Chap 9

18 1 0
                                    

Selamat membaca ♡
Maaf kalau ada yang typo..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ketukan pintu terus terdengar dan bersamaan dengan dering telfon yang terus menerus berbunyi, sang empu pun terpaksa membuka matanya karena di masih sangat mengantuk. Setelah membuka mata, dia melihat ke arah handphone nya yang sedang di charge dan tertera sebuah nama, setelah dia mencabut kabel yang menancap di handphone nya dia menggeser tombol warna hijau dan langsung mendekatkan ke telinganya.

"Hallo.." ucap Juna dengan suara khas orang bangun tidur.

"Bukain pintunya na, saya di depan" ucap seseorang yang berada di depan rumahnya.

"Mager kak, gue masih ngantuk, ntar aja" ucap Juna yang memejamkan matanya lagi.

"Saya bawa sarapan, kamu tidak ingin makan?" Ucap seseorang itu yang ternyata Rafael

"Ahh.. iyaa bentar" ucap Juna yang langsung menutup sambungan telfon itu.

Juna dengan sangat malas menggerakkan tubuhnya untuk bangun, dia mengambil tongkatnya dan berjalan pelan ke arah pintu dan terdengar lagi sebuah ketukan. Juna membuka pintunya dengan wajah yang kesal.

"Iya, sabar kak, jalannya susah ini" ucap Juna setelah membuka pintu dan berjalan lagi ke arah sofa.

"Kamu lama banget bangunnya, keburu soto nya dingin" ucap Rafael sambil masuk ke rumah Juna dan langsung berjalan ke arah dapur.

"Dihh.. udah buat keributan, main nyelonong masuk rumah orang aja" ucap Juna yang melihat tingkah Rafael.

Tak berselang lama Rafael kembali dengan membaw sebuah piring yang berisi nasi dan sebuah mangkuk yang berisi soto yang tadi dia bawa dan meletakkannya di meja yang ada di depan Juna setelah itu dia kembali masuk dan mengambil dua gelas yang berisi air putih dan meletakkannya di meja itu juga.

"Nih makan dulu" ucap Rafael sembari duduk di samping Juna.

"Gue baru bangun tidur kak, masa langsung makan" ucap Juna

"Tidak apa, setelah makan lalu mandi setelah itu kita keluar jalan jalan biar kamu ga bosan di rumah terus" ucap Rafael

Mendengar perkataan Rafael, Juna langsung menoleh ke arah Rafael dengan memancarkan binar kebahagiaan di dalam matanya.

"Bener yaa?? Okee." Ucap Juna yang langsung memakan sarapan yang ada di depannya hingga habis tak tersisa.

Setelah menghabiskan sarapan yang dibeli oleh Rafael tadi, Juna di bantu oleh Rafael untuk ke kamar mandi dan setelah itu Juna pergi mandi. Selagi menunggu Juna selesai mandi, Rafael kembali ke sofa depan dan memainkan handphone nya. Tak lama dari itu terdengar suara Juna yang memanggil diri nya.

"Kak, bisa tolong ambilin baju gue?" Ucap Juna dari dalam kamar mandi, mendengar itu Rafael langsung berjalan ke arah kamar mandi dan berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Saya tidak tau baju kamu yang mana" jawab Rafael

"Terserah kak, lagian semua itu juga baju gue" ucap Juna.

"Kamu pilih sendiri saja, kalau saya yang pilihin nanti kamu tidak suka" ucap Rafael

"Tapi ini gue lagi ga pake baju kak, gimana caranya buat keluar pilih baju"

"Masih ada handuk kan? Pakai itu dulu saja" ucap Rafael

"Aelah, bilang aja ga mau bantuin" ucap Juna dengan nada yang kesal. Dan tak lama Juna membuka pintu kamar mandi itu dengan sebuah handuk yang melilit di pinggangnya dan dia mendapati Rafael yang berdiri di depan pintu kamar mandi. Tiba tiba Rafael langsung mengangkat tubuh Juna ala bridal style dan Juna yang merasa badannya terangkat tiba tiba pun merasa kaget dan sedikit meronta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is He Real?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang