Shofia Alaydrus El Haq

29 2 0
                                    

Setelah diberi waktu 1 Minggu

Hujan gemuruh melanda pondok pesantren Tahfiz Qur'an an-nur.. hujan dimalam hari membuat para santri meringkukkan diri dibilik selimut, karena dinginnya malam itu..
Aku bermuroja'ah sambil melihat pemandangan malam hari..aku masih memikirkan  ucapan pak kiyai untuk mengebut khataman tahun ini, karena aku masih belum mendapatkan petunjuk didalam istikharahku.. yang membuat aku bingung antara memilih ikut serta khataman tahun ini atau menyelesaikan pendidikan dulu..

"Ya Allah Shofia harus bagaimana? Jika shofia memilih menyelesaikan pendidikan dulu pasti salah, jika shofia memilih Qur'an pasti pendidikannya menjadi terkendala, jika memilih keduanya pasti sulit untuk membagi waktunya"...

Aku berbicara dengan diriku sendiri sambil menangis tersedu-sedu larut dalam kesedihan...Tanpa aku sadari ada sesosok bayangan laki² dihadapan ku, ah masak iya santri putra sih? Samar samar bayangan sesosok laki² itu mendekatiku dan terdengar mengatakan sesuatu kepadaku..

"Teruskanlah perjuanganmu, berjihadlah dijalan Allah, yakinlah dengan jalan yang kau tempuh saat ini"

Diakhir kalimatnya bayangan itupun ikut menghilang.. seketika aku tersadar dan berucap istighfar, berdzikir, semua aku rapalkan untuk menenangkan hatiku.. pikiranku berkecamuk bayangan sesosok laki² siapa tadi? Sungguh menyeramkan kenapa tiba² datang dan hilang tanpa jejak. Manusia kah? Jin kah? Malaikat kah? Wallahu 'alam..
Aku berjalan menuju kamar dan melalum..

*

**

Ternyata benar, sekencang apa mengejar, sekuat apa berjuang, dan secapek apa merancang, garis takdir tidak mungkin bisa aku patahkan. Sebesar apa hati mendambakan sesuatu, jika tidak jatahnya dimiliki maka tidak bisa, sekencang apa kau berlaripun, ia Justru melarikan diri..

Ternyata benar, kita adalah manusia dengan pengetahuan serba terbatas, tak tahu 1 menit lagi akan terjadi apa, tak mengerti rumah mana yang kelak menjadi persinggahan Dimana kita membangun sebuah keluarga. Kita juga tidak faham, badai apa saja yang siap membuat kita porak porandakan oleh keadaan. Apakah kita masih bisa hidup dengan tasbih yang terucap?, Ataukah memilih berhenti laksanakan Sholat?, Rentangkan tanganmu dan katakan, jika semesta mengujiku dengan semua hal bernama kesulitan, maka aku akan datang dengan bangga karena telah menyelesaikannya satu persatu. Jika kenyataan menamparku dengan takdir yang tidak sesuai harapan, maka biarlah aku tetap percaya, bahwa selalu ada alasan mengapa Allah memilihkan yang lain, bukan apa yang ku inginkan. Allahku, sudah menetapkan yang paling pas bagiku, tugasku adalah memaknai, hikmah apa yang tersirat dari takdir-Nya yang tersurat.
***

"Shofia...(ditepuk pundakku) are you oke?" Tanya seseorang dari belakangku, kaget mungkin dari tadi aku dipanggil tidak menyahut.

"uh I'm fine" jawabku singkat

"Oke baiklah semoga memang begitu, kalau misal lagi ada problem cerita aja boleh kok, siapa tau saya bisa bantu?." Tawarnya kepadaku

" Aku sedikit ada problem".
singkat ku

" What is the problem Shofia.?" Tanyanya

"long story Hanifah.?" Jawabku

"it's okay, shofia, i always listen to you." Sahut Hani dengan antusias ingin mendengarkan ceritaku..

Ohh iya mau ngasih tau Silla Hanifah Angelia dia adalah tetangga sebelah kamarku, Hani adalah seorang mualaf dia berasal dari Spanyol.. 
Dalam sejarah, Spanyol pernah memiliki populasi yang sangat besar dan menjadi mayoritas muslim. Namun berubah ketika terjadinya penalukan di sana dan Muslim kehilangan sebagian besar wilayahnya.Pada 2 Januari 1492, Abdallah Muhammad bin Ali selaku Sultan Moor Granada terakhir menyerahkan kotanya kepada Raja Katolik Ferdinand II dan Isabella II.
Pada awalnya raja sempat sesumbar akan berlaku adil dengan penduduk Muslim di sana namun pada kenyataannya, raja justru ingin menghilangkan budaya dan agama Islam di Spanyol.
Hingga puncaknya, muncul permasalahan, peristiwa pengusiran Moriscos pada tahun 1609 yang merupakan pengusiran penduduk Spanyol beragama Muslim dari negara tersebut... Itu cerita dari Hanifah dulu saat masih santri baru, makanya dia pindah ke Indonesia untuk mencari sejatinya muslim dan sekarang kalau mau liburan pondok dia pulang kerumah neneknya yang ada di Magelang Tegalrejo.. 

__oke lanjut kemasalahku aja, setelah aku menceritakan masalahku yang bimbang ragu, antara memilih pendidikan atau Qur'an? Aku menceritakan kisahku dipondok yang selalu mengulang-ulang hafalan, susahnya menghafal dan menjaganya.  Berusaha memprioritaskan Qur'an tapi pendidikanku selalu terkendala, dari jarang berangkat karena adanya kegiatan acara pondok, sering telat masuk kelas karena harus membantu memasak di ndalem. Aku bukan mbak ndalem tapi dipondokku yang sudah SMA atau yang tidak sekolah dimintai untuk membantu ndalem. Kadang sering absen tidak berangkat karena sering sakit ya begitulah setiap mau berjuang dijalanNya selalu diberi rintangan agar tau bahwa hambanya yang sedang diuji imannya berkualitas tidaknya.. Hani yang dari tadi menyimak ceritaku dengan selesai pun, dia sepertinya sudah faham sumber masalahku yang membuatku dilanda bingung. Lalu dia mengatakan sesuatu kepadaku yang membuatku sadar akan selalu ada Allah yang menyertai hambanya yang kesusahan, dan mencari ilmu..

"Oke saya faham. So ingatlah Shofia Allah sudah berfirman didalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat ٢٨٦
لايكلف الله نفسا الاوسعها .
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya."

Itu yang katakan kepadaku. Betapa malunya aku sebagai seorang muslim yang sudah cukup lama dan faham agama Islam. Ya Allah terimakasih atas petunjukmu lewat gadis mualaf ini..maafkan hamba yang lemah dan penuh ambisi. Aku menangis karena merasa malu dan bodoh, apakah pantas aku dikatakan seorang muslimah? Sedangkan aku tidak menyakini akan adanya petunjukmu..maafkan hamba yang sudah mengecewakan Mu.

" Terimakasih Hani thanks, kamu sudah menyadarkan dari keterpurukan."  diapun akhirnya memelukku dengan erat, tanpa mengatakan satu katapun.

___** Terimakasih telah berkunjung
Jangan lupa tinggalkan like dan koment sebagai atsar___** #najwaelshofie❤️🙏

LIMA SEPERJUANGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang