Selamat membacaa ♡
Maaf kalau ada yang typo..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Juna membuka mata dengan susah payah, dan ketika membuka matanya dia harus menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.
Juna ingin menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan dia sedang berada di mana, tetapi kepalanya terasa sangat sakit dan seperti tidak bisa di gerakkan.
“shhh…” rintih Juna
“hey, u okay? Saya panggilkan dokter dulu”
Suara asing yang masuk ke telinga Juna, dia tidak tau itu suara siapa karena Juna kembali memejamkan matanya.
Juna mendengar ada seseorang yang membuka pintu tetapi rasanya mata Juna sangat berat untuk di buka lagi, dia membiarkan orang yang dia yakini itu adalah seorang dokter memeriksa keadaannya.
“keadaannya sudah mulai membaik, dia hanya memerlukan waktu untuk menyadarkan diri sepenuhnya, nanti kalau dia sudah sadar sepenuhnya beri dia minum” ucap dokter itu.
“baik dok” ucap lelaki yang Juna belum tau dia siapa.
Setelah mendengar percakapan itu Juna kembali tertidur.
Entah berapa lama Juna tertidur, tetapi saat Juna terbangun dan sudah sadar sepenuhnya dia melihat dari jendela bahwa langit sudah gelap yang artinya itu sudah malam hari. Dia menoleh ke arah sofa di samping ranjangnya, ada seorang pria yang tertidur disana.
Juna mencoba membangunkan orang itu.
“permisi…” ucap Juna pelan. Walau Juna sudah sadar 100% tetapi dia masih lemas.
Juna mencoba memanggil pria tersebut tetapi tetap tidak ada hasil, akhirnya Juna mengetuk ngetukkan alat yang menjepit jarinya ke pembatas ranjang yang terbuat dari besi itu agar menimbulkan suara. Dan ternyata itu berhasil, pria yang tidur di sofa itu terbangun dan dia menoleh ke arah Juna dan langsung menghampiri Juna.
“kamu ingin minum?” tanya pria itu dan di balas anggukan oleh Juna.
Pria itu mengambilkan gelas berisi air dan juga ada sedotan, lalu mengarahkan sedotan itu ke arah Juna agar Juna dapat meminumnya.
Setelah selesai minum, pria itu mengembalikan gelas itu di nakas samping ranjang Juna. Juna menatap pria itu bingung dan seperti meminta penjelasan, pria itu mengerti maksud dari tatapan Juna pun mengangguk dan dia mulai memperkenalkan diri dan menceritakan apa yang telah terjadi dengan Juna.
“Sebelumnya, perkenalkan saya Rafael. Saya ingin meminta maaf untuk kejadian beberapa hari yang lalu” ucap pria itu yang bernama Rafael.
Juna yang mendengar ucapan Rafael makin menatap bingung ke arah Rafael.
“kejadian apa?” tanya Juna.
“kamu tidak ingat?” tanya balik Rafael dan dibalas gelengan kepala oleh Juna.
“tiga hari yang lalu, kamu dan saya mengalami kecelakaan, waktu saya ingin menyalip sebuah truk, saya tidak melihat ada motor kamu yang melaju kencang. Dan yaa… akhirnya terjadi kecelakaan.” Jelas Rafael.
“kamu sudah tidak sadarkan diri selama tiga hari, tetapi sekarang kondisimu sudah membaik hanya saja kakimu mengalami patah tulang dan ada luka di kepalamu karena terbentur ke trotoar jadi kamu masih harus menjalani perawatan.” Lanjut Rafael menjelaskan kondisi Juna.
Juna yang mendengar penjelasan Rafael langsung ingin melihat ke arah kakinya tetapi masih belum bisa.
“terus, lu gimana? Ada yang luka?” ucap Juna dan di balas gelengan oleh Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Real?
Teen Fictionaku selalu bisa merasakan rasa cintanya saat dia ada di dalam mimpiku tetapi apakah di dunia nyata dia juga mencintaiku? ⚠️WARNING⚠️ ini cerita bxb kalau yang ga suka ga usah baca