2. Kunjungan

476 49 4
                                    

Happy Reading
───────•°•❀•°•───────

Kelahiran bayi tampan pasangan Xiao Se dan Naying disambut hangat oleh sanak keluarga dan juga kerabat. Lihat saja, meskipun baru berumur kurang dari satu bulan, ada-ada saja tamu yang datang ke kediaman pribadi mereka untuk sekedar melihat ataupun menggendong bayi tampan tersebut.

Naying dan Xiao Se bahkan kewalahan menerima banyaknya hadiah yang dibawa oleh teman-teman mereka yang kini telah bertransformasi menjadi fans setia garis keras putranya, Xiao Zhan secara mendadak.

“Kyaaa ... kenapa makin ke sini, Zhanzhanku menjadi semakin tampan, sih,” pekik Sang Zhi gemas.

Wanita cantik bersurai hitam panjang itu tak henti-hentinya menoel-noel pipi tembem Xiao Zhan kecil sedari tadi.
Beruntung, anak Xiao Se dan Naying tersebut masuk ke dalam golongan bayi yang tenang. Jika tidak, sudah pasti tangisan melengking khas bayi akan terdengar dari dalam kamar.

Di belakang Sang Zhi, Duan Jia Xu hanya bisa meringis melihat tingkah kekasih kecilnya. Pria dewasa yang tak kalah tampan jika ingin dibandingkan dengan sang sahabat, Xiao Se, tak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan Xiao Zhan kecil dari tangan usil Sang Zhi.

Jika Duan Jia Xu berani mengusik kesenangan sang pujaan hati, sudah pasti Sang Zhi akan merajuk dan itu akan membuat dirinya sendiri kewalahan untuk membujuk Sang Zhi kembali.

Inilah akibatnya jika mengencani yang lebih muda, Duan Jia Xu harus bisa terbiasa dengan sikap Sang Zhi yang terlihat masih kekanak-kanakan dengan segala bentuk rajukan mautnya.

Namun mau bagaimana lagi, pesona Sang Zhi memang tak ada obat. Duan Jia Xu yang dulunya tak pernah memikirkan hal-hal tentang hubungan yang berbau romansa selain menyelesaikan pendidikan dan menghasilkan uang waktu itu, harus mengakui kalau dirinya telah masuk dalam jeratan pesona bocah SMP nan cantik jelita yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri, Han Sang Yang di awal jumpa.

Bisa dikatakan, Duan Jia Xu mengalami cinta pada pandangan pertama dengan bocah SMP yang terpaut lima tahun lebih muda darinya. Ck, dasar pedofil.

Dengan senyum canggung, Duan Jia Xu menatap pasangan Xiao dengan tatapan memelas. Berharap Xiao Se dan Naying memaklumi tingkah Sang Zhi.

Seakan mengerti arti tatapan Duan Jia Xu, Naying lantas tersenyum kecil. “Tidak apa-apa, Jia Xu. Bukankah bayi kecilku terlihat tidak terganggu sama sekali. Benar, kan, Ge?”

Xiao Se mengecup pucuk kepala istrinya. “Benar, Sayang. Lihat, putra kita bahkan tersenyum tiap kali Sang Zhi memainkan tumpukan lemaknya.”

Seluruh atensi pun teralih pada dua makhluk menggemaskan berbeda usia dan gender tersebut.

Memang benar kata Xiao Se, pipi bayi Xiao Zhan tak lagi lancip seperti awal-awal kelahiran. Lemak membandel telah menumpuk pada area tersebut hingga mengundang siapa pun yang melihatnya untuk menoel ataupun mencubit lantaran gemas.

“Sang Zhi terlihat sangat senang dengan anak kecil. Kamu tidak berminat memberinya satu yang seperti Xiao Zhan kami?” goda Naying dengan sepasang alis yang sengaja dinaik-turunkan.

“Jie, jangan menggodaku. Zhizhi masih kuliah,” jawab Duan Jia Xu cepat.

“Ooo ... jadi kalau Sang Zhi sudah menyelesaikan kuliahnya, kamu akan langsung mengisinya begitu?” goda Naying lagi.

Telinga Duan Jia Xu telah memerah sempurna lantaran malu. Pria dewasa itu terlihat jelas jika sedang salah tingkah.

Tengkuk yang tak gatal digaruk. Wajah tampannya melengos ke samping, tak ingin menatap wajah menyebalkan istri dari sahabatnya.

Even if Time Passes (Yizhan) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang