Bab IV 'Tempat Aneh'

585 71 75
                                    




























│‘Sugar Rush Ride’│


























Apa gue udah mati?

Jisung masih menutup matanya. Dia tidak merasakan apapun. Bahkan angin ketika dia jatuh dari atas pun sudah tidak terasa lagi. Ingin membuka mata, tapi Jisung ragu untuk melakukannya.

“Mau merem sampe kapan sih lo? Capek gue nunggu lo melek.”

Mata Jisung seketika terbuka saat suara itu terdengar di telinganya. Dia menolehkan kepalanya cepat kearah kiri. Disana ada seorang yang tengah duduk bersila dengan menopang dagu menatap kearahnya.

“Huaa! Lo siapa?!” sentak Jisung yang seketika langsung terbangun. Dia sedikit beringsut mundur karena terkejut melihat sosok yang berbaju serba hitam.

“Udah bangun, kan? Sekarang ikut gue.” ajak orang itu yang beranjak dari duduknya.

Jisung tidak beranjak dari posisinya. Dia melihat sekelilingnya untuk mencari tau dimana dia sekarang. Tapi yang di lihatnya hanya sebuah tempat yang aneh. Tempat gelap yang seperti berada di tengah hutan lebat dengan pohon-pohon besar yang aneh.

“Lo kalau masih mau disini, terserah. Tapi entar kalau ada hewan buas yang nerkam lo, lo pasrah aja, ya. Udah jadi nasib lo.” ucap orang itu. Jisung seketika berdiri dan berjalan cepat mendekat padanya.

“Yang bener aja lah! Disini ada hewan buas emang?” tanya Jisung dengan mengawasi sekitarnya. Berjaga-jaga kalau ada hewan buas yang muncul.

“Ada. Marmut beracun sama tupai pembunuh banyak keluyuran disini.”

“Candaan lo enggak lucu, anjing! Mana ada marmut beracun sama tupai pembunuh. Halu lo?” cibir Jisung.

“Terserah kalau enggak percaya. Lo mau ikut gue apa tetep disini buat ketemu sama mereka?”

“Tunggu tunggu!” Jisung menahan langkah orang itu yang hendak pergi. “Lo beneran serius disini ada hewan-hewan aneh yang lo sebutin tadi?” tanyanya.

Orang itu tidak menjawab dan hanya melihat Jisung. Si tupai bisa merasakan jika orang itu memang serius dengan apa yang di katakannya. Dan tiba-tiba saja Jisung merinding sampai sulit untuk menelan ludah.

“Ya u-udah, gue ikut sama lo. Tapi kasih tau gue dulu ini dimana? Kenapa tempatnya aneh banget kaya gini? Kayanya tadi gue jatuh dari rooftop sekolah, deh.” celetuk Jisung.

“Kalau lo pengen tau lo ada dimana, lo cuma harus ikut gue sekarang. Kita harus pergi ke tempat yang aman dari hewan-hewan buas yang tadi gue sebutin.” ucap orang itu.

“Lo bisa di percaya, kan?” tanya Jisung dengan menatap ragu.

“Jelas. Di tempat ini, lo cuma bisa percaya sama gue. Karena gue …,” Orang itu berbalik dan menghadap Jisung. Menatapnya dengan sorot mata dingin dan seringaian yang menyeramkan.

“Dewa Penghukuman dan Pembangkitan tertinggi dari seluruh dewa. Chang Bin.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sugar Rush Ride || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang