LOLITA DOLL #2

1 1 1
                                    

Yang ini adalah penjelasan dari ending part lalu, penjelasan tentang Lolita yang jadi boneka. Mungkin part ini pendek, karena cuma penjelasan.

♩  ♪

(◍•ᴗ•◍)

Yupp, Lolita, gadis yang ternyata adalah seorang boneka. Cerita nya berawal dari sini.

"Dasar tidak berguna!, anak tak tahu malu!. " Lolita terduduk menangis di lantai, rok lolita berwarna pink nya sudah hampir robek. Ayahnya mencambuk dirinya menggunakan tali rotan, bukan hanya sekali tapi berkali-kali.

Kulitnya memerah, hidungnya berdarah. "Kau tidak boleh menyukai seseorang! Aku sudah sering mengatakannya!. " keluarga nya memiliki peraturan yang bisa dianggap aneh, keluarga nya tidak memperbolehkan anak perempuan jatuh cinta.

Sementara jika anak laki-laki yang mengalaminya, akan diizinkan, walau yang mereka sukai itu adalah penjahat dunia. Anak perempuan dalam keluarga mereka, akan langsung dinikahkan tanpa menanyakan pendapatnya.

Dan Lolita ketahuan menyukai seorang pemburu yang beberapa waktu lalu memasuki hutan, dan melewati kastil mereka.

Ctarrr

Ayahnya mencambuk dirinya di bagian wajah, Lolita ambruk ke lantai. Melihat itu, ayahnya pun memeriksa nafasnya. Dan menemukan bahwa putri nya itu sudah tidak bernafas, mulai saat itu ayahnya membuat semacam proyek.

Berhati-hati ayahnya memahat kayu, dan mendandani nya. Hingga mirip dengan Lolita yang telah tewas, dari wajah, pakaian, postur, hingga rambut nya. 99,99% sangat mirip dengan Lolita, boneka seukuran Lolita itupun jadi.

Boneka Lolita itu pun, diisi dengan jiwa Lolita yang kemungkinan sudah berbeda. Hingga menjadi boneka yang bisa hidup layaknya manusia.

Boneka itu bisa berjalan, berlari, berekspresi, mengeluarkan emosi, tertawa, berbicara, bergerak, serta makan. Karena telah diisi dengan jiwa mendiang Lolita.

Namun semuanya menjadi pengkhianatan, setelah Lolita yang berwujud boneka itu menghabisi seluruh keluarganya. Walaupun sangat mirip, namun ia tetap hanyalah boneka yang diisi dengan jiwa dari mendiang Lolita.

Lolita menghabisi semuanya, dan tinggal sendirian disini. Jangan heran jika gaya bicaranya kaku, ia sungguh suka dengan gaya bicara seperti itu. Ia sejatinya hanya boneka yang diisi dengan jiwa dari tubuh aslinya, jadi saat ia berpura-pura menjadi boneka, tidak ada yang mengenali dirinya.

Lolita benci pada keluarganya, tidak ada yang peduli pada dirinya saat di cambuk berkali-kali menggunakan tali rotan. Bahkan saat dirinya tiada, orang-orang ini hanya memasukkan jiwanya ke dalam boneka, dan membuang jasad nya ke jurang.

Gadis ini juga benci warna pink, warna itu adalah warna pakaiannya saat terbunuh oleh ayahnya sendiri. Ia lebih suka warna hijau kebiruan ataupun putih, alasannya karena darah yang mengalir akan lebih jelas di warna itu.

Hasrat membunuhnya muncul, saat jiwa nya kembali masuk namun ke dalam boneka kayu. Setiap saat, Lolita menunggu mangsa nya sambil duduk selonjor di lantai seperti boneka bentuk manusia yang bisa duduk.

Tidak ada rasa bersalah di benak Lolita, yang Lolita tahu adalah... Bahwa semua orang membenci dirinya. Lantas untuk apa ia sendiri menghargai mereka? Pikir nya.

"Aku Lolita, tubuh boneka, jiwa pendendam. " ucap nya.

Part 26 selesoy...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang