Chap 7

12 3 0
                                    

Selamat membaca ♡
Maaf kalau ada yang typo..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi menjelang siang dengan sinar matahari yang sudah menusuk ke kulit tetapi seseorang tidak terganggu oleh itu, dia tetap terlihat sangat nyaman berada di alam mimpi, ntah apa yang dia mimpikan sampai tidak ingin bangun.

"Na.. sayang, bangun yuk, udah mau siang ini"

Suara lembut seseorang menembus indra pendengaran Juna yang masih asik terlelap.

Usapan lembut di lengannya dan tepukan pelan di pipinya yang memaksa Juna untuk membuka matanya dan dia mendapati mamanya yang sedang menunggu dirinya bangun.

"Enghh... Emang ini jam berapa ma?" Ucap Juna sembari dia merenggangkan otot badannya

"Udah hampir jam 12" jawab Gaby

"Lohh.. kok udah siang" ucap Juna

"Ya kamu di bangunin susah banget, untung ga mama guyur kamu" balas Gaby

"Hehehe..  maaf maa" ucap Juna

Mata Juna meneliti di seluruh ruangan kamar inapnya dan dia tidak menemukan Rafael disana.

"Ma, ka Rafael kemana?" Tanya Juna

"Oh tadi bilang ada urusan di perusahaannya, udah beberapa hari di tinggalin" jelas Gaby dan di balas anggukan oleh Juna.

Setelah itu Gaby pergi ke kamar mandi dan keluar membawa handuk kecil yang sudah di basahi lalu berjalan ke arah Juna dan mengelap muka Juna agar tidak terlihat seperti orang yang bangun tidur.

"Mau sekalian mama lap badan kamu ngga?" Tanya Gaby

"Ngga.. Juna malu, nanti aja sorean Juna mau mandi" jawab Juna

"Yauda, ni makan dulu tadi mama beli bubur ayam" Ucap Gaby seraya membuka bungkusan yang berisi bubur ayam

"Akhirnya ga makan makanan rumah sakit lagii" ucap Juna senang karena dia sudah tidak tahan untuk memakan makanan rumah sakit yang hambar itu.

Juna memakan bubur ayam itu dengan di suapi oleh Gaby, padahal tadi Juna sudah bersikeras untuk makan sendiri karena dia sudah merasa badannya lebih kuat untuk melakukan kegiatan itu. Tetapi Gaby menentang keras karena dia sudah lama tidak menyuapi anak kesayangannya itu.

Setelah selesai makan, Juna sedang sibuk melihat lihat sosial media nya dan Gaby yang sedang berkutat dengan laptopnya di sofa. Tiba tiba pintu kamar inapnya dibuka dan Juna melihat ada dua orang yang masuk ke dalam kamar inapnya.

"Ya ampun naa.. kenapa bisa gini?"

Yaa.. itu teman teman Juna, Elang dan Gibran.

Mereka langsung menghampiri ke ranjang Juna setelah menyapa Gaby yang mereka yakini itu adalah mama Juna.

"Ya gitu deh, gapapa sekali kali biar ada pengalaman masuk rumah sakit.. hahaha" jawab Juna bercanda

"Hushh ga boleh bilang gitu" ucap Gaby yang mendengar ucapan Juna

"Hahaha... Bercanda aja ma" jawab Juna

"Eh iya, cafe gimana?" Tanya Juna kepada kedua temannya

"Lahh lu ma bukannya mikirin keadaan lu dulu malah mikirin cafe" ucap Gibran

"Gue udah gapapa, cuma paling belajar jalan aja, santai lah" Ucap Juna santai

"Dihh.. sok amat lu" ucap Elang sambil memutar bola matanya setelah mendengar ucapan Juna

Mereka berbincang bincang dan bercanda tawa dengan asiknya. Hingga tak sadar bahwa hari sudah memasuki malam.
.
.

Pintu kamar inap Juna terbuka dan menampilkan Rafael yang menenteng plastik yang berisi makanan.

Is He Real?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang