𝐬𝐦𝐨𝐨𝐜𝐡

221 34 8
                                    

gak tau kenapa eric tiba-tiba bersikap begini. awalnya julia memaklumi karena cowok itu lagi sakit, mungkin butuh sandaran karena gimana pun selama ini eric hidup sendirian (setau julia). tapi permintaan yang disebut eric barusan itu lumayan gila, mana ada orang sakit berperilaku begitu? bahkan dengan julia yang notabenya adalah rekan kerja, bukan pacar.

akibat tolakan mentah-mentah julia, akhirnya eric kembali tiduran di sofa. julia menahan rasa malunya duduk di seberang memperhatikan wajah eric yang tenang ketika tidur.

anehnya julia malah jadi mikir yang aneh-aneh. entah kenapa cewek itu malah jadi terus-terusan mikirin eric dan permintaannya.

"ngelindur tuh cowok," julia berdecak menggelengkan kepala. dirinya mendekat, kembali mengecek suhu tubuh eric di dahi, obatnya lumayan berefek karena eric juga keringetan sekarang.

buru-buru julia menjauhkan tangannya dan beranjak. mengipas lehernya dengan tangan sambil menghela nafas, entah lah julia merasa gugup tiba-tiba.

julia memutuskan untuk masuk ke kamarnya dan membuka laptop untuk menonton drama yang tadi dia stop ketika yemima pulang. meninggalkan eric sendirian di ruang tengah yang sedang tidur.

berjam-jam cewek itu habiskan dengan menonton, bahkan hampir melupakan keberadaan eric dan seakan cowok itu gak pernah berkunjung. ketika tiba-tiba suara hujan lebat serta petir menggema, baru lah julia sadar dengan eric yang sedang tidur. gak tau kenapa julia khawatir, atau mungkin itu cuma sisi empatinya, julia gak tau.

langsung julia menutup laptopnya dan keluar untuk mengecek keadaan eric. ketika sampai ruang tengah bisa diliat eric sedang duduk di sofa dengan balutan selimut hingga kepala, memegang secangkir gelas berisi jus buah dengan keadaan tv menyala di depannya.

"lo ngapain?"

mereka tukar tatap lumayan lama, sampai akhirnya eric memberikan senyum tanpa dosa. "gue minta jus ya," katanya menunjukkan gelas di tangan.

"udah enakan?" tanya julia masih berdiri.

"lo jangan diri disitu, sini napa duduk!" titah eric menepuk space kosong di sebelahnya.

melihat eric yang seakan lupa akan kejadian sebelumnya, julia pun memutuskan untuk bersikap biasa. cewek itu mendudukkan dirinya di sebelah eric, menatap lurus ke arah tv menonton serial yang ditayangkan di layar.

tapi fokus julia dari tadi sebenarnya ke eric, dirinya masih bertanya-tanya apa eric ingat akan permintaannya tadi. julia tau eric lagi sakit, dia bisa aja cuma ngelindur. tapi entah kenapa julia seperti mengharapkan eric mengingat semuanya.

"iya tau gue ganteng, biasa aja kali liatnya" celetuk eric masih santai menatap ke depan. julia mendadak salah tingkah, dia segera mengalihkan pandangannya.

sekarang gantian, eric yang menatap julia dari samping. tersenyum dengan tingkah laku gugup cewek di sebelahnya. jika boleh jujur, eric sebenarnya tau kenapa julia bertingkah kaku seperti ini. eric masih ingat dengan permintaannya tadi, dia sadar.

"lo.. kenapa ngeliatin gue?" gantian julia yang tanya.

eric malah terkekeh. "pipi lo merah," jawabnya santai menusuk pipi julia dengan jarinya.

"apaan sih!"

"anyway, sorry ya gue tiba-tiba datengin lo gini" ujar eric. julia menghela nafas, gimana pun dia tau eric gimana.

"karena lo udah ngurusin gue yang lagi sakit, besok gue kasih off lagi deh diluar cuti lo,"

"gak usah." tolak julia mentah-mentah. eric hanya mengangkat bahunya gak peduli, yang penting dia udah menawarkan.

setelahnya posisi mereka masih sama. eric yang menatap julia dari samping, dan julia yang duduk dengan kaku menatap ke layar tv. walaupun sebenarnya julia gak fokus sama sekali dengan serial yang ditayangkan, karena julia sadar eric masih memperhatikannya.

"julia.." panggil eric pelan, julia melirik bingung, dengan pelan mengalihkan wajahnya ke eric.

tanpa diduga eric memajukan wajahnya, berhenti ketika hidung mereka bersentuhan. julia membelalakkan matanya kaget, tapi anehnya cewek itu gak bergeming. entah mendorong eric atau menjauhkan tubuhnya, justru julia membeku.

"kenapa lo gak dorong gue?" tanya eric, membawa tangan julia ke bahunya. yang lagi-lagi anehnya julia hanya menurut, seakan tubuhnya mau.

"tolak gue, jul" suruh eric berbisik. julia meremas bahu eric, tangannya gak kunjung mendorong. justru mata cewek itu terpejam erat, mata eric pun turun menatap bibir julia.

beberapa saat julia gak merasakan apapun, akhirnya dia kembali membuka mata. eric masih menatapnya sekarang, julia jadi bingung.

"sorry," ucap eric menjauhkan tubuhnya, meninggalkan julia dengan bertanya-tanya.

"are you playing with me??" julia kepalang malu, bisa dirasakan wajahnya memerah sekarang.

"gue lagi sakit.."

"okay, then?"

mendengar itu bagaikan lampu hijau bagi eric. cowok itu kembali mendekatkan tubuhnya, mengunci julia yang sekarang bersandar di sofa.

"can i?" tanya eric memastikan.

karena eric banyak basa-basi, maka julia lah yang memulai. cewek itu memeluk leher eric, menariknya untuk mempertemukan bibir mereka. lambat namun pasti, bibir mereka bergerak saling menikmati satu sama lain. julia bahkan meremas belakang rambut eric, menunjukkan betapa memabukkannya kegiatan mereka sekarang ini.

permintaan eric sebelum tidur tadi benar-benar terealisasikan.

beberapa saat eric menarik wajahnya menjauh. kedua nafas keduanya terdengar diantara suara hujan di luar.

"kenapa?" tanya julia heran ketika eric memposisikan dirinya duduk kembali.

eric gak jawab, dia malah mengajak julia untuk masuk ke selimutnya. julia hanya menurut walau dia bertanya-tanya. mereka baru aja berciuman dan eric mendadak bersikap dingin padanya.

"eric.." panggil julia memegang lengan eric. tanpa disangka eric malah kembali menciumnya. kali ini lebih liar dan terkesan buru-buru, julia bahkan kesusahan untuk mengimbangi. julia menepuk-nepuk pundak eric, menyuruhnya berhenti.

"maafin gue," ujar eric dengan wajah yang memerah. cowok itu berdiri dan langsung melompat-lompat.

"lo jangan mancing gue!" kata eric yang sekarang sedang lari di tempat. julia yang liat itu menahan tawanya.

"udah sembuh tuh,"

"ssttt!"

eric lanjut dengan kegiatannya. mencoba melupakan pikiran-pikiran aneh di otaknya sekarang. jujur dari tadi julia terus-terusan bikin dia gelisah, makanya eric butuh mendistraksi pikirannya sekarang.

"hmm yaudah gue balik ke kamar ya," julia berdiri, siap meninggalkan ruang tengah. tapi kembali berbalik begitu eric menarik pergelangan tangannya dan memberikan satu kecupan lagi.

"good night,"

julia menjawabnya dengan senyum, lalu berjalan ke kamarnya.

dipikir-pikir ucapan yemima saat itu menjadi kenyataan. sepertinya julia menyukai eric.

tbc.

lia ga challenge sama eric guysss t___t tapi gapapa gantinya challenge bareng abang-abangnya eric, CANADA LINE😍😍😍

lia ga challenge sama eric guysss t___t tapi gapapa gantinya challenge bareng abang-abangnya eric, CANADA LINE😍😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

fyi, jacob 2nd biaskuuu huwaaa seneng bgt🥹😭

partner | lia, ericTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang