S A I K Õ N O K O I B I T O [ KEKASIH TERHEBAT ] ✅️

51. Ruangan yang sama 🌸

Cukup lama Polisi dan petugas Ambulance mengevakuasi Aldebaran dan juga Andin, jurang yang begitu menjorok kedalam salah pergerakan saja bisa semakin membuat mobil remuk itu kembali bergerak dan terguling. Awal mula Andin di evakuasi lebih dulu tubuh nya di bawa menuju atas oleh para petugas, sementara Al masih di upayakan untuk di evakuasi. Memang sedikit sulit karena tubuh bagian kanan Al terhimpit pintu yang rusak akibat batang pohon. Bahkan masih mobil Al sudah diberikan oksigen karena nafasnya yang tak beraturan.

15 Menit setelah Andin di evakuasi Al berhasil dievakuasi juga, ia juga kemudian segera di bawa ke rumah sakit. Di Ambulance Andin di temani dengan Rossa sementara Al di temani dengan Hartawan. Uya diminta oleh Hartawan untuk membawa mobil kembali pulang ke Jakarta, bersama Kiki, Reyna dan Juga Reyca. Sepanjang jalan Reyna hanya bisa menangis, bagaimana tidak ia melihat langsung mobil kedua orangtuanya terbalik di bawah dasar Jurang. Gadis kecil itu juga melihat susahnya para petugas mengevakuasi kedua orangtuanya. " Ya Allah, tolong jaga mama dan papa " Tak henti-henti nya ia memanjatkan doa untuk kedua orang yang sangat berarti di dalam hidup nya. Kiki berusaha untuk menenagkan Reyna yang terus menangis, apalagi Reyca yang masih berusia 1 tahun dan belum mengerti apapun yang terjadi pada kedua orangtuanya.

Adamia Hospital menjadi tempat bagi Al dan Andin. Keduanya dibawa masuk kedalam IGD untuk di tangai oleh dokter. Rossa tak henti-henti nya menangisi anak dan menantu tersayang, ia sangat takut kehilangan 2 orang tersayang di dalam hidup nya. Sementara di dalam ruang IGD Al dan Andin sama-sama masih tak sadarkan diri. " Sus, apa stock darah A Resus negatif masih ada ? " tanya dokter paruh baya yang berusia sekitar 65 tahun, pada seorang suster.

" A resus negatif habis dok "

" tolong, hubungi ke PMI dan beritahu pihak keluarganya siapa tahu, ada yang memiliki golongan darah yang sama " jelas Dokter tersebut. Suster segera meminta bantuan pada PMI dan bank darah Indonesia dan juga memberitahu kepada pihak keluarga mengenai ketersediaan darah dengan golongan yang langka itu. " sa-saya, saya ibu nya, golongan darah saya sama sus dengan putra saya " jelas Rossa. Kemudian Rossa segera dibawa ke ruang pemeriksaan guna memeriksa kondisi tubuhnya apakah siap untuk mendonorkan darahnya.

Meskipun begitu Aldebaran masih membutuhkan 2 kantung darah lagi, akibat pendarahan yang ia alami.
Pendarahan itu terjadi akibat Al memiliki riwayat Myelofibrosis, sehingga menyebabkan pendarahan pada luka di bagian kepalanya. Sementara saat ini kondisi Andin sudah lumayan stabil, ia hanya mengalami patah dibagian tangan kanan nya dan luka-luka ringan dibagian tubuh yang lainnya.
Andin menoleh ke sebelah kiri, terlihat dokter yang tadi menangani Andin ikut menangani Aldebaran bersama dengan 2 suster lainnya. " Sayang, ayo bertahan, kamu kuat " ucap Andin di dalam hatinya.

Kemudian Andin dibuat bingung dengan brangnar Al yang tiba-tiba saja dibawa pergi dari ruangan temlat dimana mereka bersama. " sus, suami saya mau dibawa kemana ? " tanya Andin dengan sangat lemah.
Suster pun menjelaskan bahwa Al akan dibawa ke ruang operasi, suster tidak menjelaskan pada Andin bahwa Al mengalami pecah pembuluh darah dibagian kepala, suster hanya menjelaskan bahwa Al akan dibawa ke ruang operasi. Andin menangis ia takut sekali hal buruk terjadi pada suami tercintanya. Andin pun marah pada semesta, mengapa selalu rasa sakit dan air mata yang ada di dalam hidup Aldebaran ?

" Bintang ku, kamu kuat. Jangan biarkan langit mu gelap karena tak ada cahaya dari mu " ucap Andin dengan berurai air mata.

Operasi telah selesai di lakukan, Al pun dibawa ke ruang ICU untuk di pantau lebih lanjut kondisi nya. Sementara Andin sudah berada di ruang Perawatan ditemani dengan Rossa dan Hartawan. Karena kondisi Al yang masih lemah, tidak di izinkan oleh dokter untuk ada yang menjenguk nya kedalam ruang ICU. Disana Andin pun bercerita soal kondisi Rem mobil Al yang rusak, ini aneh menurut Hartawan. Hartawan tak sabar menunggu pihak kepolisian memberikan  alasan mobil Aldebaran bisa tergelincir kedalam jurang.