16

3.3K 185 12
                                    

"DASAR BAJINGAN, BERANINYA MEREKA BERTIGA BUAT GUE BABAK BELUR KAYAK GINI, SIALAN" Teriak alfian sambil melemparkan semua barang nya ke arah sembarangan.

"Apa yang lo lakuin al? Lo lempar barang barang lo kayak gitu bisa gitu buat bales mereka, makanya kemarin udah gue bilang kan jangan mabuk mending malem aja, susah sih lo dibilangin" Jawab zidan yang sudah muak dengan alfian yang tak selalu mendengar kan nya.

"Gue juga kagak tau ya anjing, ck badan gue remuk semua tai kalo gue ketemu sama mereka bertiga gue bakal hajar mereka habis habisan"

"Lo yakin?" Tanya zidan membuat alfian terkejut dan menoleh ke arah zidan

"Lo meragukan gue zi?"

"Nggak, gue sama sekali nggak meragukan kekuatan lo, tapi emang lo berani hajar mereka, lo tau emang mereka itu siapa?" Dengan polos nya alfian hanya menggeleng

"Bodoh lo, dia itu Sunghoon Jay sama Jake, bisa dibilang mereka masih punya kuasa yang lebih tinggi dari keluarga lo dan bisa dibilang setara sama keluarga Natlan dan keluarga hapsari"

"Dan kalo bisa dibilang, ayah lo juga pernah minjam ke perusahaan papa nya Jay 100 juta saat adek lo masuk rumah sakit itu, ingat kan? Sekarang lo tetap yakin ha?"

Alfian mengingat kembali kejadian yang menimpa Clara dulu, dia mengalami demam berdarah dan harus dirawat di rumah sakit dan saat itu mereka tak punya apa apa, makan saja susah.

Ayah alfian meminjam uang sebesar 100 juta untuk biaya rumah sakit dan obat nya, sisa nya untuk kebutuhan sehari-hari yang belum tercukupi dan untuk lain nya untuk modal berdagang.

"Anjing lo! Kenapa lo harus ngingetin gue sama kejadian itu? Gue udah berusaha lupain hal itu dan sekarang lo malah ngungkit ngungkit lagi, sialan emang" Umpat alfian membuat zidan terkekeh

Zidan tau pasti teman nya seperti apa, sejak kecil alfian tak pernah mendapatkan apa yang ia mau dan sekarang dia sudah memiliki banyak uang jadi dia bertindak seenaknya juga karena masa lalu nya yang lumayan gelap

Beberapa hari kemudian...

Pagi ini beberapa guru sudah sampai di jakarta lagi, karena tugas mereka sudah selesai dahulu dari pada yang lain nya jadi karena tak ingin menunggu terlalu lama, mereka memutuskan untuk pulang duluan

Zee dan Sunghoon menunggu di sekolah, btw ini pas hari minggu ya jadi sekolah sepi. Zee masih dengan posisi berdiri dengan tongkat nya sedangkan Sunghoon yang ada di samping zee.

Saat bus datang, beberapa orang yang menunggu juga antusias karena sudah seminggu ditinggal ke Bandung begitu juga dengan zee.

Marsha dari kejauhan melihat zee dan Sunghoon yang menunggu nya sejak tadi, dia berlari kecil ke arah zee sambil menarik koper nya.

Pug~

"I miss you" Lirih marsha

"I miss you too" Jawab zee

Mereka berpelukan sedikit lama, mereka sama sama rindu satu sama lain, sebenarnya hampir seminggu mereka terus chatan sama telpon tapi rasanya agak aneh kalo nggak pelukan.

"Gimana Bandung nya?" Tanya zee

"Ya aku udah selesain tugas ku dengan cepat dan aku juga pergi liburan sama yang lain nya juga, kalo kamu gimana? Kaki kamu udah nggak papa?" Zee mengangguk pelan

"Ya kaki ku udah nggak papa, cuma pemulihan nya nanti agak lama jadi aku besok nggak bisa ikut pertandingan basket" Jawab zee lesu dan Sunghoon terkekeh pelan

"Masih ada aku zee, ya karena suruhan mu aku sekarang jadi kapten tim, harusnya yang jadi kapten itu ryujin atau winter kenapa harus aku?" Tanya Sunghoon

Nikah sama guru sendiri (Zeesha) End√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang