17. Kenyataan Pahit

514 56 32
                                    

Happy Reading

───────•°•❀•°•───────

Hari terus berganti, tak terasa sudah hampir enam bulan lamanya Xiao Zhan bekerja sebagai sekretaris Wangyi. Dalam rentan waktu itu, ada banyak perubahan yang dia rasakan. Khususnya perlakuan sang atasan yang semakin ke sini semakin perhatian.

Xiao Zhan kira, usahanya untuk mendapatkan hati sang tercinta telah berhasil tapi nyatanya dia salah besar.

Omongan-omongan orang tentang bagaimana tabiat asli General Manager Wang Group Hotel yang gemar menjelajahi lubang-lubang wanita cantik yang selalu dia tepis selama ini, kini telah terbukti.

Xiao Zhan yang sengaja mengambil izin libur untuk membuat kejutan ulang tahun pada sang tercinta berupa kue tart hasil buah tangannya sendiri harus menelan pil pahit saat salah satu resepsionis hotel memberitahu jika sang atasan sedang menginap di salah satu suite room bersama seorang wanita.

Dia tak ingin percaya sebelum melihatnya sendiri. Jadi, mengandalkan statusnya sebagai sekretaris general manager, dia berhasil mendapatkan kunci cadangan dari sang resepsionis dan di sinilah dia berdiri sekarang---lantai delapan---suite room nomor 5.

Dengan tangan gemetar, Xiao Zhan menempelkan kartu yang dipegang pada sensor cardlock sampai area sensor tersebut mengeluarkan cahaya warna hijau dan berbunyi.

Gagang pintu digenggam, dengan pelan dia membuka pintu tersebut agar tak menimbulkan suara yang bisa membuat kedatangannya disadari oleh penghuni kamar.

Hal pertama yang didengar ketika pintu mulai terbuka adalah suara desahan wanita dan geraman pria yang sangat dia kenali. Itu suara Wangyi.

Xiao Zhan tahu dengan jelas bahwa dia akan hancur jika memilih masuk lebih dalam, tapi tubuhnya mengkhianati tuannya.

Kaki jenjangnya melangkah masuk ke dalam, hingga matanya menangkap pemandangan menyakitkan yang terjadi di depan sana.

Di atas ranjang yang jauh dari kata rapi, Xiao Zhan dapat melihat dengan jelas bagaimana sosok yang dicintai tengah menggagahi seorang wanita dengan begitu bersemangat.

Menyodok dengan kuat, menggeram dengan nikmat, persis dengan apa yang selalu Wangyi lakukan saat berhubungan badan dengannya.

"Ahhh ... ahhh ... ahhhh ...."

"Shittt," umpat Wangyi sembari mempercepat sodokannya.

Tubuh Wangyi dan pasangannya berkilat akibat peluh. Entah seberapa lama mereka melakukannya, yang jelas Xiao Zhan dapat melihat jika ada banyak kantong pengaman yang berisi benih-benih pria itu berserakan di atas lantai begitu saja.

Xiao Zhan hanya dapat membekap mulutnya agar suaranya teredam. Hatinya benar-benar hancur melihat semua yang telah terjadi.

Dia benar-benar melakukannya.

Bunyi becek pertemuan vagina basah dan paha dalam yang terpantul di dinding-dinding kamar bagaikan sebuah belati yang merobek kalbu.

Dia, tak sanggup lagi melihat lebih banyak. Xiao Zhan memilih memunggungi. Melangkah pergi dari sana, membawa serta puing-puing hatinya yang telah hancur.

Di sisi lain, Wangyi yang terlalu larut dalam kenikmatan tak menyadari jika ada satu sosok yang telah memergoki aksinya.

Dia terus menggempur lubang wanitanya secara ganas dan brutal. Di mana durasi permainan mereka berlangsung sampai pagi hampir menjelang.

****

Sorot mata kosong dengan wajah basah akibat lelehan air mata membuat Xiao Zhan terlihat begitu mengenaskan. Orang-orang yang berada di lift yang sama dengannya menatap dengan iba.

Even if Time Passes (Yizhan) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang