Malam harinya, Sohyun terpaksa berbaring dengan tanpa helai busana, hanya sebuah kain tipis yang membungkus tubuh rampingnya itu. Dia menikmati setiap pijatan yang diberikan oleh sang wanita paruh baya itu, karena jujur selama dia fokus bekerja sebagai seorang Chef, dia tidak pernah sekali pun memperhatikan tubuhnya.
"Kulit nona kenyal seperti terawat ya," celetuk beliau.
Sohyun tersenyum pelan, "Tidak kok, saya saja tidak pernah memperhatikan tubuh saya ini."
Mereka bersenda gurau saling bertukar kata satu sama lain, Sohyun bersyukur di tempat kecil nan megah ini masih ada beliau yang senantiasa menemani dirinya. Saat wanita itu selesai memijat tubuhnya, Sohyun tiba-tiba ingin buang air kecil.
Dia langsung mengubah posisinya berubah menjadi duduk, "Bi dimana kamar mandinya?"
Pelayan itu mengerutkan keningnya sejenak melihat Sohyun yang sudah tidak tahan lagi menahan diri disana. Dengan sigap beliau langsung mengarahkan kamar mandi di seberang bangunan ini. Saat itu juga Sohyun mengerutkan keningnya dan kembali meminta penjelasan dari wanita paruh baya itu.
"Kenapa harus jauh-jauh kesana? Saya tidak pakai baju sama sekali loh Bi, bagaimana kalau ada yang macam-macam pada saya?" ucap Sohyun.
Pelayan itu menghela napas pelan setelah menyadari kecerewetan Sohyun saat ini, "Maaf Nona, tapi kamar mandi didalam sini masih rusak dan belum di renovasi. Nona tenang saja di kawasan ini tidak sembarangan orang melintasinya."
Oh begitu, baguslah, pikir Sohyun. Dia langsung berjalan cepat menuju kamar mandi yang dimaksudkan oleh pelayan tadi. Tanpa berpikir panjang dia langsung melepas bungkusan kain biru yang sejak tadi sudah membaluti tubuh polosnya. Saat ini dia langsung membuang air kecil disana dengan posisi berdiri karena takut terjatuh karena kulitnya yang licin setelah dilulur oleh pelayan tadi.
"Wow," ucap seseorang disana.
Sohyun tersontak kaget dan lekas membalikkan badannya. Dengan cekatan dia mengambil kembali kain biru disana dan mulai menutupi tubuh polosnya. Dengan menatap tajam pada Taehyung yang ternyata sudah sejak tadi tengah berada di dalam sana dan juga sedang membuang air kecil.
"Apa yang kamu lakukan disini!" bentak Sohyun. Oh tidak, jangan-jangan tadi Taehyung sudah melihat seluruh tubuhnya lagi. Dia malu sekaligus marah karena tindakan seperti ini sangat merugikan dirinya.
"Jangan marah padaku, salah siapa datang-datang langsung berdiri mengangkang disana," celetuk Taehyung.
Sohyun mengepal erat kedua tangannya, dia pikir kamar mandi besar dan tenang ini cukup aman namun ternyata tidak. Sembari menatap tajam pada wajah laki-laki itu.
"Bisa tolong keluar sekarang?" ucapnya dengan penuh penekanan.
Taehyung menganggukkan kepalanya, "Tentu saja."
Selepas kepergian laki-laki itu, Sohyun langsung berbalik menatap cermin dan merutuki dirinya sendiri karena terlalu bodoh tidak mengetuk pintu dahulu sebelum masuk.
Cukup lama dia berada didalam sana hanya untuk memastikan laki-laki tadi sudah pergi darisana. Setelah dirasa sudah sedikit tenang, dia langsung bergerak menuju pintu kamar mandi dan mulai keluar dari sana. Baru saja berjalan beberapa langkah namun seseorang kembali menghentikan pergerakannya.
"Jangan salah paham, meskipun saat ini kamu tengah mengandung keturunan aku. Tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan tubuhmu itu," tegas Taehyung.
Sohyun menatap kesal kepergian laki-laki itu disana, "Siapa juga yang mau disentuh oleh laki-laki seperti kamu. Asal kamu tahu saja tubuhku ini sejak awal sudah milik Song Kang seorang," gumamnya sembari meracau tidak jelas disana.
Dia kembali memasuki rumah yang sejak tadi sudah dia tempati bersama pelayan paruh baya itu. Dengan sesekali menghentakkan kedua kakinya, dia masih merasa kesal disana karena merasa Taehyung menang banyak telah melihat setiap inci tubuhnya ini.
"Kenapa nona lama sekali?" tanya pelayan itu.
Sohyun lantas memalingkan kepalanya, "Oh itu? Tadi ada kendala sebentar, Bi."
***
Di tempat lain Taehyung tidak berhenti membayangkan segala kemolekan tubuh Sohyun. Jarang-jarang dia melihat seorang perempuan berperilaku unik seperti tadi. Dia sempat mengukir senyum dibibir tipisnya setelah mengingat kejadian yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu.
"Taehyung!" panggil seorang wanita disana.
Wajah laki-laki itu langsung berubah datar tidak berekspresi begitu menyadari kedatangan wanita ini. Terlihat jelas dalam ekspresi wajahnya kalau dia sangat tidak suka melihat kedatangan wanita ini.
"Kemana saja seharian ini?" tanyanya.
Taehyung menghiraukan pertanyaan Jisoo yang kini sudah duduk anggun diatas sofa mewah miliknya.
"Bukan urusan kamu," jawabnya.
"Tapi aku ini istri kamu Taehyung. Apa lagi yang kurang dalam diri aku? Kamu pasti melakukan inseminasi tidak berguna itu lagi kan?" celoteh Jisoo setelahnya menghela napas pelan disana, "Sudah berapa kali aku bilang, aku siap dan bersedia hamil dan melahirkan keturunan kamu. Kenapa sangat sulit bagi kamu untuk menyentuh tubuhku ini?"
"Karena aku tidak tertarik padamu," tukas Taehyung dengan kata singkatnya.
Jisoo berdengus pelan disana, "Apa karena perjodohan yang terjadi di antara kita? Jangan kekanakan Taehyung, sudah tiga tahun kita menikah tapi kamu belum juga memberiku keturunan, zaman sekarang masih ada banyak cara tapi kenapa kamu tidak mau berusaha melakukannya bersama aku!"
"Bisa diam tidak!" bentak Taehyung langsung membuat Jisoo terdiam ketakutan disana. Laki-laki itu kalau sudah marah sangat mengerikan sekali. Bahkan Jisoo langsung dibuat mati kutu disana.
"Kamu memang selalu seperti ini Taehyung, tidak pernah sekali pun menghargai perasaan aku sebagai istri kamu," kecewa Jisoo. Kalau pun jika bukan karena harta dan tahta Sky Yum's, maka dia tidak akan pernah repot-repot bertahan selama tiga tahun lamanya bersama Taehyung. Jika saja kedua orangtuanya tidak mendesaknya untuk segera merebut hati Taehyung, maka sudah sejak dahulu dia menyerah saja pada pernikahannya.
Namun, ternyata dia tidak cukup kuat. Karena rasa cintanya pada laki-laki ini benar-benar tulus hanya saja tertutupi oleh taktik keluarganya.
"Baguslah kamu muak juga padaku, sekarang tolong keluar dari kamar aku sekarang juga," ucap Taehyung.
Jisoo melenggang pergi darisana sesekali menghentakkan kakinya dengan wajah kesalnya. Selepas kepergian Jisoo, Taehyung langsung mendengar sesuatu terjatuh di luar jendela kamarnya. Ia lantas berjalan keluar dan mencari sumber suara itu hingga langkah kakinya terhenti tepat di hadapan Sohyun.
Wanita itu tersenyum kaku disana, "Maaf aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan kalian. Serius! Tadi awalnya aku hanya berniat untuk mengunjungi kamu dan membahas kembali masalah ku. Tapi-"
Taehyung langsung menarik tangan Sohyun hingga membuat tubuh wanita itu menempel pada tubuhnya. Sohyun kaget saat kepalanya membentur pelan dada bidang Taehyung, entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki itu saat ini namun dengan sigap Sohyun kembali menjauhkan tubuhnya dan kembali menjaga jarak dengan Taehyung.
Dia berusaha mengontrol kembali deru napasnya yang tidak beraturan, entah mengapa dia tiba-tiba merasa gugup di hadapan laki-laki itu.
"Sepertinya kita bicara kembali nanti," ucapnya dengan bergegas cepat pergi meninggalkan Taehyung.
TBC!!!
Selamat mencari tau cerita selanjutnya ya🤭
Happy read, maafkan segala typo juga.. Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak kalian
See you next minggu depan🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story Begin's
FanfictionMenjalani lika-liku hidup yang tidak biasa, Han Sohyun harus menghadapi begitu banyak rintangan dalam hidupnya. Punya masalah serius dalam sebuah insiden yang mengharuskannya untuk tetap tinggal di Castle Yum's. "Kalau begitu tak ada lagi yang bisa...