57. Trauma [ 外傷 ] 🌸

694 153 55
                                    

Roy menggeleng tak percaya. Dengan tubuh lemasnya. Ia menyeret tubuhnya mendekat pada tubuh Al yang sudah tidak sadarkan diri dengan keadaan yang masih terikat. Tangannya mengangkat tubuh ringkih Aldebaran dan kemudian membuka ikatan tangan dan kaki pada tubuh Al. " Al bangun " ucap Roy berurai air mata. Tangan Roy bergetar memeluk tubuh dingin dan kaku sang kakak tercinta.

Ia menangis sejadi-jadinya, tak ada yang bisa ia lakukan lagi selain memeluk jasad Aldebaran yang dingin dan Kaku. Ardy kemudian tertawa dan memerintahkan kedua anak buah nya untuk membawa Roy pergi dari tempat itu menjauh dari Aldebaran. Ia membawanya ke halaman belakang rumah yang penuh dengan ilalang runput yang tinggi.
" Abang lo udah mati!, kini tinggal lo yang menyusul dia! " ucap Ardy.

" Gw ga boleh lawan! Kalau gw lawan gw akan hidup dengan penyesalan yang besar. Gw harus ikut sama Al! " batin Roy berkata demikian. Pukulan demi pukulan pun akhirnya Roy terima tanpa memberikan balasan sedikit pun, sampai pada akhirnya Roy terkulai lemas, tidak berdaya, dan jatuh tidak sadarkan diri.

♡♡♡

Pondok pelita sejak beberapa hari kerap di datangi dengan beberapa wartawan untuk mendapatkan berita terbaru mengenai kabar hilang nya Pengusaha Muda Aldebaran Adiyaksa, dan Kini disusul dengan hilangnya sang adik. Kabar ini menyebar begitu luas. Bahkan Sang papa, Hartawan sampai mengadakan sayembara, barang siapa yang bisa menemukan Aldebaran maka akan mendapatkan Imbalan.

Andin, dan Rossa setiap hari nya tidak berhenti menangisi Aldebaran ditambah dengan Roy yang tidak ada kabar sejak semalam. Membuat Rossa semakin mencemaskan kedua putranya. Apalagi Andin, menghilang nya Aldebaran membuatnya sangat menyesal, pasalnya hari terakhir bersama Al keduanya sedang ribut masalah tersebarnya foto Reyca dan juga soal Ardy. Setiap harinya yang Andin lakukan hanya menangis, dan terus memakai piyama yang terakhir kali Aldebaran gunakan. " Saya pulang, tapi jangan cari saya kalau saya tidak kembali " ucapan Al terakhir kali padanya saat di pondok Seruni kembali teringat Jelas di telinganya.

Sementara itu di Sebuah rumah tua yang kosong, Roy tersadar dari Pingsan nya semalam. Ia meringis kesakitan saat rasa perih memenuhi sekujur tubuhnya.
Tenggorokannya terasa sangat kering, perutnya pun terasa sangat lapar. Ia berusaha untuk bangkit mencari keberadaan Aldebaran.

Di dalam rumah tua itu. Roy berhasil kembali menemui Aldebaran. Ia mendekat. " Al " ucapnya lirih.

" Al lo ngga boleh ninggalin gw! "
" Tolong bangun, Andin, Reyna, sama Reyca butuh lo! Mereka butuh lo Al "
" Ayo bangun Al! "

Segala upaya Roy lakukan demi menyadarkan kembali Aldebaran, namun semua nya nihil. Al tetap terpejam dengan sempurna dengan darah yang mengering pada wajahnya.

. . .

Mobil Ambulance berjalan menuju rumah sakit Mitra Jakarta Hospital. Setibanya disana kedua kakak beradik itu dibawa dengan brangkar menuju IGD.
Roy keadaan cukup stabil karena ia hanya mengalami beberapa lebam dan luka-luka. Sementara Al...

Dokter menemui pihak keluarga Roy dan Aldebaran Adiyaksa, ia menjelaskan mengenai kondisi keluarga Adiyaksa tersebut. " untuk kondisi Pak Roy sudah stabil ya, nanti sebentar lagi bisa di pindahkan ke ruang perawatan "

" terus anak saya Aldebaran, bagaimana kondisinya dok ? " tanya Hartawan.

Dokter itu diam sejenak dan akhirnya menjelaskan mengenai kondisi Aldebaran dengan sangat hati-hati.
" Pak Al dalam kondisi coma "
" Dari hasil pemeriksaan bahwa Pak Al mengalami keracunan, dan racun sudah terlanjur menyebar di dalam darah Dan Pak Al juga mengalami Terjadi kerusakan pada sistem kerja otak itu terjadi karena adanya benturan keras pada bagian kepala "
" Saya tidak bisa menjamin kapan Pak Al bisa sadarkan diri. Semua kita serahkan saja kepada Sang Pencipta. Tapi kami sebagai dokter dan tim medis akan terus berusaha untuk menyelamatkan nyawa pak Aldebaran "

 S A I K Õ   N O   K O I B I T O  [  KEKASIH TERHEBAT ] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang