Bab X 'Ini Bukan Akhir'

834 66 72
                                    



























│‘Sugar Rush Ride’│

























Greegg.

Pintu besar itu terbuka. Jeongin berjalan memasuki ruangan besar itu dengan seorang pelayan di belakangnya. Di depan sana terlihat Chan yang tengah duduk di takhta dan Minho yang duduk di kursi sampingnya.

“Hormat saya untuk Yang Mulia Raja Dazriel dan Pangeran Harzel.” ucap Jeongin dengan membungkuk hormat.

“Kenapa kau seformal itu pada ayah dan saudaramu sendiri? Kau bisa berbicara seperti biasanya, Pangeran Helzer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kenapa kau seformal itu pada ayah dan saudaramu sendiri? Kau bisa berbicara seperti biasanya, Pangeran Helzer.” ucap Chan.

“Baiklah, ayah.” Jeongin membungkuk sekilas yang kemudian menegakkan badannya.

“Tidak biasanya kau bersikap seperti ini, Pangeran Helzer. Ada apa?” tanya Chan yang cukup heran dengan sikap putra bungsunya itu.

“Aku sudah menyadari sikapku selama ini tidak begitu baik. Bahkan tidak mencerminkan sikap seorang pangeran sama sekali. Untuk itu, aku ingin berubah menjadi lebih baik, ayah.” Jeongin menatap lurus kearah ayahnya. Sorot mata sedihnya terpancar jelas di sana.

Chan terkejut mendengar pengakuan Jeongin. Dia menoleh kearah Minho yang juga menoleh padanya. Putra sulungnya itu juga terlihat sama terkejutnya.

“Aku tau ini membuat ayah dan Kak Harzel terkejut. Tapi, setelah aku melihat kekacauan yang terjadi di Atharis, aku menjadi sadar. Tidak seharusnya aku memperburuknya dengan sikapku.” ucap Jeongin.

“Ayah senang mendengar kau ingin berubah, Pangeran Helzer. Bukan begitu, Pangeran Harzel?” Chan menoleh kearah Minho.

“Iya, ayah. Aku juga senang mendengar kau ingin merubah sikapmu, Jeongin. Dan panggil aku Minho. Kau bukan orang asing untukku, Jeongin.” ucap Minho dengan tersenyum senang.

“Terima kasih, ayah dan Kak Minho. Aku senang jika kalian mau memaafkan semua sikapku selama ini.”

“Sudah seharusnya kami memaafkannya, Pangeran Helzer. Kami yakin, suatu hari nanti kau pasti akan berubah.”

“Kalau begitu, apa aku bisa menuangkan anggur untuk ayah dan Kak Minho? Kondisi di Atharis memang sedang kacau. Aku tau, ayah dan Kak Minho pasti memikirkan begitu banyak hal. Setidaknya dengan meminum anggur satu teguk saja, bisa meringankan pikiran ayah dan Kak Minho.” Jeongin menatap Chan dan Minho secara bergantian.

“Sepertinya tidak apa hanya meminum sedikit anggur. Iya kan, ayah?” Minho menoleh pada Chan.

“Ya, ayah kira juga tidak apa. Anggap saja sebagai permulaan perubahan sikap Pangeran Helzer.” setuju Chan.

“Aku akan menuangkan anggurnya untuk kalian.”

Jeongin memberikan kode pada pelayan di belakangnya. Pelayan itu maju dan menyodorokan nampang yang di bawanya. Jeongin mengambil botol anggur itu dan membuka penutupnya. Dia lalu mulai menuangkan sedikit pada dua gelas yang sudah di persiapkannya.

Sugar Rush Ride || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang