Bismillah
Happy reading❤️❤️.
SMA Dwi Abimana
Pagi ini di SMA Dwi Abimana di hebohkan dengan kedatangan dari anak-anak Inti dari Daimos Gang, siapa yang tidak mengenal ke lima inti gang tersebut mereka memiliki segudang prestasi dan wajah yang tampan sudah di pastikan kedatangan mereka membuat siswi memekik tak tertahan.
"Eh Lo pada lihat Dikta cakep banget."
"ANJIR JAVAS LO GANTENG BANGET!"
"Nikmat mana lagi yang kau dustakan kawan."
"Awali senin pagi mu dengan melihat ketampanan anak-anak Daimos."
"Info jadi calon mantu mama mu dong mas."
"Anjir itu Agarish ma Arzhel cool bener anjir."
Kira-kira seperti itu lah ucapan para gadis ketika melihat mereka semua. Sudah biasa bagi mereka mendengarkan pujian seperti itu, mereka semua memang sangat di gemari oleh kalangan siswa-siswi di SMA Dwi Abimana.
"Kiw Janu minta nomer dong."
Pemuda yang di panggil Janu pun mengedipkan sebelah matanya, Dikta yang melihat hal tersebut langsung saja menjitak kepala Janu.
"Kiw neng sini sama a'a Javas," ucap pemuda yang bernama Javas.
"Mulai dah lo berdua, playboy cap kadal mulai beraksi," sindir Dikta jengah melihat keduanya.
"Lo berdua bisa diem ga, gausah pamer tampang," ujar Agarish.
Javas yang tidak terima akan perkataan Agarish pun berkata. "Rish kata gue mending Lo diem!"
"Gausah pada banyak bacot, diem!" kali ini bukan Agarish melainkan Arzhel.
Setelah mendengar perkataan Arzhel mereka semua pun terdiam, the power of Arzhel.
Tak lama bel masuk sekolah pun berbunyi mereka semua langsung saja berbondong-bondong menuju Auditoriom sekolah untuk melaksanakan upacara bendera.
***
Upacara bendera berjalan dengan sangat hikmat tanpa ada gangguan suatu apa pun, hingga tiba-tiba ada seorang siswa yang jatuh pingsan ketika mendengarkan amanat dari kepala sekolah.
"Anak PMR mana si anjir, lama bener kasian Gendhis," ujar Sabia sembari menepuk-nepuk pipi Gendhis.
Samar-samar Arzhel mendengar nama gadis yang sedang pingsan tadi langsung saja ia meninggalkan barisan dan berlari menghampiri gadis yang sedang pingsan tadi.
"Gendhis," gumamnya pelan ketika melihat gadis yang pingsan tadi di pangkuan Sabia.
"Gendhis kenapa?" tanyanya.
"Biasa maag nya kambuh," jawab Lyora.
Anak-anak inti Daimos pun di buat heran akan reaksi Arzhel pasalnya yang seharusnya panik itu bukan dia melainkan Agarish. Ya, Agarish adalah kekasih dari Gendhis.
Setibanya Agarish di sana. "Gendhis kenapa?, woy anak PMR mana anjing." ucapnya dengan penuh emosi.
"Dan lo, lo suka sama Gendhis hah?!" tanyanya pada Arzhel setelah melihat reaksi Arzhel yang sangat di luar dugaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEPENTHE (ON GOING)
Fiksi RemajaSering kali kita mendengar 'cinta dan nafsu itu bedanya tipis' zaman sekarang sulit sekali untuk membedakan mana laki-laki yang benar-benar tulus, sayang, dan cinta terhadap kita. Terkadang banyak dari kalangan laki-laki yang mencintai pasangannya h...