INSAN PEMBAWA TEROR

0 0 0
                                    

⚡︎  ⚡︎
(◍•ᴗ•◍)

Dikisahkan sebuah keluarga kecil yang hanya berisi oleh sang suami--Dheo dan juga sang istri--Qilla, mereka baru saja pindah ke sebuah desa yang letaknya jauh dari kawasan perkotaan yang padat. Alasannya simple yaitu ingin mencari ketenangan ditengah kepadatan kota dan ingin merasakan suasana baru.

Mereka baru saja menikah sekitar 3-5 hari yang lalu, pada awalnya mereka hidup tentram di rumah yang mereka beli dalam lingkup kawasan desa tersebut. Tapi, beberapa hari setelahnya entah kenapa perasaan Qilla mulai tak enak.

Sebenarnya bukan hanya karena kedua alasan itu, tapi karena mereka juga ingin terbebas dari kejaran bos Qilla yang menginginkan wanita itu untuk menetapkan sebagai pegawainya. Qilla sudah tak tenang berkerja di kantor tersebut karena para pegawai lainnya iri dengan Qilla yang selalu dapat promosi sementara pegawai lainnya tidak sehingga beberapa pegawai pernah mencoba untuk menghabisi Qilla.

Sampai suatu hari.....

Wanita 23 tahun itu berangkat ke sawah dengan tangannya yang menenteng kotak bekal serta sebuah termos berukuran sedang. Niatnya, ia akan mengunjungi sang suami yang sekarang bekerja di sawah yang mereka beli untuk mencukupi kebutuhan di desa ini.

"Mas Dheo!" panggil Qilla dengan sedikit tenaga berteriak, Dheo yang melihat sang istri berdiri diatas batu sambil menenteng kotak bekal dan sebuah termos, pun mencuci tangannya yang berlumuran lumpur lalu menghampiri sang istri.

Kini pasangan muda yang menikmati hidup di desa itu sedang makan siang di bawah naungan pohon mangga. Mata indah Qilla yang tadinya terus memperhatikan Dheo yang sedang makan, kini beralih pada sesuatu yang berada di belakang suaminya.

Qilla ketakutan dengan bos nya yang sudah berada di belakang Dheo dan menatapnya penuh paksaan, "kamu kenapa dek? " tanya Dheo karena melihat Qilla bergetar ketakutan. Tanpa menjawab pertanyaan sangat suami, Qilla berdiri lalu berlari meninggalkan Dheo karena takut.

Karena Qilla berlari pergi, Dheo menengok ke belakang dan menemukan bos Qilla yang akan memaksa istrinya bekerja ditengah lingkungan orang penuh iri dengki itu. Dheo berdiri menghadap bos istrinya, "Dheo, tolong bujuk istrimu untuk kembali bekerja. Bahkan, para pegawai yang mencoba menghabisinya saya pecat walau mereka peraup untung besar demi pegawai yang bernama Qilla itu kembali" Dheo masih tampak berpikir dengan ucapan bos Qilla.

"Tidak bi---" bos Qilla memegang tangan Dheo seperti memohon, "bujuk lah istrimu untuk kembali bekerja, saya mohon. Akan saya bayar kamu 1M asal kau mau bawa istrimu dan suruh kembali dia bekerja lagi" Dheo menampilkan ekspresi yang tak bisa diartikan oleh siapapun bahkan Qilla biasanya tak mengerti dengan ekspresi itu.

Batin Dheo tersenyum, "3M? " Dheo meminta lebih untuk istrinya itu. "Baik, saya akan berikan kamu 3M asal dia kembali ke perusahaan saya" Dheo dan si bos berjabat tangan pertanda sepakat dalam tawar menawar mereka.

Sekarang kesannya seperti Dheo menjual istrinya pada maut saja ya, karena sepakat akan diberikan 3M oleh bos Qilla jadilah Dheo mengejar Qilla sekuat tenaganya.

Dari jauh, Dheo melihat Qilla terduduk di bawah pohon durian dengan lutut yang dipeluk erat dan kepala disembunyikan. Perlahan-lahan, Dheo menghampiri Qilla dan mencoba menenangkannya.

"Bos kamu udah pergi dek, ayo balik lagi makanannya belum habis lho. Mubazir nanti" apa ini? Setelah menjual Qilla pada maut sekarang ia berbicara tentang makanan mubazir?. Karena merasa sudah aman, Qilla mengikuti suaminya menuju bawah pohon mangga tadi.

Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang