Bab 1 Sepenggal Kisah

77 34 2
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

Happy Reading

🦋🦋🦋

Plak

"SUDAH BERAPA KALI SAYA BILANG!? NILAI KAMU HARUS BAGUS!"

"Tapi 98 juga bagus, bu."

"100! NILAI KAMU ITU HARUS SEMPURNA. KALO SEPERTI INI SIA-SIA UANG SAYA BUAT BAYAR GURU LES KAMU. IBU TIDAK MAU TAHU. UJIAN SELANJUTNYA KAMU HARUS DAPAT NILAI SEMPURNA."

"Baik, bu."

"Ayah, aku kangen." Ucapnya pelan setelah sang ibu meninggalkannya sendiri di kamar.

🦋🦋🦋

"Kamu bisa gak sih mas dirumah aja?"

"Gak bisa."

"Coba sekali aja luangin waktu buat anak-anak."

"Kamu tau sendirikan gimana kerjaan aku di kantor?"

"Masih ada sekretaris kamu, mas."

"Kamu mau merintah aku?!"

"Enggak mas. Aku cuma kasih saran aja."

"Gak butuh saran. Mending kamu siapin keperluan aku buat seminggu diluar kota!"

"Mas belum lama dirumah. Mas tinggal dulu dirumah beberapa hari ya?"

"Gak."

"M-mas gak selingkuh, kan?"

"KAMU NUDUH AKU?"

"Ee-enggak, mas. Aa-aku cuma tanya."

"Halah... Aku itu keluar kota buat kerja. Buat nafkahin kamu. Kalo aku gak kerja emang kamu mau makan apa? Ha?"

"Maaf, mas."

"Udah sana siapin! Aku mau mandi."

"Iya, mas."

"Mama, gak apa-apa?" Tanya seorang pemuda yang muncul dari dapur setelah sang ayah pergi. Dia berjalan mendekati ibunya.

"Mama gak apa-apa. Kamu denger semuanya, ya?"

"Iya."

"Kamu gak usah pikirin, ya? Mama cuma salah paham aja." Ucapnya dengan tersenyum dan tangan mengusap kepala sang anak.

"Kamu balik ke kamar terus belajar. Mama mau nyiapin keperluan ayah kamu." Tambahnya kemudian berjalan menuju ke kamar.

🦋🦋🦋

"Loh! Lu kenapa belum pulang?"

"Nanggung dikit lagi."

"Udah mending lu pulang aja. Ini biar gue yang urus."

"Gak apa-apa. Dikit lagi beres."

"Lu kalo dibilangin keras kepala, ya!"

"Hehehehe"

"Habis selesai ini langsung pulang aja. Seperti biasa, jangan lupa bawa plastik yang ada di meja."

"Lu gak takut bangkrut apa? Tiap selesai kerja nyuruh gue bawa-bawa makanan?"

"Udah gak apa-apa. Anggap aja bonus. Lagian itu juga bukan buat lu doang. Buat keluarga lu juga."

"Thanks, ya."

"Sama-sama, bestie."

🦋🦋🦋

"PERGI!"

"Hahahaha"

"GUE BILANG PERGI!"

"Harusnya lo terimakasih sama gue. Dengan adanya gue. Lo bisa kayak gini."

"Gak peduli. Gue gak peduli."

"Lemah."

"GUE GAK LEMAH!"

"Kalo gak lemah. Kenapa lo gak lawan orang yang udah nyakitin lo?"

"Diem kan lo!?"

"Syukur gue mau bantu lo."

"Mikir kalo gue gak bantu lo. Ibu lo pasti nangis-nangis liat anaknya di rumah sakit dengan kondisi babak belur."

"Gak."

"Gak."

"GAK!"

Prang

Terdengar suara pecahan kaca karena pukulan dari seorang pemuda. Dia melihat ke arah retakan kaca didepannya. Kedua tangannya mengepal. Mengabaikan rasa sakit yang ada di tangannya akibat pukulan yang dilayangkan. Darah mengalir dari punggung tangan kanannya.

Bruk

Tak lama setelah itu, dia pingsan di lantai kamar yang terdapat pecahan kaca dan darahnya.

🦋🦋🦋

Annyeonghaseyo
Akhirnya bisa up😭
Jangan bosen buat nunggu cerita ini ya

Oh iya jangan lupa masukkin ke perpus kalian

Bisa follow akun ini juga biar gak ketinggalan update terbaru dari cerita ini & cerita lain yang akan publish

See u kawan semua🥰🥰🥰

Bantu votement ya😊
Gratis kok😊

MetamorphosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang