Hari ini merupakan hari tersibuk anak-anak kost mereka akan kedatangan tamu, yaitu orang tua mereka. Maka dari itu, mereka semua harus membersihkan kamar masing-masing serta memasak hidangan makan siang.
"Aduh, kenapa mendadak banget si, untung gua ada kelas sore" gerutu Hiro yang kini tengah membereskan ruang tamu.
Menyembunyikan PS 5 mereka ke tempat yang paling aman terlebih dahulu, sedangkan Garen dan Savero tengah memindahkan gitar dan piano mereka ke rumah kost sebelah berhubung disana masih memiliki kamar kosong maka mereka berinisiatif untuk memindahkan semuanya kesana.
Sebagian dari mereka ada yang bolos kuliah demi menyelamatkan harta beda yang berada di kamar masing-masing, sebelum terlambat dan berakhir uang jajan mereka hangus atau lebih buruknya kartu kredit mereka ditahan.
"Ndhy, udah sampe mana mereka?" tanya Rei menghampiri Andhy yang tengah membantu Hiro diruang tamu.
"Kata bunda si, baru keluar dari tol, paling setengah atau 1 jam lagi sampe sini" jawab Andhy yang membaca kembali pesan dari Bundanya.
"Yaudah, yg lain udh selesai belom?" tanya Reiga lagi.
"Kayanya udah, tinggal Garen sama Savero masih dirumah sebelah, sama Elio noh yg dari tadi bolak balik nyari tempat buat naro kucingnya." tunjuk Hiro yang melihat Elio sibuk sendiri mencari tempat sembunyi untuk kucingnya.
Reiga melihat ke arah yang ditunjuk Hiro, menggelengkan kepalanya tak habis pikir ia berujar. "Udah tau temen alergi bulu kucing, dia malah melihara kucing disini"
Disisi lain, Garen dan Savero tengah menunggu bapak kost yang belum juga datang untuk memberikan kunci kamar yang kosong disini. Merasa bosan, Savero lantas keluar rumah melihat para tetangganya yang berlalu lalang di hari senin pagi ini.
"Ver, you okey?" tanya Garen menyusul Savero yang berada di teras.
"I'm fine." jawabnya tersenyum manis menatap Garen.
Garen membalas senyum itu, dielusnya pundak Savero ia berujar "Pelan-pelan aja, gua yakin Ibu pasti bisa ngerti kok"
Savero hanya bisa tersenyum, hingga kedatangan pak Ambon pemilik kost menghampiri mereka dengan nafas terengah-engah.
"Maaf ya lama, bapak abis di kejar anjingnya pak Gunawan tadi" ucap pak Ambon yang tengah mencoba mengatur nafasnya.
"Ayo, cepet keburu nanti orangtua kalian datang" lanjut pak Ambon memasuki rumah kost miliknya.
Sedangkan Garen dan Savero menahan tawa, melihat betapa keringetan nya pak Ambon sehabis di kejar anjing milik pak Gunawan yang terkenal galak di RT sebelah.
•••
"Tumben rapi, biasanya ada aja yg berantakan disini" Lidia – Mama Garen menatap sekeliling ruang tamu yang tampak lebih rapi dari biasanya.
"Rumput depan juga, tumben bersih biasanya rumput yg sudah panjang, ngga kalian cabut" lanjut Mommy Reiga - Silvia.
Mendengar sindiran halus dari mama dan mommy, membuat mereka berkeringat dingin takut-takut mereka semua curiga.
"Sudahlah jeng, kapan lagi kan kita lihat rumah ini lebih bersih dan rapi dari sebelumnya?" ujar Buna Kevan - Dewi.
Mendengar ucapan Buna membuat mereka diam-diam menghela nafas lega. Dari masing-masing ibu mereka hanya Buna Dewi yang lebih santai dan tak mempermasalahkan hal apapun, kecuali satu yaitu pacar anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Kost Mahasiswa | nct_dream
ComédieMenceritakan kegiatan 7 Mahasiswa yang tinggal dalam satu kost yang sama. . . . Jangan lupa like, vote dan komentarnya yaa💚 100% pemikiran sendiri