Bab 4 Cafe part 2

33 28 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨

🦋🦋🦋

Terdengar suara lonceng berbunyi saat Meta dan Tiana memasuki kafe. Meta yang berjalan menuju belakang untuk berganti menjadi seragam tempat para pegawai berada untuk berganti seragam. Sedangkan Tiana menuju kasir untuk membantu.

Keadaan kafe semakin ramai saat hari mulai malam. Meta dan pegawai yang bertugas terlihat kesana kemari mengantarkan pesanan para pengunjung. Suara musik yang berasal dari penyanyi yang memang disediakan di kafe tersebut, menambah suasana kafe semakin ramai.

Skip

Langit yang sudah mulai gelap menandakan bahwa hari telah berganti malam. Kafe mulai renggang meskipun masih ada beberapa remaja di sana.

Tinggg

Tinggg

Tinggg

Suara lonceng berbunyi memecahkan suasana yang hening di kafe tersebut.

"META!" teriakan seorang gadis remaja membuat beberapa pengunjung terganggu. Sedangkan gadis tersebut berlari pelan menuju sahabatnya. Menghiraukan beberapa pandangan mata pengunjung. Ada yang kesal, ingin mengumpat dan terpesona oleh kecantikkan dari gadis itu.

"Lo jangan teriak bisa gak sih, Chole?" kesal Tiana dengan membuka telinganya yang sempat ia tutup saat Nichole berteriak.

"Itu bukan urusan gue," balas Nichole dengan bodoh amat lalu beralih ke Meta yang berada di samping Tiana seraya berkata, "Ta, ayo gabung sama kita dulu."

"Sorry, gue gak bisa. Gue masih harus kerja lagi." tolak Meta secara halus.

"Udah gak usah nolak, Ta. Kita gabung aja. Sekalian lo bisa istirahat dulu."

"Bener tuh kata si Tiana. Ayo, lo gabung aja. Hari ini gue traktir. Gue habis dapet bayaran endorse dari barang yang kemarin gue promosiin di IG."

"Ayo, Ta! Gak apa-apa. Gak usah sungkan. Kapan lagi kita bisa Nichole traktir kita." Tiana menaik turunkan kedua alisnya saat melihat ke arah Meta.

"Ok deh. Gue ikut." terima Meta seraya melepas kain celemek yang menempel di badannya.

Mereka bertiga berjalan menuju meja yang sudah terisi oleh Morgan, Sisyana, Leo, Nicholas dan tak lupa remaja bucinnya Nichole, Brandon. Brandon yang melihat mereka, segera berdiri lalu menarik kursi yang berada di sampingnya untuk Nichole.

"Silakan tuan Putri. Kursi ini khusus hanya untuk Putri Nichole." ucap Brandon dengan gestur seperti seorang pengawal yang memberi hormat Putri Kerajaan.

Nichole memutar kedua bola matanya dan duduk di kursi yang disediakan Brandon. Sedangkan Brandon yang melihat itu, tersenyum-senyum senang akan usahanya yang diterima oleh pujaaan hatinya. Ia segera duduk di samping Nichole dan menatap wajahnya dengan senyum yang tidak luntur.

Mereka yang melihat hanya menatap malas keduanya. Tiana segera duduk di samping Nichole dan secara otomatis, Meta duduk di samping Tiana yang mana di sebelah kiri kursi itu terdapat Morgan.

"Kalian mau pesen apa?" Nichole mulai membuka pembicaraan diantara mereka.

"Brandon pesennya sama kayak ayang Nichole." balas Brandon yang semakin tersenyum saat Nichole menoleh ke arahnya. Yang mendapat senyum memutar kedua bola matanya dan kembali menatap ke arah yang lain.

"Samain aja semua." ucap Leo memilih praktis.

"Ok gue langsung ke kasir sekalian bayar." Nichole segera bangkit dari duduknya untuk menuju ke arah kasir.

MetamorphosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang