𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨
🦋🦋🦋
Kringgg
Kringgg
Kringgg
Bel tanda istirahat berbunyi nyaring.
"Lo gak mau ke kantin, Ner?"
"Gue nemenin lo dulu," Nero kembali menyuapi Sisyana makanan yang sempat ia beli.
Nero menepati ucapannya yang akan membelikan Sisyana air putih di koperasi. Ia juga sempat mampir ke kelas Sisyana untuk meminta izin guru yang mengajar jika perempuan itu sedang berada di UKS karena sakit. Ia yang sudah keluar UKS setelah meletakkan air putih di nakas, kembali masuk ke ruang kesehatan. Masuk dengan membawa satu kantong plastik berisi sebungkus nasi goreng lengkap dengan peralatan makan yang ada di dalamnya.
Ternyata Nero sempat ke kantin untuk memesan makanan sebelum ke ke kelas Sisyana. Dalam perjalanan setelah meminta izin di kelas Sisyana, ia bertemu pembina OSIS. Keduanya membicarakan perihal proker yang akan dilaksanakan OSIS. Hanya sebentar. Karena Nero yang langsung berpikir cepat dan meminta izin ke pembina setelah dirasa urusan OSIS sudah tertangani.
Brak
"Lo gak apa-apa, Sya?"
Seorang lelaki dengan seragam yang keluar di beberapa bagian tiba-tiba masuk ke dalam UKS dan mendekati Sisyana. Lelaki itu berdiri di samping kiri Sisyana. Menatap Sisyana yang duduk bersandar di kepala ranjang kesehatan dengan mulut yang sibuk mengunyah makanan.
"Lo ngapain di sini?" tanya lelaki itu saat menyadari ada orang lain selain dirinya dan Sisyana.
"Nero yang bantu gue, Mor," ucap Sisyana setelah menelan makanannya.
"Gue udah di sini. Lo mending pergi sana!" usir Morgan kepada Nero yang masih anteng di kursinya tanpa menanggapi pertanyaannya.
"Sini! Biar gue!" Morgan merebut piring nasi goreng dari tangan Nero. Sendok yang masih di tangan Nero pun tidak lepas dari rampasan Morgan.
"Tugas lo udah selesai. Sana urus anak lain. Hus hus," Morgan mengibaskan tangan kirinya kembali mengusir Nero.
Morgan menarik kursi di ranjang kesehatan lain untuk ia tarik. Duduk di samping kiri Sisyana dengan tangan yang sudah memegang sepiring nasi goreng. Nero yang melihat tingkah Morgan hanya menatap datar. Nero masih di kursinya saat Morgan menarik kursi sampai diduduki lelaki itu.
"Ngapain masih di sini? Gue udah bilang, pergi!" Morgan menatap tajam ke arah Nero yang dibalas tatapan datar.
"Mending lo pergi ke kantin, Ner. Lo belum makan, kan?" Sisyana mencoba menengahi keributan yang dimulai dari Morgan.
"Gue pergi dulu, Sya. Jaga kesehatan lo," ucap Nero sebelum beranjak pergi meninggalkan ruang UKS.
Ruang UKS sekarang hanya terisi Sisyana dan Morgan yang menggantikan tugas Nero. Morgan menyuapi Sisyana sampai nasi goreng yanga da di piring itu habis. Morgan mengambil botol minum sebelum Sisyana sempat mengambilnya. Membuka tutup botol sebelum diserahkan ke Sisyana.
"Thanks, Mor," Sisyana menerima botol minum sebelum meminumnya.
"Lo kenapa sampai masuk UKS?" tanya Morgan seraya menutup botol setelah Sisyana selesai minum.
"Biasa," jawab Sisyana malas.
"Kenapa gak lo lawan tuh orang, sih? Gedeg gue liatnya," jengkel Morgan.
"Gue gak bisa. Cuma dia yang gue punya saat ini," ucap Sisyana sedih seraya menundukkan kepala.
"Gue selalu ada buat lo. Jangan sungkan buat lo minta bantuan gue," ucap Morgan setelah menghembuskan napas lelah akan apa yang dijalani temanasa kecilnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorphosis
Teen FictionWARNING!!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! 🦋🦋🦋 Metamorphosis Kisah empat remaja yang menjalani kerasnya kehidupan Persahabatan, cinta, musuh, keluarga, sedih dan senang bersatu menjadi bumbu dalam kehidupan 🦋🦋🦋 Cus baca dan kepoin kisah mereka ...