Bab 16

354 95 24
                                    

Bismillah

Happy Reading❤️❤️.
.
.
.

Lo baik tapi sayangnya lo brengsek!!
-Gendhis-

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh seluruh siswa-siswi SMA Dwi Abimana. Pasalnya, hari ini pertandingan bola voly akan segera berlangsung.

Gendhis, Lyora dan Sabia duduk di bagian paling depan. Banyak pasang mata yang memandang mereka dengan sinis. Lyora yang memang mempunyai kesabaran setipis tisu itu pun menatap mereka balik dengan tatapan yang tak kalah sinis.

"Lo ngapain? Ga usah lo tatap sinis juga. Biarin aja si," ucap Gendhis seraya menghela nafas.

Lyora berdecak pinggang. "Ya lagian ga ada sopan-sopannya sama kakak kelas. Dulu aja gue takut anjir sama yang namanya kakak kelas natap muka aja gue ga berani, sedangkan mereka? Ga ada sopan-sopannya," jawabnya yang tengah jengkel melihat perilaku adik kelas terhadap mereka.

"Bener si, gue aja dulu sampe gemetaran," sahut Sabia.

"Hadeh lama bener, Agarish masih belum dateng?" tanya Lyora pada Gendhis.

"Ga tau, udah kali," ucap Gendhis cuek.

Sabia hanya menyimak obrolan mereka sembari memakan beberapa makanan ringan yang ia beli di kantin sekolah tadi. Lyora melirik Sabia, ketika Sabia mengamati sekeliling Lyora pun mengambil makanan tersebut diam-diam.

"Loh kok tinggal dikit, perasaan tadi masih banyak kok," celetuk Sabia heran.

"Kenapa?"

"Ih ini masa jajan gue tinggal dikit, tadi kan masih banyak."

"Oh ga tau gue," kata Gendhis.

"Ckck suruh siapa lo makan-makan sendiri ga lo bagi-bagi sama temen, ya gitu lah jadinya," ucap Lyora membohongi Sabia.

Reflek Sabia menyerahkan dua botol minum dan makanan ringan pada Gendhis dan Lyora. "Ya udah nih buat kalian."

Gendhis dan Lyora pun mengambilnya. "Makasih," ucap mereka kompak, setelah itu mereka berdua pun tertawa bersama.

Enam orang laki-laki berjalan kearah lapangan. Sontak siswa-siswi pun berteriak heboh ketika melihat kedatangan mereka. Enam orang laki-laki tersebut tak lain adalah anggota inti Daimos. Kali ini adalah pertandingan terakhir bagi mereka, sebab sebentar lagi mereka akan melaksanakan ujian.

Agarish berjalan mendahului kelima temannya, ia berdiri menghadap kearah penonton matanya sibuk mengamati sekeliling.

"Ngelihatin apa?" tanya Zargo.

"Ga ada."

"Gendhis?"

Tak menjawab pertanyaan Zargo, Agarish segera mempersiapkan diri.

Mereka semua pun berdoa bersama terlebih dahulu, selesai berdoa keenamnya segera menuju ke lapangan.

"Inget jangan sampai ada yang tersulut emosi. Main santai aja, kalah menang itu hal biasa. Kita menang ya syukur engga pun setidaknya kita udah berusaha," ucap Arzhel memberi peringatan pada temannya-temannya.

Agarish, Dikta, Javas, Januar dan Zargo pun mengangguk. Setelahnya mereka pun segera membentuk formasi. Agarish, Javas dan Januar berada di posisi paling depan. Sedangkan di posisi belakang adalah Arzhel, Dikta dan Zargo.

NEPENTHE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang