Bab 19

327 78 19
                                    

Bismillah.

Happy Reading❤️❤️.

Ketika Arzhel, Gendhis, Dikta, Javas dan Zargo mulai memasuki ruangan banyak pasang mata yang tertuju ke arah kelimanya. Ruang aula sekolah SMA Dwi Abimana di penuhi dengan cahaya gemerlap dan alunan musik lembut yang mengudara. Setiap sudut ruangan terhiasi dengan indah, dari balon yang berwarna-warni hingga lentera-lentera yang bersinar hangat.

Acara semi formal ini mengharuskan mereka untuk menggunakan gaun dan jas. Mereka semua dengan penuh percaya diri, tersenyum dan berbincang-bincang dengan teman-teman mereka.

Lima belas menit acara akan di buka, Agarish datang dengan seorang gadis di ikuti dengan Januar, Sabia dan Lyora di belakang keduanya. Sontak semua orang mulai berbisik-bisik ketika melihat Agarish datang dengan seorang gadis.

"Buset Agarish, perasaan baru dua bulan ga kelihatan udah ada doi baru aja."

"Gue jadi Gendhis si nangis di pojokan."

"Kasian Gendhis anjir."

"Udah lah Gendhis paling cocok sama Arzhel, sama-sama kalem."

"Seleranya yang macem tante girang ternyata."

"Lo lihat cewenya sama Gendhis beda jauh anjir."

"Sumpah ini si definisi membuang sebuah berlian hanya untuk sebuah biji cabai. Bedanya jauh woy!!"

"Red flag amat buset, kemarin aja kelihatan bucin mampus cinta mati sama Gendhis eh di jauhin kok sekarang sama cewe lain," cibir salah seorang perempuan yang tidak lain adalah Jubaedah.

Lyora yang mendengar memberi acungan jempol seraya berjalan ke arah Gendhis. Keempat orang yang baru sampai itu menghampiri tempat Arzhel. Januar nampak sinis melihat gadis yang bergelayut manja di tangan Agarish. Sedangkan Lyora sudah terlihat muak sekali.

"Ehem-ehem di lepas atuh neng, ga bakalan hilang kok Agarish tuh," sindir Zargo.

"Kenalan dong neng, jangan manja-manja mulu," celetuk Javas.

"Kenalin ini Zeyra," tutur Agarish memperkenalkan kekasihnya itu.

"Dan Zeyra, kenalin mereka semua temen-temen gue," imbuhnya.

"Gue Zargo manusia paling ganteng di dunia."

"Gue Javas."

"Gue Lyora," ucap Lyora jutek.

"Gue Januar dan cewe di sebelah gue ini Sabia."

Arzhel dan Dikta hanya menatap datar tak minat untuk memperkenalkan diri. Sedangkan Gendhis ia mendekat pada Agarish dan Zeyra. Semua orang yang melihat di buat penasaran dengan Gendhis.

Gendhis menyeringai lalu mengulurkan tangan kanannya kearah Zeyra. "Hai, Zeyra? Gue Gendhis dan dua cowo yang di dekat gue tadi itu Dikta dan Arzhel. Di jaga baik-baik ya cowonya takut nakal nantinya," ucapnya tersenyum miring.

Zeyra menerima uluran tangan Gendhis, ia tersenyum tulus pada Gendhis. "Wow senang bertemu, gue Zeyra. Tenang aja Agarish pasti aman, ya kan sayang?"

Agarish geram melihat tingkah Gendhis, bagaimana mungkin ia bisa terlihat biasa saja ketika dirinya datang dengan Zeyra. Ia pun menarik pinggang Zeyra posesif lalu tersenyum mengejek kearah Gendhis. "Iya sayang, ga bakalan nakal kok."

NEPENTHE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang