Selamat membaca ♡
Maaf kalau ada yang typo..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Juna membuka matanya dan melihat ruangannya telah di penuhi sinar matahari, lalu dia melihat sekeliling kamar inapnya dan tidak mendapati satu orang pun selain dirinya
Juna hanya melamun melihat ke langit langit kamar inapnya dan tiba tiba terlintas di pikirannya wajah Rafael, dia terus berpikir apa dia pernah bertemu dengan Rafael sebelumnya? Tetapi dia tetap tidak menemukan jawabannya. Tak berselang lama dari Juna memikirkan hal itu, dia mendengar pintu kamar inapnya terbuka.
Juna mengalihkan pandangannya menatap ke arah pintu itu dan dia mendapati Rafael yang masuk ke dalam kamarnya.
"Eh na, udah bangun kamu?" Ucap Rafael sembari berjalan ke arah meja di depan sofa dan meletakkan sebuah kotak styrofoam yang Juna yakini itu adalah makanan.
"Maaf ya na, tadi saya tinggal bentar buat beli sarapan" Jelas Rafael sembari berjalan ke samping ranjang Juna
"Iya kak" jawab Juna
"Kamu mau apa? Minum? Makan? Mandi?" Tawar Rafael
"Badan gue berasa lengket semua kak, mau mandi, tapi gue ga ada baju ganti" ucap Juna
"Oh iya juga ya, sebentar ya..." Ucap Rafael yang langsung berdiri dan keluar dari kamar inap Juna dan Juna yang melihat itu hanya menatap ke arah Rafael bingung.
"Mau kemana tu anak?" Monolog Juna.
Sudah sekitar 30 menit Rafael tidak muncul. Juna yang awalnya tidak lapar sekarang menjadi lapar, dia ingin menggapai piring yang ada di nakas samping kasurnya tetapi tidak sampai karena dia masih dalam kondisi tiduran. Jadilah Juna hanya melamun dengan muka yang tak enak di pandang.
"Hp gue mana lagi ah, bosen banget" ucap Juna.
Tak berselang lama setelah Juna mengatakan itu, pintu kamar inap Juna terbuka dan itu ternyata adalah Rafael.
Rafael masuk ke kamar inap Juna dengan menenteng sebuah paper bag. Rafael berjalan ke arah ranjang Juna.
"Maaf ya lama, ini baju gantinya" ucap Rafael sambil menaruh paper bag di ranjang Juna.
"Dari mana sih?" Tanya Juna
"Tu.. cari itu" jawab Rafael sembari menunjuk paper bag yang tadi dia bawa
"Lu beli kak?" Tanya Juna, dan di balas anggukan oleh Rafael
"Abis abisin uang aja lu kak" ucap Juna
"Yaudah, ayo bantuin gue ke kamar mandi, badanku dah lengket banget" ucap Juna
"Emang bisa mandi sendiri?" Tanya Rafael
"Bisa lah, gue dah besar kali kak" Jawab Juna
"Bukan itu, emang kamu udah kuat buat berdiri?" Tanya Rafael
Juna yang mendengar perkataan Rafael pun menjadi ragu apakah dia sudah bisa untuk berdiri.
"Coba dulu aja lah kak" ucap Juna
"Yaudah ayo coba"
Rafael memegang tangan Juna dan membantu Juna untuk mencoba berdiri tetapi kaki Juna masih terlalu lemah untuk berdiri.
"Nah kan belum bisa" ucap Rafael
"Tapi gue mau mandi kakk" ucap Juna merengek
"Yaudah, badannya di lap aja" ucap Rafael
Mau tidak mau, Juna meng-iya kan perkataan Rafael karena badannya sudah terlalu tidak enak karena sudah terhitung empat hari dia tidak mandi.
Setelah selesai meng-ngelap badan Juna dan memakaikan baju kepada Juna, Rafael duduk di samping ranjang Juna dan mengambil piring yang berisi makanan Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Real?
Teen Fictionaku selalu bisa merasakan rasa cintanya saat dia ada di dalam mimpiku tetapi apakah di dunia nyata dia juga mencintaiku? ⚠️WARNING⚠️ ini cerita bxb kalau yang ga suka ga usah baca