𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨
🦋🦋🦋
Tinggg
Tinggg
Tinggg
Suara lonceng berbunyi di saat suasana kafe sudah mulai sepi. Jam yang sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB, membuat pelanggan mulai berkurang. Di samping karena sudah larut malam, waktu tutup kafe juga sudah dekat. Yaitu pukul 23.00 WIB.
"Bang Leo kok bisa bareng sama bang Nero?" Brandon bertanya saat melihat Leo yang tadi sempat izin keluar sebentar untuk mengurus hal mendesak. Yang lain menolehkan kepala mereka ke arah pintu masuk begitu mendengar pertanyaan dari Brandon.
Di sebelah kiri Leo terdapat Nero dengan pakaian yang terlihat berbeda dengan saat ia berada di sekolah. Nero memakai kaos putih tertutupi jaket denim abu-abu dengan model sobek di beberapa bagian, celana jeans abu-abu dan sepatu warna hitam. Rambut yang tidak tersisir menambah kesan jika ia seorang anak yang tidak tertib aturan. Tapi, di sisi lain itu menambah kadar ketampanannya yang sudah diakui oleh banyak perempuan di sekolah maupun luar sekolah.
"Gue gak sengaja ketemu dia waktu di luar tadi." Leo menjawabnya seraya duduk di kursi yang tadi ia tempati.
"Udah selesai, Ta?" Nero langsung bertanya kepada Meta saat ia sudah berada di belakang kursinya.
"Bentar, gue beres-beres dulu. Tinggal beresin sama tutup pintu." Meta segera bangkit berdiri dan berjalan menuju belakang untuk menyelesaikan tugas yang hanya tersisa sedikit. Tidak lupa ia membawa beberapa piring yang sempat ia dan teman-teman sekolahnya makan tadi.
"Gue bantu, Ta!" Tiana membantu menumpuk piring dan gelas ke dalam nampan yang berada di meja tersebut.
"Gue bantuin."
"Oh, boleh. Bantu bawa di nampan satunya, Nic!" Tiana segera berlalu ke belakang setelah memberikan arahan kepada Nic yang menawarkan bantuan.
Terlihat Nic menyusul di belakang Tiana dengan membawa nampan satunya. Sedangkan yang lain tadi hanya membantu mendekatkan ke nampan saja.
Nero lalu duduk di kursi yang sempat di duduki Meta dan berdiam menatap yang lain. Leo lanjut bermain dengan ponselnya. Entah sedang berbalas pesan dengan siapa, karena ia terlihat beberapa kali tersenyum lalu kembali menampilkan raut biasa. Morgan yang berada di sampingnya memutar kedua bola matanya saat ia duduk di tempat Meta dan mengeluarkan ponselnya untuk bermain game, terbukti dari suara game yang terdengar. Sisyana juga tengah bermain ponselnya untuk mengurangi rasa bosannya.
Jika yang lain sedang bermain ponselnya, berbeda dengan dua anak berbeda jenis kelamin ini. Nichole dan Brandon. Nichole tengah sibuk dengan membuat video untuk konten yang akan ia upload di instagramnya. Dengan mengandalkan Brandon sebagai juru kamera.
Meskipun Brandon masih berada di tingkat bawah mereka, tetapi pengikutnya di instagram tidak bisa diremehkan. Bisa di bilang ia setara dengan artis karena ia sudah mendapat centang biru pada akun instagramnya. Apa yang ia upload di akunnya juga bukan hal random yang asal upload. Melainkan hal yang bisa di bilang seni. Karena setiap hasil fotonya patut diberi penghargaan. Ada foto tentang dirinya dan beberapa video saat ia melakukan liburan, tetapi tidak bisa di bilang semua. Dan tak lupa, foto Nichole dengan caption emot ❤ di salah satu postingannya dengan mentag gadis idamannya.
Sempat terjadi kehebohan saat Brandon melakukan itu. Beberapa penggemarnya sempat protes. Tetapi dengan klarifikasi dan beberapa saran yang diberikan Brandon, penggemar lambat laun mulai menerima walau ada beberapa yang masih menolak hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorphosis
Novela JuvenilWARNING!!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! 🦋🦋🦋 Metamorphosis Kisah empat remaja yang menjalani kerasnya kehidupan Persahabatan, cinta, musuh, keluarga, sedih dan senang bersatu menjadi bumbu dalam kehidupan 🦋🦋🦋 Cus baca dan kepoin kisah mereka ...