│‘Sugar Rush Ride’│
“Kita Sudah sampai, Tuan Mirthia.”
Aruran merendahkan dirinya di dekat gerbang masuk Kota Atharis. Seungmin melompat turun dari punggung Aruran. Dia kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Jisung turun.
“Terima kasih, Aruran. Kau bisa kembali.” ucap Seungmin. Aruran menundukkan kepalanya sebelum berpendar dan menghilang. Lebih tepatnya berubah menjadi liontin kristal.
“Kenapa kita enggak masuk ke kota sama Aruran?” tanya Jisung yang bingung karena Aruran hanya mengantarkan mereka sampai di gerbang masuk Kota Atharis.
“Ukuran Aruran terlalu besar untuk berjalan di jalanan Kota Atharis. Aku tidak ingin membuat kekacauan karena membawa Aruran dalam wujud wolf.” ucap Seungmin. Jisung hanya mengangguk paham.
“Ayo. Aku akan membawamu ke rumah pamanku. Kau bisa beristirahat disana.”
Seungmin melangkahkan kakinya memasuki gerbang kota. Jisung ikut berjalan di belakangnya.
Keriuhan orang yang berlalu-lalang terlihat di sepanjang jalan yang dilalui Jisung saat ini. Banyak orang yang sedang melakukan aktifitas masing-masing. Anak-anak kecil juga terlihat bermain dengan senang.
Deretan toko-toko terjejer dengan rapi. Lingkungannya sangat bersih begitu juga dengan udara segarnya. Kedua mata Jisung sama sekali tidak bisa berhenti melihat setiap sudut kota yang di laluinya ini dengan tatapan takjub.
“Weh! Ada permen kapas juga disini!” pekik Jisung saat melihat penjual permen kapas di ujung sana.
“Rumah Paman Artes ada di- Jisung, hey! Kau ingin pergi kemana?!” teriak Seungmin ketika melihat Jisung berlari ke arah penjual permen kapas itu.
Jisung berdiri di antrian. Di depannya ada dua anak kecil yang juga ingin membeli permen kapas itu. Kedua mata Jisung menatap permen kapas dengan binar senang. Sudah lama dia tidak memakan permen kapas seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Rush Ride || MINSUNG
Fanfiction[WARN! BXB] [SELESAI] __________________ Miñsüngīas, 13 August 2023 "Berbuat suatu kesalahan adalah hal yang wajar di lakukan manusia. Setiap kesalahan yang di perbuat pasti ada balasannya. Penebusan dosa pun akhirnya di lakukan." - Kalana Kana, 14...