selamat membaca ♡
maaf kalau ada typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di pagi harinya Juna bangun dengan mata yang masih sangat sulit untuk dibuka tetapi sinar matahari terlalu memaksa untuk mata itu terbuka yang mau tidak mau Juna harus membuka matanya.
Setelah membuka matanya dia membua handphone nya yang tidak bisa terbuka karena habis baterai lalu dia melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 07.30. Juna lalu bergegas bangun dan tak lupa dia men-charger handphone nya.
Dia langsung berjalan ke kamar mandi dan mandi agar badannya menjadi segar setelah selesai mandi dia bergegas untu kergi ke café nya karena café nya buka mulai jam 9 pagi.
Juna berangkat dari rumahnya jam 8 pagi karena kalau sampai café dia sendiri yang harus mempersiapkan dan membersihkan semuanya.
Setelah sampai di café nya dia langsung masuk kan dia mulai dengan menyapu lantai dan membersihkan mesin kopi nya, tak berselang lama Gibran dan Elang datang dan langsung membatu Juna membereskan café sebelum café di buka.
Tepat jam 09.00 Gibran membuka café, lalu dia kembali ke dapur untuk mempersiapkan bahan bahan makanan siapa tau dalam waktu dekat ada pelanggan yanng mencari sarapan.
Dan benar saja tak lama dari itu ada seorang laki laki bertubuh kecil dan imut masuk dan berjalan ke arah kasir.
"Selamat pagi kak, ingin pesan apa?" tanya Juna ramah
"em... nasi goreng satu sama teh hangat satu" ucap laki laki itu
"nasi gorengnya pedas?" tanya Juna lagi
"ga usah yang pedes na" ucap Elang yang datang dari belakang Juna
"ihh... apa sih Raka mau yang pedes kak" ucap cowo yang berdiri di depan meja kasir yang ternyata pacar dari Elang
"ga boleh sayang, ini masih pagi loh, jangan yang pedes ya kasian perutnya" ucap Elang sambil berjalan ke arah Raka dan merangkul pundak Raka
"malah bucin di depan gue, jadi ini pedes apa engga?" tanya Juna jengah melihat kelakuan sahabat dan pacarnya itu
"ga usah yang pedes!" ucap Elang dengan tegas dan Raka pun hanya bisa menganggukkan kepala pelan.
Juna yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dan menghitung harganya
"totalnya 23k siapa yang mau bayar?" tanya Juna kepada pasangan di depannya
"kak Elang yang bayar ya kakk... hehehe" ucap Raka yang langsung pergi ke salah satu kursi dengan tawa kecil
"dasar bocah... nihh" ucap Elang yang mendengar ucapan Raka sangbil menggelengkan kepala dan mengambil dompetnya untuk membayar makanan pacarnya.
Juna langsung mengambil uang dari tangan Elang dan memberi Elang uang kembalian setelah itu Elang jalan ke arah pacarnya yang masih tertawa kecil, Juna memberi tahu Gibran pesanan Raka.
"Gib, nasi goreng satu ga pedes" ucap Juna dan hanya di balas anggukan oleh Gibran
Juna juga berjalan ke arah dapur dan membuatkan pesanan Raka. Setelah minumannya jadi dia langsung mengantarnya ke meja Raka.
"ni minumannya" Ucap Juna sambil meletakkan minuman itu di meja
"terima kasih kakak" ucap Raka dengan senyuman manisnya
"manis banget sih adek... jadi pacar kakak aja yuk" ucap Juna sembari duduk di sebelah Elang dan dapat hadiah sebuah geplakan di kepalanya dari Elang
"ini makanannya adek manis..." ucap Gibran sambil menaruh sepiring nasi goreng di depan Raka
"dih pacar gue ini, jaga mata ya lu lu pada" Ucap Elang sambil menarik tanngan Raka hinngga dia pindah ke pangkuan Elang dan Elang memeluknya dari belakanng dengan erat.
"pagi pagi udah mesra mesraan aja lu pada" ucap Juna yang melihat malas ke arah Elang dan Raka
"ihh... makanya kak jangan kelamaan jomblo jadi iri kan..." ucap Raka dengan ketawa pelan serta di ikuti oleh Elang dan Gibran, dan Juna yanng mendengar itu makin menatap malas ke arah Raka.
"atau mau Raka kenalin ke teman Raka kak?" sambung Raka
"nah boleh juga tu... biar ga jomblo lagi" ucap Elang
"jangan dong, temen kita ni cocoknya jadi boti...hahaha" Timpal Gibran sembari tertawa keras Elang dan Raka pun ikut tertawa.
Saat mereka tertawa ada seseorang yang masuk ke dalam café dan dengan segera Juna berdiri dan berjalan ke arah kasir dan di susul Gibran yang langsung masuk ke dalam dapur.
Hari itu kondisi café lumayan rame seperti biasanya. Tepat jam 22.00 café mereka tutup dan mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing.
Saat sampai di rumah Juna langsung membersihkan dirinya dan membuka buku keuangannya dan melihat lihat pengeluaran dan pemasukan.
"emm... kalau buat gaji karyawan udah bisa nih, itung itung biar ga terlalu capek juga" pikir Juna
Juna langsung membuka handphone nya dan langsung menelfon kedua temannya tersebut untuk mendiskusikan apa yang tadi ada di pikirannya. Tak lama kemudian telfon itu di angkat oleh kedua temannya."ngapa na? kangen? Padahal belum ada satu jam ngga ketemu" ucap Gibran dan terdengar suara tawa dari Elang.
"dih gila lu, nyapa dulu kek atau apa kek" ucap Juna malas
"iya iya, kenapa telpon malem malem gini?" ucap Gibran lagi
"jadi gini, kan gue abis liat liat buku keuangan kan nah kayaknya udah cukup kalo kita punya karyawan, lumayan kan biar kita juga bisa punya waktu istirahat banyak. Karyawan part time juga gapapa. Gimana?"
"kalau kerja part time, mulai nya jam berapa sampe jam berapa?" tanya Elang
"kan kita buka nya jam 9 sampe jam 10 malem, nah nanti shift pagi jam 9 sampe jam setengah 4 lalu yang shift sore jam setangah 4 sampe tutup. Gimana?" jelas Juna
"lalu kalau pake karyawan kita masih ikut kerja ga?" tanya Gibran
"kalo menuturku masih ikut, di dalam pikiranku tu, misal gini karyawan nanti kerjanya yang shift pagi lalu kita kerja yang shift sore, karna kalo kita ambil karyawan banyak banyak uangnya masih belum cukup, tapi kalau kita ambil karyawan 3 sampai 4 orang sih kayaknya masih bisa. Gimana?" jelas Juna.
"yaudah gitu aja gapapa" ucap Gibran
"yaudah, Lang... lu bikin design lokernya ya" ucap Juna
"siap boss" jawab Elang
Setelah mendapat persetujuan teman temannya itu Juna mengakhiri telfonnya dan dia bersiap untuk tidur karena seperti biasa dia besok harus bekerja lagi.
Di siang hari ada seorang laki laki masuk kedalam café nya dan berjalan ke arah kasir.
"mau pesan apa?" ucap Juna dengan ramah
"saya pesan caramel macchiatosatu" ucap orang itu
"baik, 25k kak" ucap Juna orang itu memberi uang 30k kepada Juna dan Juna memberi uang kembalian kepada orang itu. Saat orang itu mengambil kembaliannya dia berkata.
"saya suka kamu, boleh saya mendekatimu?" ucap orang itu dengan senyumnya
Juna langsung terbangun dengan mata terbelalak, dia langsung berpikir tentang hal yang terjadi di dalam mimpinya itu.
.
.
.
.
.-11/08/2023-
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Real?
Teen Fictionaku selalu bisa merasakan rasa cintanya saat dia ada di dalam mimpiku tetapi apakah di dunia nyata dia juga mencintaiku? ⚠️WARNING⚠️ ini cerita bxb kalau yang ga suka ga usah baca