Bismillah
Happy Reading❤️❤️.
Arzhel menatap jengah sekumpulan manusia-manusia tidak tau diri di depannya itu. Tidak tau ada angin darimana anggota inti Deimos mengajaknya berkumpul tiba-tiba di salah satu angkringan tempat biasanya mereka berkumpul.
"Yoo what's up bro! Akhirnya dateng juga lo," ucap salah seorang pemuda yang tengah duduk seraya meminum kopi.
Arzhel heran kapan pulangnya pemuda yang menyapa tadi. Menghiraukan sapaan, Arzhel pun membuka ponsel mengetikan sebuah pesan singkat untuk seseorang.
Tanpa ia sadari Dikta menatapnya penuh selidik.
"Ngapa nih bocah tumben-tumbenan sibuk ma hp," ujar Dikta pelan.
"Balik kapan lo?" tanya Arzhel sembari menarik salah satu kursi, setelahnya ia duduk tepat di samping Dikta.
"Weh habis darimana lo bos?" tanya Januar.
"Kuburan," jawab Arzhel singkat.
"Anjing, gue nyapa cuman di anggap angin lalu. Sakit hati gue, mas Arzhel tega kamu mas."
Arzhel hanya berdecih malas meladeni temannya yang memang agak-agak.
"Najis," ucap Arzhel.
Dikta yang kebetulan duduk bersebelahan dengan Arzhel pun ikut mencibir "Tcih ga usah sok drama lo njing, najis!" cibirnya.
"Dih suka-suka gue lah, ngapa lo ga terima hah?!"
"Go Zargo pergi lagi sono lo. Percaya ga percaya ga ada lo kita berlima adem-adem bae dah," tutur Javas busuh bebuyutan Zargo.
Sontak pemuda yang di panggil Zargo pun menatap Javas tajam tanpa mengubris perkataan Javas Zargo berdiri lalu menjitak kepala Javas yang kebetulan duduk di tepat di depannya.
Reflek Javas mengusap-usap kepalanya "Awas aja lo," ancamnya menatap Zargo dengan tatapan bermusuhan.
Arzhel, Dikta dan Januar yang sudah kebal akan tingkah laku keduanya pun hanya menatap malas.
"Ngomong-ngomong Agarish kemana dah?" tanya Zargo menyadari ketidakhadirannya Agarish.
"Entah udah tiga hari ga ada nongol, di culik wewe gombel kali," jawab Dikta asal.
"Si anjing, gue nanya serius ya Diktol. Secara pan gue lomba di Surakarta ada kali sebulan, ya kali ga kangen ma gue."
"Songong bener idup lo. Baru ikutan lomba debat aja sok iya lo," ujar Javas mencemooh.
"Bajingan, gue kan nanya anjing. Gue mah songong tapi berprestasi, lah lo? Lo kan beban!" ucap Zargo enteng tak mau kalah dengan Javas.
Sontak Januar dan Dikta pun tertawa terbahak-bahak melihat wajah mati kutu Javas.
"Mampus ga bisa jawab kan lo?" tanya Dikta meledek Javas.
Arzhel berdahem singkat, Januar dan Dikta reflek berhenti tertawa.
"Gue tadi ke rumah Agarish dan ya dia ga bisa dateng karena kakaknya lagi bener-bener butuh dia sekarang. Berdoa aja semoga tanding Voly kali ini kita tetep lengkap. Dan lo Zargo welcome back to the real game," ucap Arzhel menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEPENTHE (ON GOING)
Teen FictionSering kali kita mendengar 'cinta dan nafsu itu bedanya tipis' zaman sekarang sulit sekali untuk membedakan mana laki-laki yang benar-benar tulus, sayang, dan cinta terhadap kita. Terkadang banyak dari kalangan laki-laki yang mencintai pasangannya h...