Bab 15

361 86 15
                                    

Bismillah

Happy Reading❤️❤️.

Suasana riuh penonton mendominasi arena ring tinju malam ini, ya malam ini adalah malam pertandingan final Mixed Material Arts atau MMA ajang olahraga beladiri campuran tanpa senjata yang cukup lumayan sadis dan brutal.

Malam ini keempat inti dari Daimos tengah menonton pertandingan MMA. Terlihat Dikta dan Zargo tengah bercengkrama dengan serius.

"Gue khawatir cok, kalo dia pulang-pulang babak belur berabe njing," gerutu Zargo tidak jelas.

"Percaya sama gue dia ga mungkin kenapa-kenapa, this time he will be the winner," ungkap Dikta pada Zargo sembari berbisik karena suasana di sana sangat berisik.

"Heh ngapa lo berdua bisik-bisik, homo yee," selidik Javas yang nampak geli melihat keduanya berbisik-bisik.

Reflek Zargo melotot dan memukul punggung Javas pelan.

"By the way nih Agarish kemana? gue heran akhir-akhir jarang amat ikut ngumpul," ujar Januar keheranan.

"Entah lah, gue juga heran," jawab Zargo.

"Perhatian, sebentar lagi pertandingan final antara Rajendral dan Haegar akan segera di mulai. Untuk itu di mohon untuk mempersiapkan diri," ucap sang wasit yang berdiri di tengah-tengah ring tinju.

Di sisi lain seorang pemuda tengah memakai jubah tinju yang melekat pada tubuh kekarnya. Ia mulai berjalan penuh percaya diri menaiki ring tinju. Sorakan dari penonton pun semakin menggema.

Rajendral...Rajendral...Rajendral...Rajendral

Huuu...Haegar...Haegar...Haegar...Haegar

Kira-kira seperti itu lah suara bergemuruh dari masing-masing penggemar dua petarung MMA kali ini.

Kini keduanya naik keatas ring jubah yang tadinya melekat di tubuh atletis mereka mulai di lepaskan.

Saat ini Rajendral dan Haegar saling tatap dengan tatapan penuh kebencian seakan akan menghabisi satu sama lain. Mereka menyentuh sarung tangan sebagai tanda sportivitas dan kembali ke tikungan. Kemudian bel tanda di mulainya pertarungan pun mulai terdengar.

Bugh...bugh...bugh
Bugh...bugh...bugh

Pukulan pertama di layangkan Haegar pada Rajendral. Namun sayang Rajendral mampu menghindarinya, ia pun segera memukul balik Haegar dengan keras. Haegar nampak mulai tersulut emosi tak terima di pukul dengan keras Haegar melakukan pukulan hook, Rajendral pun mulai kewalahan hingga akan jatuh tersungkur.

Tiga menit sudah pertarungan berlangsung. Babak pertama di kuasi oleh Haegar, pertarungan baru berlangsung namun suasananya sudah memanas.

"Bangsat, ngapa diem aja si asu," gerutu Javas kesal.

Januar pun ikut geram. "Haegar anjing," umpatnya.

"Ini yang lo bilang dia ga kenapa-kenapa Ta?" tanya Zargo mengertakan giginya.

Dikta terkekeh mendengar gerutuan dari teman-temannya."Tenang aja, ga mungkin anak satu itu diem lo lihat aja nanti. Baru babak pertama tenang bro."

Pertarungan kembali berlangsung, kali ini Rajendral lebih dulu menyerang ia melakukan gerakan uppercut, benar saja Haegar langsung kehilangan keseimbangan setelahnya Rajendral berikan hook kiri yang membuat Haegar benar-benar terjatuh.

NEPENTHE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang