11. Gara-gara kue!!

257 13 0
                                    

Assalamualaikum warohmatulloh semuanya...

Kalian tahu cerita ini dari mana??

Jangan lupa follow, vote dan komentarnya ya...

Tandai jika ada typo!

*****

Pagi hari setelah sarapan, semua anggota geng Dandelions berkumpul disebuah ruangan yang luas khusus untuk berlatih. Ruangan itu dipenuhi dengan berbagai alat yang biasa mereka gunakan untuk berlatih setiap hari minggu.

Di hari minggu, mereka diwajibkan ke markas untuk berlatih bersama, adapun jika memiliki halangan untuk datang mereka harus ijin terlebih dahulu.

Pertama, mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berlatih bela diri, setelah itu mereka akan diuji satu persatu, tak lupa Saka juga akan melatih mereka menggunakan benda tajam seperti pisau.

Bukan, ia melatih anggotanya menggunakan benda tajam bukan untuk menyuruh mereka melawan musuh dengan benda tajam, melainkan untuk berjaga-jaga jika musuh menggunakan benda tajam dalam perlawanan seperti kemarin.

Bagi Saka senjata hanya perlu dikeluarkan jika dalam keadaan mendesak saja, itu pun jika masih bisa dengan tangan kosong Saka akan melarang untuk menggunakan senjata.

Setelah semuanya selesai, mereka bisa latihan sendiri. Banyak dari mereka yang memilih berlatih menembak, juga tinju sesuai keinginan mereka.

Saka kini bersama Arzi tengah berlatih menembak bersama disaksikan banyak anggota lainnya, keduanya pun bersiap dan memfokuskan target yang akan dituju.

Keduanya mulai melepaskan peluru berkali-kali hingga akhirnya habis, hasilnya hanya selisih 1 angka dan Saka lah yang selalu unggul.

"Makin hebat lo Kai," ujar Arzi menepuk bahu sang Sahabat.

Saka terkekeh dan memberikan pistol yang ia bawa pada Affan, ia berjalan mengambil minum yang berada di atas kursi. Belum sempat ia meminumnya, ponselnya berbunyi nyaring.

Ia mengernyit saat melihat nama sang Kakak yang tertera di sana, tak biasanya sang Kakak menghubunginya pagi hari seperti saat ini.

"Assalamuaikum Kak, kenapa?" tanya Saka setelah menerima panggilan suara dari Delon.

"Waalaikumsalam Kai, cepat ke rumah sakit sekarang!"

Panggilan terputus secara sepihak membuat Saka khawatir, ia segera menyambar jaket serta kunci motornya membuat para anggota lain bertanya-tanya karena melihat wajah kekhawatiran sang Ketua yang sangat kentara.

"Ada masalah Bos?" tanya salah satu dari anggota Dandelions.

"Gue ada urusan, latihan kali ini sampai di sini saja," balas Saka bergegas pergi.

Ia berlari keluar markas dan segera menaiki motornya, dalam keadaan khawatir yang menghantui Saka melajukan motornya di atas rata-rata. Ia tak peduli pada pengendara lain yang sejak tadi mengumpat karena ia mengendarai motor dengan ugal-ugalan.

"Sial!" umpat Saka saat ia terjebak macet.

Belnya berbunyi nyaring hingga membuat para pengendara lain terganggu. "Kenapa harus macet segala!"

Setelah sekian lama terjebak macet, Saka akhirnya bisa menerobos dan sampai di rumah sakit. Langkah kakinya yang panjang dan kecepatannya berlari mampu membuat ia sampai di ruangan sang Kakak dengan cepat.

Di dalam ternyata tak ada siapa-siapa, ia pun bergegas menuju kamar khusus yang dihuni sang Bunda.

Suara notifikasi terdengar membuat Saka menghentikan langkahnya, benar saja seperti dugaannya, sang Kakak mengimkannya pesan singkat untuk menyuruhnya ke rooftop rumah sakit.

Dandelions  (KAISAKA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang