Tandai jika ada typo!
Jika terdapat nama, karakter ataupun lainnya itu murni unsur tidak sengajaan!
Jangan lupa follow, vote dan komentarnya 😉
*****
"Aku merindukanmu, aku merindukan senyuman manis yang terukir di bibir mu."
*****
"Kai gawat Kai gawat! Darurat pokoknya!"
Teriakan Arzi membuat Saka yang baru saja mengenakan baju seragamnya segera keluar, bahkan kini kancing bajunya ia biarkan membuat kaus putih polosnya terlihat.
Ia menatap penuh tanya sang sahabat yang kini tengah mengatur napasnya, agaknya tadi dia baru saja berlari hingga napasnya tak beraturan dan keningnya penuh dengan keringat.
"Kenapa sih? Lo habis maraton sampek seragam lo basah?" tanya Saka heran.
Arzi menyengir sembari mengibas-ngibaskan bajunya, setelah merasa napasnya kembali beraturan ia pun mulai membuka suara.
"Leo hilang Kai," heboh Arzi.
"Kok bisa? Emang lo bawa kemana?" kaget Saka.
"Gue tadi mau beli sarapan di depan, terus gak sengaja ninggalin Leo di taman dekat tukang bubur," terang Arzi.
"Goblok! Ngapain lo bawa Leo ke taman? Makin kesini lo makin ketularan es Wawan deh," kesal Saka.
Tadi selepas mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah, Arzi memilih untuk membeli sarapan di depan sembari menunggu Saka selesai mandi, tak lupa membawa Leo pergi.
Saka segera keluar apartemen di ikuti Arzi yang mengekor, mereka segera memasuki lift apartemen supaya cepat menuju lantai bawah.
Taman yang Arzi kunjungi tadi berada tak jauh dari apartemen Saka, hingga tak butuh waktu lama mereka pun sampai di sana dan segera mencari keberadaan Leo.
"LEO!" teriak Arzi sembari mencari Leo disemak-semak.
"Lo ninggalin Leo di area mana?" tanya Saka pada Arzi.
"Gue tadi ninggalin Leo di atas rumput sini," ujar Arzi sembari menginjak rerumputan yang indah.
"Terus ke mana sekarang?!"
Saka mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya yang sempat ia ambil dan menghubungi seseorang di seberang sana.
"Bawa semua anggota ke taman dekat apartemen gue sekarang! Khusunya yang belum berangkat sekolah!"
Setelah mengucapkannya, Saka memutus panggilan secara sepihak, tanpa pamit ataupun salam. Ia kembali mencari keberadaan Leo.
Leo adalah hewan lucu kesayangan Saka, hewan kecil berkali empat dengan telinga berdiri serta bulu-bulu halusnya yang lembut. Ya, Leo adalah seekor kelinci berwarna putih kesayangan Saka, ia sudah merawat Leo selama 3 tahun terakhir ini.
Mereka mencari Leo ke semua tempat di taman ini, mulai dari semak-semak hingga tong sampah tapi tidak menemukannya. Selang beberapa waktu kemudian anggota geng Dandelions berdatangan dengan sepeda motor mereka, mereka segera menghampiri sang ketua dan wakil ketuanya yang terlihat kebingungan.
Beberapa cowok dengan baju seragam berbeda itu mengucapkan salam bersamaan, mereka terdiri dari 18 orang dari sekolah yang berbeda. Mereka semua pun jadi bahan tontonan orang-orang di taman yang cukup ramai karena banyak dari mereka yang berlalu-lalang.
Saka dan Arzi pun menjawab salam mereka, bahkan kini Arzi terlihat heran dengan kedatangan mereka.
"Ada apa Bos? Tumben banget nyuruh kita kesini?" tanya Magma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions (KAISAKA)
Подростковая литература"Kita dari kecil saling kenal, apa kamu mencintaiku hanya karena kita terbiasa bersama? " ____________ ◦•●◉✿𝔖𝔢𝔡𝔢𝔯𝔥𝔞𝔫𝔞, 𝔫𝔞𝔪𝔲𝔫 𝔱𝔢𝔱𝔞𝔭 𝔪𝔢𝔪𝔭𝔢𝔰𝔬𝔫𝔞. ✿◉●•◦ ~𝙳𝚊𝚗𝚍𝚎𝚕𝚒𝚘𝚗𝚜. _____________ ⚠️ ᴛᴇʀᴅᴀᴘᴀᴛ ᴋᴀᴛᴀ-ᴋᴀᴛᴀ ᴋᴀsᴀʀ ᴅᴀɴ ᴀᴅᴇɢ...