Chap 4

15 4 2
                                    

selamat membaca ♡
maaf kalau ada typo..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Handphone Juna terus menerus berdering, Juna yang mendengar samar suara dering dari handphone nya dengan secepat kilat menyelesaikan mandinya.

Juna keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil handphone nya untuk melihat siapa yang tadi menelfon dia, dan ternyata itu adalah mama nya. Tanpa pikir panjang Juna langsung menghubungi balik nomor mamanya dan di jawab oleh mama nya.

“Hallo ma, kenapa telfon?” ucap Juna.

“Emang ga boleh ya, mama telfon anaknya sendiri?” jawab Gaby.

“ihh… boleh maa, maksudnya kenapa telfon pagi pagi?” jelas Juna.

“ohh… itu.. kamu mau balik ke rumah besok apa nanti malem?” tanya Gaby.

“kayaknya besok deh ma, soalnya nanti malem Juna mau rembukan sama temen temen dulu” jawab Juna.

“yaudah, besok pagi pagi kesini yaa.. papa mu udah kangen tu” ucap Gaby.

“hahaha… siap ma, yaudah Juna mau siap siap kerja dulu ya ma” pamit Juna.

Setelah itu telfon dimatikan dan Juna kembali bersiap dan langsung berangkat ke café.

Setelah sampai di café, Juna melakukan kegiatan rutinnya membersihkan dan membuka cafénya bersama Gibran. Tak berselang lama, Elang datang bersama dengan Raka.

“hayoo… telat lu, bayar denda cepet” ucap Gibran dengan nada bercanda yang sedang ngelap meja meja.

“mana ada aturan kaya gitu, buat buat aja lu ma” ucap Elang sambil berjalan ke arah salah satu kusi dan mempersilahkan Raka duduk.

“kamu mau sarapan apa sayang?” tanya Elang ke Raka.

“dah lah, bucin mulu.. gue mau beres beres lagi” ucap Gibran sambil berjalan meninggalkan Elang dan Raka, Juna yang melihat itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

“oh iya lang, ntar jangan lupa pasang info loker di depan ya” ucap Juna mengingatkan.

“siap pak bos” ucap Elang sambil membuatkan pesanan Raka.

Hari itu berjalan dengan sangat lancar dengan kondisi cafe yang ramai karena hari ini adalah hari sabtu atau bisa di sebut malam minggu yang biasanya pada malam hari para pasangan pasangan muda keluar dari rumah untuk menikmati waktu berduaan. Setelah mereka tutup dan mereka selesai beres beres, mereka memutuskan untuk berbincang bincang sebentar.

“na, gue besok ijin ga masuk ya. Gue besok mau pergi ke luar kota, sodara gue ada yang nikahan” ucap Gibran, dan dijawab anggukan oleh Juna.

“besok kita tutup aja dulu, gue besok juga mau pulang ke rumah nyokap” Ucap Juna.

“yaudah gitu aja, biar gue bisa tidur sampe siang” ucap Elang dengan ekspresi bahagia.

“yaudah, ayo pulang dah malem” Ucap Juna sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu
Melihat Juna berjalan keluar café, Elang dan Gibran mengikuti nya dari belakang.

Setelah semua sudah di luar, Juna mengunci pintu café dan melihat di samping pintu café sudah tertempel info loker di café nya. Juna melihat itu hanya tersenyum dan berkata.

“semoga ada yang mau jadi karyawan disini” ucap Juna

“Aminn.” Ucap Elang dan Gibran bersamaan.

Setelah itu mereka pulang, seperti biasanya setelah Juna sampai di rumah dia membersihkan diri lalu langsung berpelukan dengan kesayangannya yang selalu ada di kasurnya.. guling.

Is He Real?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang