𐀔 𐀔
(◍•ᴗ•◍)Ranta Genheva seorang gadis di lingkungan rumahnya yang indugong turunan ibunya.
Saat hp Ranta dicas atau saat tv Ranta mati maka gadis itu akan berdebat dengan setan liar di rumahnya seperti saat ini.
"Harusnya lo kejar cintanya bukan ditinggalin!" Sentak Ranta dengan keras.
'ya dia udah punya cowok gimana mau dikejar' bantah seorang pocong.
"Perjuangin lah! Kagak pernah sekolah apa ni pocong" lagi-lagi Ranta tak mau kalah.
'gue lulus S2 tau pas masih idup, lagian kalo dia gak bisa gue kejar lagi yaudah' pocong itu makin kokoh dan sad mendengar pernyataannya sendiri.
Karena sad ia menjadi pocong tak jelas ia mulai melompat mundur, ngesot seperti suster ngesot, menggeliat bak ulat, lalu koprol tanpa tangan.
Karena sudah muak dengan pocong sad ini jadi Ranta menggeplak keras kepala pocong sad itu, mungkin di fiksi biasanya setan gak bisa disentuh tapi disini beda dari yang lain.
'aduh gak usah di geplak napa sih Ta' keluh sang pocong.
Ranta diam tak menjawab sambil memasang wajah kesalnya kepada pocong aneh itu, sampai ia bosan lalu pergi.
Ia bosan selalu berdebat dengan setan gamon atau bucin ia ingin bertemu setan versi baru gitu lho yang new.
Tok..tok..tok....Gubrakkk!...
Lemari kamar Ranta terdobrak seseorang hingga gadis itu berlari menuju kamar, ia tak melihat seorang pun lemari namun saat ia menoleh ke arah ranjang nya ia auto terkagied.
Terlihat sesosok setan cantik dengan gaun pendek tanpa lengan tidur telentang di atas ranjangnya bak snow white yang belum bertemu pangeran.
"Eh buset ni setan cantik bener ngalahin gue ini mah" cibir Ranta yang replek, setan itu terbangun lalu menatap Ranta yang berdiri.
"Hai aku Nanta kamu siapa?" Tanya setan cantik bernama Nanta itu sambil mengulur tangan, Ranta membalas uluran tangan itu dan menyalami Nanta.
"Aku Ranta" jawabnya.
"Oh gitu, hai kak" Setan Nanta melambaikan tangannya sambil tersenyum kepada Ranta, Ranta membeku barusan apa yang dibilang Nanta kakak?.
Pikirannya sempat kosong beberapa detik, "maksud kamu apa?" Ranta bertanya karena penyasaran, "kakak aku nggak tau ya kalau adik nya udah meninggal" Nanta semakin memperlihatkan senyum ramahnya pada Ranta yang dibuat gemetaran olehnya.
"Jadi....." Gadis indigo itu membeku beberapa saat mendengar penuturan dari Nanta, Nanta mengangguk cepat dengan senyumnya yang masih terpasang.
"Aku adeknya kak Ranta" kata-kata itu seakan pernah didengar telinga Ranta dimimpinya semalam, Ranta membuang air matanya lalu menarik tangan Nanta ke luar rumah.
Nanta terlihat sedikit bingung namun ia akan ikut, "oke Nan kamu kakak kenalin ke temen kakak ya?" Tanya Ranta pada adiknya yang sudah wafat tersebut.
Nanta mengangguk dan melihat sejumlah setan random yaitu teman debat Ranta setiap hari, "hai semua aku Nanta" ucap ramah Nanta kepada para setan random itu.
Semua setan random itupun terdiam sekaligus tersepona akan kecantikan adik nya Ranta.
"Kenalin dek ini pocong slebew namanya Lety sukanya itu lompat gak jelas habis itu ngunjungin syetain fashion week, kalo tu pocong paling good looking namanya Gren, nah yang itu mbak kunta yang paling gemoy" Ranta menunjuk satu persatu teman setannya sambil memperkenalkannya pada Nanta.
Nanta melambaikan tangannya ramah menandakan ia ingin berkenalan, para syetain itu balas melambai pada Nanta.
Para setan pun malah mengangguk tanda responnya pada perkenalan Nanta, "kamu adiknya si Ranta beneran dek?, Gak salah orang?" Tanya Gren sipoci good looking, Nanta mengangguk pasti.
Walau good looking namun Gren punya sifat penyindir dan penghujat bersama Lety yang sad dan mbak Kunta yang bersuara imut namun garang.
"Ah sudahlah" pasrah Ranta, "dasar setan tak beradab" Ranta mengacungkan jari tengahnya ke arah para setan no adab ini lalu mengajak Nanta pergi.
Setan itupun merasa bilek plus ngelag dahulu...
Part 3 selesoy...
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RandomWkwkwk Disini adalah tempat fiksi pendek yang genrenya berbeda setiap part. Bisa apa aja termasuk pengalaman pribadi/nyata. Kebanyakan horror mungkin atau ngakak. Semoga terhibur. (๑'•.̫ • '๑) Happy reading... Siap tempur!.....