Chap 3

22 6 0
                                    

Selamat membaca ♡
maaf kalau ada typo..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di siang hari yang sangat terik dengan keadaan café yang bisa dibilang lumayan rame, ada Juna yang sedang melamun di depan mesin kasir.

Karena sangat asiknya melamun, Juna bahkan tidak sadar bahwa ada pelanggan yang masuk ke café nya dan sudah berada di depannya.

Elang yang baru saja selesai mengantar makanan untuk pelanggan dan akan balik ke dapur pun melihat Juna yang sedang melamun dan di panggil panggil oleh pelanggan di depannya, Elang menghampiri Juna dan menepuk pundak Juna.

“heh, kalau kerja jangan bengong” ucap Elang

“maaf ya kak…” lanjut Elang meminta maaf kepada pelanggan tersebut, dan langsung berjalan ke dapur setelah melihat Juna sudah tersadar dari lamunannya

Juna yang merasa pundaknya di tepuk itu langsung tersadar dan melihat ada pelanggan di depannya.

“eh, caramel macchiato kak?” ucap Juna langsung kepada pelanggan tersebut

“bukan kak, rice bowl chicken katsu mayo satu sama jus semangka” ucap pelanggan itu
Juna yang mendengar pesanan itu langsung mencatat dan menjumlah harganya.

“37ribu kak”
Pelanggan itu memberinya uang dan Juna memberikan kembalian ke pelanggan itu.

“ini kak kembaliannya,saya minta maaf ya kak  soal tadi” ucap Juna sembari memberikan kembalian dan hanya di balas anggukan oleh pelanggannya, lalu pelanggannya pergi.

Juna memberi tahu kepada Elang dan Gibran pesanan pelanggan tadi.

“rice bowl chicken katsu mayo satu sama jus semangka satu. Gue ke toilet dulu, ntar gantiin kasir bentar ya” ucap Juna.

Setelah mengatakan itu, Juna langsung pergi ke toilet. Sesampainya di depan watafel dia langsung membasuh wajahnya dan menatap wajahnya di kaca.

“kenapa gue mikirin mimpi itu? lagian kan mimpi itu bunga tidur jadi mungkin aja itu ga ada artinya. Dah lah ga usah di pikirin” ucap Juna kepada dirinya sendiri.

Setelah dia mengeringkan wajahnya menggunakan tisu, dia balik lagi ke meja kasir untuk melanjutkan kerjanya.

Hari itu berjalan lumayan cepat dan tak terasa jam kini sudah menunjukkan pukul 21.30, Juna sudah memasang tanda tutup di pintu café nya, mereka hanya menunggu pengunjung pulang lalu menutup café nya.

Tepat jam 22.00, café sudah kosong hanya ada mereka ber tiga dan mereka memulai untuk bersih bersih terutama mencuci piring. Setelah selesai semua mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.

Saat di parkiran Elang dan Gibran menghampiri Juna yang sudah menaiki motornya.

“Na, lu lagi ada masalah?” ucap Gibran

“dari tadi gue perhatiin ga fokus terus kerjanya” di lanjut oleh Elang

“ga ada apa apa kok” ucap Juna sambil menggelengkan kepala

“lu kalo ada masalah ngomong aja sama kita” ucap Elang sambil menepuk pundak Juna, dan di balas anggukan oleh Juna

“yaudah, gue balik dulu ya” lanjut Elang sambil berjalan ke arah motornya

“gue juga” ucap Gibran yang berjalan ke arah motornya.

Setelah itu mereka berpisah untuk kembali ke rumah masing masing.
Sesampainya di rumah, selesai Juna membersihkan diri dia langsung mengirim pesan kepada Elang.

Juna
Lang, design buat loker udah belom?

Lang.🦅
Udah, ntar gue kirim
Loker.jpg
Gitu?

Is He Real?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang