Bab XVI : The Calm Before The Storm

59 3 3
                                    


"Aku sudah mengantar Zach kembali ke asrama, " ucap Joan sambil menutup pintu di belakangnya. "Bagaimana keadaannya?" lanjutnya sambil mendekat ke arah seseorang yang terbaring di brankar.

Jeremy yang duduk di sebelah brankar menoleh sekilas sebelum kembali menatap Finn yang masih menutup mata. "Luka di keningnya cukup dalam, tapi dokter bilang sudah tidak berbahaya. Selebihnya okay, hanya memar di beberapa tempat karena benturan. Dokter sengaja memberinya obat tidur agar dia bisa istirahat lebih lama. "

"Syukurlah, " ucap Joan. Dia menghembuskan napas lega kemudian beranjak ke arah Martin yang duduk di sofa panjang.

Mereka semua terguncang, jelas. Ini pertama kalinya ada anggota mereka yang terluka dan masuk ke rumah sakit. Selama ini mereka selalu bergerak di balik layar, tidak diizinkan ikut campur secara langsung seperti ini. Mobil Finn ditabrak oleh mobil tidak dikenal beberapa saat setelah Zach keluar dari sana. Walau kerusakan mobilnya cukup terlihat, beruntunglah Finn baik-baik saja.

Mereka tahu Finn terlalu gegabah dengan tindakannya. Tapi mereka sendiri juga tidak bisa menjamin akan diam saja saat kejahatan terjadi di depan mata. Saat ini hanya ada Joan, Jeremy dan Martin di rumah sakit. Liam dan Javier sedang bertemu dengan beberapa anggota BIT untuk mendalami kasus ini.

Martin mengusap wajahnya kasar. Perasaan buruk menghinggapinya sejak tadi. Keadaan Finn memang jauh dari kata kritis, tapi itu jelas karena keberuntungan. Finn bisa saja tidak selamat. Dari yang dia dengar, penabrak itu menghantamkan mobilnya ke arah kursi penumpang. Membayangkan Zach hampir berada di situasi berbahaya seperti itu membuat Martin semakin frustasi.

"Dia belum tahu apa yang terjadi, " bisik Joan menenangkan. "Dia keluar dari mobil karena ingin buang air kecil. Dan saat dia akan kembali ke sana, aku menemukannya lebih dulu tengah berada di minimarket 24 jam di ujung jalan. Tenang lah, " lanjutnya sambil mengusap punggung Martin menenangkan.

Pintu kembali terbuka menampilkan dua sosok anak muda yang tampak lelah. Seperti Joan, Javier dan Liam menyempatkan diri melihat keadaan Finn sebelum menyusul duduk di kursi kosong yang tersisa. Javier memberi isyarat pada Jeremy agar mendekat juga.

"Komandan meminta kami pulang," ucap Liam memulai. "Benar seperti dugaanmu, orang-orang itu mulai mengawasi kita. Belakangan ini kita memang terlihat banyak berinteraksi bersama. Kata Komandan, untuk sementara waktu kita tidak boleh sering-sering bertemu untuk mengecoh fokus mereka. Kembali di belakang layar. "

"Jadi benar kasus kali ini ada hubungannya dengan mereka?" tanya Jeremy penasaran.

Javier menggeleng. "Kemungkinan tidak. Mereka sempat menunjukkan berkas dengan kasus serupa yang terjadi di semua wilayah Tora. Kasus ini justru erat hubungannya dengan kasus penemuan bayi di Butas beberapa waktu lalu. Dan fakta di lapangan adalah, itu bukan kasus satu-satunya. Walau Komandan bilang belum bisa menyimpulkan apapun saat ini, beliau menduga ini tidak ada hubungannya dengan mereka. "

"Sudah ku duga. Mereka bukan kumpulan orang bodoh yang melakukan bisnis kotor seperti ini. Sebesar apapun sindikat mereka, mereka lebih suka berada di bawah bayangan, " kata Joan ikut menanggapi.

"Dan itu semakin menunjukkan betapa berbahayanya orang-orang itu. "

"Kita harus lebih waspada mulai sekarang. Terus pantau Daniel. Kau sudah menemukan alasan kenapa mereka mengincar anak-anak muda yang hidup sendirian?" tanya Martin pada Joan. Javier, Jeremy dan Liam ikut menoleh ke arahnya.

"Alasan klasik sebenarnya. Mereka masih muda dengan fisik yang masih sehat, cara berpikirnya juga mudah untuk dibentuk, dan yang paling utama, tidak ada orang-orang yang akan mencari keberadaan mereka karena statusnya. Anak-anak muda yang masih labil, kesepian, dan merasa sendirian di dunia akan menjadi pasukan yang paling setia. "

The Hidden Prince (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang