71. Moon cafe 🍁

32 2 0
                                    

Pukul 06.00

Dikamar tampak Faezan mengerjapkan matanya beberapa kali dan sedikit demi sedikit mulai mengumpulkan nyawanya..

Faezan berdiri kemudian meregangkan badannya yang lalu meraih HPnya yang berada diatas kasurnya

06.00⛅

" waktunya olahraga " ujarnya. Melangkah keluar kamar

Ceklek!

Saat ia berjalan menuju tangga ia bertemu dengan luxy yang baru saja keluar dari kamarnya dan tampak luxy yang baru saja keluar dari kamarnya

" morning mah.. " sapa Faezan

" ehh!? Morning juga ez, mau kemana kamu pagi² gini? " tanya luxy

Faezan tersenyum
" faez mau olahraga mah "

" ywd, mama mau siapin sarapan dulu ya "

" oke mah!! "

◔◔◔

Dihalaman belakang..

" loh adek!? Kamu ngapain disini? " Faezan sedikit terkejut saat melihat shina tengah berlatih dihalaman belakang

Dengan napas ter engah² shina menjawab
" lagi berlatih "

" tapi kamu kan abis terluka kemaren dek, apa ga sebaiknya kamu istirahat aja! " khawatir Faezan

Shina menggeleng
" aku baik² aja kok "

Faezan menghela napasnya. Karna ia tak mampu melawan sikap keras kepala adiknya itu

" karna liat adek berlatih, kakak jadi pengen ngelatih kemampuan kakak "

Shina memiringkan kepalanya. Kemudian, Faezan mengeluarkan kemampuan elemen es yang membuat seluruh atmosfer menjadi dingin

Dan ia juga menembak 3 panah es hingga itu menancap pada dinding halaman mereka..

Jleb!
Jleb!
Jleb!

" masih berfungsi ternyata, kakak kira udah ga bisa soalnya kemampuan ini udah jarang kakak pake karna— " Faezan memberhentikan ucapannya saat melihat..

Shina yang terdiam menatap panah es yang menancap pada dinding itu dengan tubuh gemetaran ketakutan..

" dek kamu kenapa? "  Faezan pun menghampiri adiknya tersebut

Deg!

" a-ah, gpp kok kak.. A-aku cuma " shina berusaha agar tak membuat kakaknya itu khawatir

Walau tubuhnya tak mendukung perkataannya barusan malahan tubuh semakin bergetar hebat..

Grep!

Faezan yang sadar apa yang tengah di pikirkan adiknya itu pun segera menarik tubuh kecil adiknya masuk kedalam dekapannya

" maaf, karna kakak udah bikin kamu takut.. Kakak janji ga bakal nunjukkin kemampuan kakak didepan kamu kakak janji "

" ka-kakak, gausah minta maaf kakak ga salah! Ini cuma akunya aja yang lemah! Karna kemampuan kakak sama kayak ake jadinya aku.. Aku hiks.. " shina yang tak dapat lagi membendung kesedihan itu pun menitihkan air matanya

Saat mengingat seseorang yang amat ia sayangi telah pergi ke sisi tuhan dengan cara yang tragis..

" itu udah takdir dari Allah dek, dan kita sebagai umatNya hanya bisa menerima dengan ikhlas dan tanah "

You're My Enemy, Sister!! [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang