Assalamualaikum warahmatullah semuanya...
Bagaimana kabar kalian? Lama juga tidak update.
Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum pergi ke bab selanjutnya.
Tandai jika ada Typo!
Murni pemikiran sendiri, apabila ada kesamaan nama, karakter, alur itu hanya kebetulan.
Tolong hargai Penulis untuk tidak membawa-baca cerita lain ke sini.
Untuk dibaca bukan untuk diplagiat dalam bentuk apa pun!
Happy Reading 😉
*****
"Semua emosiku menyangkut kamu, perempuan spesial dalam hidupku setelah Bunda."
~Abiyan Kaisaka El-Fatih.
*****
Alesha memasukkan semua bekal yang akan ia berikan kepada Kaisaka, Perempuan itu dengan senang hati membuatkan makanan untuk Lelaki itu walaupun terkadang ia kesal dengan permintaan Kaisaka.
Baginya Lelaki itu sudah ia anggap sebagai Adiknya sendiri, pertemanan mereka sudah terikat sangat lama, membuatnya terbiasa dengan berbagai sikap Kaisaka.
"Buat Saka, Sayang?" pertanyaan itu meluncur dari arah belakang, sang Bunda tercinta berjalan ke arah anaknya.
"Iya Bunda, Bunda sendiri tahu Abi selalu minta dibuatin sarapan, tapi aku saja yang gak mau," balas Alesha terkekeh. Ingat kan kalau Alesha lebih sering memanggil Kaisaka dengan sebutan Abi.
Elina tersenyum dan mengusap puncak kepala anaknya dengan sayang. "Gak apa Sayang, kasihan juga Saka, pasti dia sering makan di luar. Kalau mau biar Bunda yang masakin tiap hari," balas Bunda Alesha.
Alesha tersenyum dan mengangguk, Bundanya sangat pengertian dengan Kaisaka. Gadis bercadar yang telah mengenakan seragam lengkap itu berpamitan pada Bundanya sebelum akhirnya berangkat ke sekolah di antarkan Sopir pribadi.
Hari ini hari Senin, jadi Alesha berangkat lebih awal dari biasanya agar tidak terlambat saat upacara. Untung saja pagi ini tidak macet seperti biasanya, jadi ia bisa sampai di sekolah tepat waktu.
Sesampainya di sekolah sudah banyak Murid yang datang, ada juga beberapa petugas upacara yang bersiap di lapangan.
"Al," panggil Dina dari belakangnya.
Gadis itu menoleh dan tersenyum dibalik cadarnya menatap sahabatnya itu. "Pagi Dina," sapa Alesha.
"Tumben kita barengan, biasanya lo berangkat pagi banget," ujar Dina heran.
Alesha mengangkat tas berisikan bekal yang sejak tadi ia tenteng. "Biasa, Abi berulah, minta dibuatkan sarapan."
"Enak bener ya jadi Saka, di bawain bekal. Apa gue juga bawain bekal buat Affan ya?" sahut Dina dengan semangat.
"Jangan salahkan aku kalau gagal lagi." Mendengar ucapan Alesha membuat Dina menghela napas panjang, bahunya melemas saat mengingat penolakan kulkas berjalan yang sayangnya mampu membuatnya gila cinta.
Keduanya pun sampai di kelas, suasana ramailah yang menyapa mereka, sudah biasa seperti ini apalagi saat jam kosong.
"Pemberitahuan kepada semua Murid Smalling High School untuk segera berkumpul di lapangan bersiap untuk melaksanakan upacara bendera, jangan lupa memakai atribut lengkap! Terima kasih atas perhatiannya."
Suara pemberitahuan sudah terdengar ke seluruh penjuru sekolah, semua Murid pun bersiap untuk pergi ke lapangan, tak lupa sebelumnya memastikan apakah atribut yang dikenakan mereka sudah lengkap atau belum. Jika saja ada yang terlupakan, bisa-bisa mereka mendapatkan hukuman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions (KAISAKA)
Roman pour Adolescents"Kita dari kecil saling kenal, apa kamu mencintaiku hanya karena kita terbiasa bersama? " ____________ ◦•●◉✿𝔖𝔢𝔡𝔢𝔯𝔥𝔞𝔫𝔞, 𝔫𝔞𝔪𝔲𝔫 𝔱𝔢𝔱𝔞𝔭 𝔪𝔢𝔪𝔭𝔢𝔰𝔬𝔫𝔞. ✿◉●•◦ ~𝙳𝚊𝚗𝚍𝚎𝚕𝚒𝚘𝚗𝚜. _____________ ⚠️ ᴛᴇʀᴅᴀᴘᴀᴛ ᴋᴀᴛᴀ-ᴋᴀᴛᴀ ᴋᴀsᴀʀ ᴅᴀɴ ᴀᴅᴇɢ...