Jennie pov.
"Hiks baby tatut Momty.." Lili terus menangis memeluk leherku dengan erat.
"Tidak apa-apa baby tidak apa-apa" lembut ku mengusap sayang kepala Lili.
"Dimana Jieun sekarang? Appa ingin berbicara dengannya" Appa terlihat pusing memijit pelipisnya.
"Eomma tidak tahu lagi harus berkata apa. Sikap Jieun yang memiliki anak tanpa sepengetahuan Eomma dan Appa sangat mengecewakan" Eomma terduduk lesu di sofa.
"Jieun eonnie menghilang setelah mengantarkan Lili ke apartemen ku, Appa. Aku juga kecewa, tapi aku tidak menyalahkan kehadiran Lili di dunia ini, Eomma" kataku dan orang tuaku menghela nafas dengan frustasi.
"Huhh" aku menghela nafas berat, bukan ekspresi seperti ini yang aku harapkan.
"Pulang caja Momty, baby ndak di telima di cini" kata Lili dengan suara parau nya.
Sakit mendengar Lili berkata seperti itu, aku sedih.
"Aniya baby, grandma dan grandpa hanya terkejut. Jangan berkata seperti itu hemm" aku menggeleng mengusap air matanya.
"Tapi baby cedih, glandma dan glandpa ndak cenang dengan kehadilan baby" Lili melengkungkan bibirnya dengan mata berkaca-kaca.
Aku tetap menggeleng dan menyembunyikan wajah Lili di dadaku.
Aku sedih, tidak tahan melihat tatapan sayu yang diberikan oleh Lili.
"Ssh aunty disini bersama baby. Don't cry hmm" aku mengusap-usap punggungnya.
"Hmmp tatut" Lili meremas bajuku.
Chup
Aku mencium puncak kepala Lili cukup lama.
"Tidak perlu takut baby, sudah aunty katakan aunty disini bersama baby"
"Pulang~" aku menghela nafas karena lagi-lagi Lili meminta pulang.
"Eomma Appa, Lili tidak bersalah dia hanya anak kecil polos yang belum mengerti apa-apa. Salahkan saja Jieun eonnie yang membuat kekacauan ini. Dan sebaiknya aku dan Lili pulang saja, Eomma dan Appa butuh waktu untuk memikirkan ini semua, bukan? Tidak apa-apa, aku mengerti dan aku berharap Eomma dan Appa tidak membenci keberadaan cucu kalian. Aku pamit, semoga Eomma dan Appa berpikir terbuka" aku tersenyum, mengambil tas ransel bebek milik Lili kemudian berdiri dan membungkukkan tubuhku.
Setelah itu aku pergi membawa Lili bersamaku.
-
"Meow.. aww liat Momty tucingnya cangat lucu" mata Lili berbinar mengelus kucing liar berwarna abu bercampur putih.
Saat ini kami berada di taman, suasana hati Lili juga mulai membaik ketika menemukan kucing itu.
"Uhum, matanya juga bagus" aku ikut mengelus bulunya.
Memang kucing liar ini cukup tampan, warnanya bagus dan tidak seperti kucing jalanan.
Kucing ini terlihat seperti kucing mahal.
"Benal tan. Hihihi tiyowoo" Lili terkikik dan mendusel di kepala kucing itu.
"Hei baby, hati-hati nanti baby di gigit" bagaimanapun juga aku khawatir kalau-kalau kucing ini mencakar dan menggigit Lili-ku.
"Ndak atan Momty, tucing ini baik dan cuka dengan baby" Lili menjelaskan sambil menggaruk-garuk dagu kucing itu.
"Ya tetap saja kita harus waspada, baby"
"Jangan tatut Momty, Leo good boy" Lili tersenyum.
"Leo?"
"Eum, tucing ini baby beli nama Leo. Dia tampan tan xixixi"
"Aigoo anak ini" aku mengacak-acak rambut nya.
"Momty, Leo tita bawa pulang ya, baby cuka Leo" Lili memperlihatkan puppy eyes nya.
Aish gemas sekali! Aku ingin mencubit pipinya.
"Tapi Leo kucing liar, dan juga mungkin saja Leo sudah memiliki babu"
"Babu?" Lili memiringkan kepalanya sambil mengerjapkan matanya.
"Nee, babu yang sering memberinya makan dan minum. Bukankah hidup kucing enak? Kotorannya di buang, makan dan minum di sediakan, dan kerjaannya hanya tidur dan bermalas-malasan"
"Belalti baby atan jadi babu dong?" Lili menatapku dengan tatapan polosnya.
"Gemasnya.." aku tidak tahan untuk memencet pipinya.
"Cakit Momty" Lili cemberut.
"Baby tidak akan jadi babu karena baby tidak akan membawa Leo ke apartemen" aku mengusap pipi Lili.
"Yaaah Momty.. baby cuka Leo, boleh ya baby bawa pulang" Lili memelas.
"No, tidak akan ada yang merawatnya. Aunty sekolah dan Lili masih kecil untuk merawatnya"
"Aaahh baby cuka Leo Momty, baby mau Leo Momty pwess" rengek Lili membuat wajah sedih.
"Tidak baby. Ayo pulang, hari mulai gelap" aku akan menggendong Lili tapi anak ini menggeleng dan memeluk Leo.
"Ndak mau, Leo halus itut balu baby mau pulang" Lili mencium lama kepala Leo.
Haissh kucing ini akan merebut takhta ku di hati Lili. Tidak tidak, tidak akan ku biarkan kau kucing gembul.
"Aunty tinggal ya" ancam ku.
Lili diam asik bermain dengan Leo.
Oke aku akan menakut-nakutinya.
"Baiklah, biarkan saja baby disini bersama hantu jelek. Aunty pulang okey, daah" aku mulai melangkahkan kakiku meninggalkan Lili.
Aku menoleh kebelakang dan lihat bahkan Lili tidak melirikku sama sekali! Dia malah asik dengan kucing gembul itu!
"Menyebalkan" aku sebal menghentakkan kakiku.
Aku berbalik badan melangkahkan kakiku ke arah Lili.
"Ck ayo pulang" aku menggendong paksa tubuh Lili.
"Aaaaak ndak mau! Baby mau Leo Momty baby mau Leooo! Lepastan baby huwaaaa.." Lili menangis, memekik mengepak-ngepakkan kakinya.
•••
Tbc
08/08/23
Momty cemburu Leo embul rebut perhatian Lili.
Vote komen lanjut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lili with onty Jen!✓
Fanfiction"mau uyyu onty" "uyyu uyuu gigimu" "xixixi cenci cekali onty cekci" plagiat menjauh cok! start : 26/06/23 end : 26/09/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 8.