chapter 18

5.7K 905 31
                                    


Jennie pov.

Aku dan Jieun eonnie sama-sama menatap dengan tajam. Sedangkan Lili bersembunyi di tengah-tengah Eomma dan Appa.

Ya aku memanggil orang tua kami agar mereka melihat putri sulung mereka yang tidak tahu diri ini.

"Kalian berhentilah menatap tajam satu sama lain. Tidak kah kalian kasian melihat Lili yang ketakutan?" Eomma membuka suaranya sambil menatap aku dan Jieun eonnie bergantian.

Lalu aku menatap Lili dengan tatapan lembut ku.

"Baby, jangan takut pada Momty hemm" aku menekan kataku.

"Anak Eomma, kesini nak" Jieun eonnie tidak mau kalah denganku, dia merentangkan tangannya ingin menggendong Lili.

Cih aku juga tidak mau kalah!

"Sini sama Momty saja sayang" aku tersenyum lembut sambil merentangkan tanganku.

Lili menatap kami berganti terlihat ragu-ragu ingin menggapai siapa.

"Hentikan kalian berduaan. Jieun lebih baik kau menjelaskan kemana kau pergi selama ini, kau tahu Appa kecewa dengan sikap mu yang seperti ini" Appa menatap Jieun eonnie tanpa ekspresi.

Jieun eonnie menghela nafas panjang setelah itu membenarkan posisi duduknya.

"Appa Eomma, sebelumnya maaf telah membuat kalian kecewa" Jieun eonnie membungkuk.

"Ceritakan lah" kata Eomma.

"Aku memilih kekasih bernama Jong-suk, kami berpacaran selama dua tahun dan emm maaf sudah sering melakukan hubungan-"

"Stop, hentikan sebentar" Eomma menutup telinga Lili.

"Lanjut" kata Appa.

"Kami sering melakukan hubungan intim, pada suatu hari kami berhubungan aku lupa meminum pil dan Jong-suk kelepasan mengeluarkannya di dalam"

Eomma dan Appa benar-benar terlihat kecewa dengan Jieun eonnie. Padahal Jieun eonnie di kenal dengan anak yang baik polos dan lugu.

Jieun eonnie juga tidak pernah terlihat mempunyai seorang kekasih.

Huh muka polos dan lugu terkadang menipu. Mereka pemain yang sesungguhnya.

Aku juga kecewa dengannya.

Tapi baby Lili-ku tidak salah, orang tuanya yang salah!

"Ya Tuhan apa kiranya kesalahan yang aku buat di masa lalu" Appa memijit pelipisnya.

"Jelaskan saja kemana kau pergi selama ini" Eomma menatap datar Jieun eonnie.

"Aku pergi mencari keberadaan Appa Lili. Saat aku hamil Jong-suk tidak mengetahuinya, Eomma dan Appa nya menjodohkannya dan dia memutuskan hubungan dengan ku melalui telepon, lalu pergi jauh entah kemana. Aku tidak terima, aku sangat mencintainya dan selama mengandung aku mencari-cari keberadaannya tapi tidak ketemu ketemu juga. Sampai aku melahirkan Lili aku bertekad akan tetap mencari Jong-suk dan memberitahunya bahwa dia mempunyai putri bersamaku. Saat Lili berusia tiga tahun aku baru menemukan keberadaannya, ternyata Jong-suk berada di Brazil aku bersyukur dan terharu akhirnya aku menemukannya"

"Eonnie gila meninggalkan Lili demi mencari pria itu" aku tidak habis pikir menggelengkan kepalaku.

"Tapi aku mencintainya" kata Jieun eonnie.

"Benar kata orang, cinta membuat kita bodoh kehilangan akal sehat. Seperti eonnie contohnya" aku mencemooh.

"Kau tidak akan mengerti. Diam saja"

"Cih"

"Jadi bagaimana akhirnya" tanya Appa.

"Akhirnya kami bertemu dan aku menjelaskan semuanya padanya. Jong-suk senang, dia akan segera menceraikan istrinya dan hidup bersamaku dan juga Lili"

"Kau gila! Kau merusak rumah tangga orang yang sudah menikah!" Appa marah.

"Tapi mereka tidak bahagia Appa, wanita itu tidak bisa memberikan anak untuk Jong-suk. Jong-suk juga tidak mencintainya dia hanya terpaksa menikah karena keinginan orang tuanya. Kamu masih saling mencintai Appa, Jong-suk juga akan memberitahu orangtuanya kalau dia sudah memiliki putri bersama-"

Plak

Eomma menampar pipi Jieun eonnie.

Wow aku terkejut tapi aku rasa itu pantas untuknya.

"E-eomma" Jieun eonnie memegangi pipinya.

"Diam! Kau tidak tahu diri! Aku tidak melahirkan anak perusak rumah tangga orang aku juga tidak sudi memiliki menantu yang tidak punya pendirian seperti pria itu! Aku benar-benar kecewa dengan mu Jieun!" Eomma marah besar.

"Hiksss baby tatut.. tenapa glandma menampal Eomma hiks itu cakit" Lili menangis lagi, kasian baby Lili-ku yang belum mengerti apa-apa.

"Ssh sayang nya Momty.. utututu jangan menangis" aku mengambil alih Lili lalu mengusap-usap punggungnya.

"Aku tahu kalian pasti kecewa, tapi aku sangat mencintainya dan dia pun masih sangat mencintai ku. Maaf, tapi aku harus membawa putriku pulang, Appa nya sudah menunggu di rumah"

"Tidak!" Aku menggeleng keras memeluk erat tubuh Lili.

"Anak tidak tahu di untung dan tidak tahu berterimakasih" kata Appa.

"Ayo nak ikut Eomma pulang ke rumah, Appa baby sudah menunggu ingin melihat putri cantiknya" Jieun eonnie memegang tangan Lili.

Aku bersikeras tidak mau melepaskan Lili.

"Eomma hiks baby tatut.." adu Lili.

"Momty disini tidak perlu takut baby" bisik ku.

"Momty~" Lili menenggelamkan wajahnya di leher ku.

"Ya sayang" aku mencium pipi nya.

"Jennie Lili putriku. Berikan padaku" Jieun eonnie memaksa mengambil Lili dariku.

"Aku ibu kedua Lili dan aku berhak atasnya!"

"Tapi aku ibu kandungnya yang telah melahirkan Lili ke dunia ini!"

Kami sama-sama memperebutkan Lili, Lili menangis keras berteriak ketakutan.

"Hentikan! Biarkan Jennie, biarkan si tidak tahu untung ini membawa putrinya" kata Eomma.

"Tidak Eomma! Aku sangat menyayangi Lili aku tidak bisa berjauhan dengannya aniya hikss aku tidak mau dia membawa Lili-ku.. andwee Lili!" Aku memekik keras saat Jieun eonnie berhasil merebut Lili dariku.

"Momty! Huwaaaa hikss Momty.." Lili mengulurkan tangannya.

"Baby! Hiks jangan pergi sayang" aku mengejar Lili namun Appa dan Eomma menghentikan ku.

Jieun eonnie pergi berlari membawa Lili-ku bersamanya.

"Andwee baby!"

•••

Tbc

27/08/23

Enak banget ya bawa Lili pergi. Kasian Momty di tinggal.

Vote komen lanjut.

Lili with onty Jen!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang