25. bad dream 💭

18 1 0
                                    

• Maaf jika ada typo
• Kesamaan kata
• Alur cerita yang kurang bagus
Author berharap kalian suka ya

Jan lupa vote ✨
And
Happy Reading ☄️

❁❁❁

" ake nene jangan tinggalin hina hiks~, hina takut hiks ~ sendiri!! " suara tangis seorang anak kecil yaitu adalah shina saat masih kecil

Tampak dia bilang kepada kakek neneknya itu agar tidak pergi meninggalkannya dan saat ini kakek dan neneknya itu dalam keadaan yang cukup mengenaskan

Dengan badan penuh luka baik lebam ataupun luka goresan, dengan darah yang ada di seluruh lantai kamar (kamar ake nenenya shina, gambarnya ada di chapter 15 ya :v)

" jangan takut walau ake nene nanti udah pergi tapi kami akan selalu ada di hatimu sayang " ucap nene berusaha menenangkan cucunya

" emang ake nene mau kemana? hina ikut ya? " katanya dengan polosnya mengatakan ingin ikut dengan kakek dan neneknya

" jangan shina sayang, perjalananmu masih panjang banyak hal yang nanti akan kamu jalani di masa depan nanti " ucap ake'nya mengelus pipi cucunya dengan tangan berlumuran darah

Umur shina saat itu masih sekitar 5 tahun...

Dan dia yang masih kecil itu tidak mengerti maksud perkataan dari ake'nya itu malah dirinya menangis dan berkata

" hiks~ jangan pergi " dan dia pun menangis sejadi jadinya

Lalu datanglah seorang pria berjalan dan menembakkan sebuah pistol untuk menghentikan momen tersebut

Dor!
Dor!
Bruk!!

Alhasil ake dan nenenya itu seketika ambruk setelah menerima tembakan itu, serta tergeletak di hadapan anak berusia 5 tahun tersebut

" ck drama, Hei anak kecil katanya tadi kau mau ikut dengan mereka kan!? " kata pria barusan kepada anak kecil itu

Shina yang masih kecil tidak merespon dia hanya menatap jenazah kedua ake nenenya dengan tatapan kosong dan tubuhnya yang bergetar

" aku anggap itu iya " kemudian pria itu menodongkan pistol kearahnya lalu menarik pelatuk dan

Dor!!

...

" AKE NENE "

JDARR!!

Shina terbangun dari tidur karna mimpi buruknya barusan, untunglah suara teriakannya tadi tersamarkan oleh suara petir kalo ga bisa heboh satu rumah mungkin kalo Ryo dan luxy bakalan panik sedangkan tisya pasti protes berisik!!

Setelah mendengar suara petir dapat diperkirakan cuaca di luar sedang hujan, hujannya kecil tapi petirnya gede gitu lho..

" cuma mimpi shin cuma mimpi... " shina berkata pada dirinya sendiri bahwa itu hanya mimpi, walaupun sekarang badannya gemetar

Sesaat kemudian tiba² shina merasakan mual mungkin ini efek dari trauma secara fisik yang bisa menyebabkan rasa mual itu

" hoek~ " lalu shina bergegas berlari ke kamar mandi

" hoek~hoek, uhuk hoek " sesampainya di kamar mandi shina langsung muntah² di wastafel

" uhuk dasar- hoekk~ " shina sempat²nya mengumpat dirinya sendiri akibat terus muntah²

Adegan itu masih terus berlanjut sekitar semenit dan alhamdulillah kini rasa mual shina sudah agak mendingan, lalu dia menyalakan keran air dan membasuh wajah serta mulutnya

You're My Enemy, Sister!! [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang