KEMBALI BERTEMU

8 0 0
                                    

Barusan Fatimah memberikan kabar kalau dia tidak jadi jemput, jadi aku harus pesan grab takutnya nanti tambah sore dan masih banyak barang-barang yang harus aku siapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Barusan Fatimah memberikan kabar kalau dia tidak jadi jemput, jadi aku harus pesan grab takutnya nanti tambah sore dan masih banyak barang-barang yang harus aku siapkan. Tiba-tiba mobil putih berhenti tepat di sampingku, aku kemudian berhenti melangkah, orang yang ada di dalam mobil bergegas keluar, aku jadi bingung," siapa dia dan untuk apa berhenti di jalan padahal aku belum pesan grab ". Pikirku

Tiba-tiba yang keluar dari mobil itu adalah Zayyan, " dia ngapain ada di sini? Tanyaku.

Tiba-tiba yang keluar dari mobil itu adalah Zayyan, " dia ngapain ada di sini? Tanyaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ra, fara tunggu"

Aku kemudian bergegas pergi dan melangkah lebih cepat dari jalanku sebelumnya, dan berpura-pura tidak mendengar.

" Fara tunggu, kenapa kamu menghindariku?. Kalau kamu benar-benar tidak mendengar ucapanku terserah, tapi aku mohon kamu jangan pergi begitu saja ".

Aku tetap melangkah dan tidak menghiraukan panggilannya, aku tak ingin kembali berurusan dengan dia, siapa dia, seenaknya datang dan pergi begitu saja, harusnya dari awal kita tak harus bertemu, sudah lama aku berusaha menyembuhkan luka yang pernah ada, lalu kamu datang lagi untuk membuat luka baru, aku rasa cukup.

Ternyata dia masih mengejar dan terus memanggil namaku, "Fara, kamu kenapa sih jadi begitu benci sama aku?"

Aku kemudian bergegas pergi dan tetap tidak menghiraukan panggilannya, aku tidak ingin terjebak kembali pada perasaanku yang dulu, itu sama saja aku kembali mengulang kesalahan yang sama.

Yaa Allah bantu aku, rasanya cukup. Sepertinya keputusanku untuk ke Bandung memang keputusan yang sudah sangat tepat, aku tak ingin bertemu dia lagi.

Akhirnya aku sampai di rumah, dan Fatimah kemudian menghampiriku " Kamu kenapa pulang-pulang nangis, kamu di jalan kenapa, ayo cerita sama aku ?"

" Aku tidak apa-apa Ma, Cuma sedih aja mau ninggalin kamu juga tante"

" Aduh sayang, sini aku peluk, kamu jangan nangis. Yogya Bandung juga masih bisa terjangkau Ra, nanti kalau aku ada waktu, pasti bakal jalan-jalan ke sana, jadi sekarang kamu tidak boleh sedih-sedih lagi, kamu itu harusnya bahagia karena besok kamu harus sudah pergi, jadi jangan pernah nangis lagi"

Sebatas SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang