Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨
🦋🦋🦋
Kring kring kring
Bel pulang sekolah berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar selesai.
"Jangan lupa pelajari apa yang Ibu ajarkan tadi. Minggu depan kita ulangan."
"BU..."
"Dilarang protes. Ini buat nambah nilai kalian di ujian yang akan datang. Ketua kelas!?"
"Baik, Bu. Berdo'a! Mulai!" semua siswa-siswi menundukkan kepala untuk berdoa setelah diberi aba-aba.
"Selesai."
"Hati-hati saat pulang. Sampai jumpa minggu depan." ucap guru tersebut sebelum meninggalkan kelas 12 IPA 1.
"Ta, lo nanti langsung ke kafe atau pulang dulu?" tanya seorang gadis yang satu meja dengan Meta. Seorang gadis yang memiliki rambut panjang hitam kecoklatan dengan lesung pipi kecil saat ia tersenyum. Tiana Jovanka Franklyn atau biasa orang-orang memanggilnya Tiana. Anak pemilik kafe tempat Meta bekerja sekaligus sahabatnya sejak duduk di bangku SMP.
"Gue langsung ke kafe aja deh, Na. Gue juga udah nyiapin baju ganti di tas tadi."
"Bareng gue aja kalo gitu. Gue mau mampir ke sana."
"Ngapain lo ke sana?"
"Biasa." balas Tiana disertai cengiran khasnya.
Dengan merotasikan kedua bola matanya Meta menjawab, "lo kapan bisa masak sendiri sih, Na!? Tiap hari ke kafe cuma buat makan."
"Eitss... Gak tiap hari. Kalo gabut di rumah aja. Lagian kan lo tau sendiri gue bisanya masak makanan instan. Kalo mau masak yang berat-berat kayak makanan restoran, pilihannya cuma dua antara rasanya aneh atau dapur nyokap gue yang berantakan kayak habis kemalingan."
"Hahahaha... Itu mah lo aja yang kurang pro." sahut gadis lain yang berada di sebelah mejanya. Tidak lupa dengan wajah mengejeknya. Gadis berambut pirang panjang, mata yang agak besar dan memiliki wajah kebule-bulean. Bernama Nichole Audris Mavendra. atau biasa dipanggil Nichole.
"Ketawa ini curut."
"Cantik gini di bilang curut."
"Cocok buat lo."
"Cicik biit li."
"Kalian ribut sana gak usah pulang." potong Meta dengan menggendong tasnya dan berjalan keluar kelas.
"Eh eh eh. Tunggu, Ta." balas Tiana dengan cepat mengambil tasnya dan berlari mengejar Meta. Meninggalkan Nichole.
"Gue ditinggal gitu?" dengan menunjukkan wajah yang tak percaya atas kelakuan kedua sahabatnya.
"Ha... Emang sahabat gak tau diri mereka. Orang cantik ditinggal." lanjutnya dengan mengibas rambut ke belakang. Mengambil tasnya dan berjalan santai keluar kelas.
Parkiran
"Lama." ucap Meta saat Tiana tiba di depannya dengan nafas terengah-engah sehabis berlari.
"Itu lo aja yang jalannya kecepetan. Istirahat bentar dulu. Capek." jawabnya dan duduk di jok motor matic yang berada di samping Meta.
"Nih, minum."
"Thanks." ucapnya seraya mengambil botol minum yang disodorkan Meta kepadanya. Yang dijawab deheman dari sang empu.
"Masih di sini ternyata kalian. Kirain gue udah pergi ninggalin gue. Kayak tadi di kelas." sindir Nichole yang menyusul mereka di parkiran saat melihat mereka masih di parkiran. Tidak lupa dengan tatapan sinisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorphosis
Teen FictionWARNING!!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! 🦋🦋🦋 Metamorphosis Kisah empat remaja yang menjalani kerasnya kehidupan Persahabatan, cinta, musuh, keluarga, sedih dan senang bersatu menjadi bumbu dalam kehidupan 🦋🦋🦋 Cus baca dan kepoin kisah mereka ...