82. Arsa 🌸

492 80 9
                                    

" Mohon maaf pak, sebaiknya putra bapak,bapak bawa ke rumah sakit di kota. Fasilitas di sana jauh lebihbaik dari pada Klinik di desa ini pak "

" Pak Arsa, harus segera mendapatkan penanganan yang serius, karena kalau tidak. Nyawa nya tidak akan bisadi selamatkan " Jelas Dokter.

Dokter pun segera membuatkan surat rujukan, pihak klinik mempersiapkan segalanya untuk bisa segera membawa Aldebaran pergi ke rumah sakit. Perjalananan dari salah satu desa di Jawa Barat menuju salah satu rumah sakit di Kota Bandung, ia dibawa dengan Ambulance.

Selama perjalanan, Arman tidak henti melepas genggaman tangannya dengan Arsa. " Bapak mohon, Arsa harus bertahan " kedua bola mata mereka saling menatap, dan Arsa hanya memberikan sebuah senyuman tipis di wajahnya pada Arman.

Mereka sudah tiba di rumah sakit, di Bandung.
Disana Arsa langsung dibawa masuk ke ruang IGD. Ia segera di tangani oleh dokter.

Sementara diluar Arman dan Ojak menunggu kabar dengan harap-harap cemas. Tak lama dokter pun keluar dia menjelaskan mengenai kondisi Arsa yang sangat buruk, berat badannya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Lebam di punggungnya di khawatirkan akan menjadi sebuah luka, lebam itu adalah akibat Al terlalu sering berbaring di tempat tidur.

Arsa juga harus melakukan rangkaian terapi. Salah satunya adalah Fisioterapi guna melatih kembali otot-ototnya yang sudah lama tidak bisa bekerja dengan baik.

Dengan oksigen yang bertengger di wajahnya, Arman mengusap pelan kening Arsa. " Jak, kamu pergi ke Jakarta, kediaman Rossa, berikan mereka surat yang memberitahu mereka, kalau Arsa berada disini " Jelas Arman, dan Ojak pun langsung menuruti permintaan sahabatnya itu.

♡♡♡

Uya berlari memasuki rumah megah itu, sambil membawa sepucuk surat yang di tunjukan kepada Andin. Uya juga menjelaskan surat itu hanya boleh di ketahui oleh Andin, tidak dengan Rossa dan Hartawan.

Andin melihat Uya yang berlari memberikan sebuah surat, langsung membuka surat itu dengan perasaan cemas, dan takut.

Air matanya jatuh saat membaca surat itu, dengan cepat ia langsung pergi memesan taksi online menuju Bandung.

Selama perjalanan, Andin tidak henti-hentinyamengucap rasa syukur, akhirnya setelah penantiannya, kini ia bisa bertemu kembali dengan Aldebaran suaminya.

. . .

Kini Andin sudah tiba di rumah sakit, Ojak sudah menunggu Andin di depan Receptionist. Ojak menjelaskan siapad dirinya sebenarnya. Tangis Andin semakin pecah kala ia mendengar nama Arman. Mendengar semua cerita Ojak perihal masa lalu Arman dan juga Rossa.

Tangan Andin gemetar menutup mulutnya. Ya Allah, hati siapa yang tidak sakit mendemgar kenyataan semenyakitkan ini ? Mertua yang selama ini ia sayangi adalah psnyebab utama masalah yang selalu di terima oleh suaminya.

Setelah menceritakan semuanya, Ojak langsung mengajak Andin untuk bertemu dengan Aldebaran di salah satu ruangan kelas 3. Ruangan yang berisi beberapa orang pasien di sana.

Tubuh nya lemas, saat melihat Arman berada di dekat suaminya. " Silahkan " Arman mempersilahkan Andin untuk mendekat ke arah Aldebaran yang sedang tertidur.

Seakan berada di alam mimpi, Andin mencubit lengannya sendiri, rasa sakit cubitan itu membuat Andin tersadar, bahwa yang dihadapannya adalah benar-benar suaminya.

Takut membuat Al bangun, Andin hanya mengusap pelan dan mencium keningnya pelan. " Sayang, kenapa kamu jadi seperti ini mas ? "

 S A I K Õ   N O   K O I B I T O  [  KEKASIH TERHEBAT ] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang