Part 16

81 50 107
                                    

Halooo, pa kabarr?
maaf author lama banget ngga up hehe..

Masih nungguin cerita Shaka sama Zila nggak?

Langsung cuss baca yee

Happy Reading❤️

Pagi ini Adit akan menemui adiknya lagi. Cowok itu belum pulang kerumah sama sekali. Sedangkan Nina, Puput, dan Putra terpaksa untuk kembali pulang ke rumah untuk mempersiapkan wisuda. Wisuda akan dilaksanakan besok namun Zila belum ada tanda-tanda akan sadar dari komanya.

Adit setia menemani adiknya itu, meskipun Zila belum sadar namun keadaannya sedikit demi sedikit mulai membaik.

Cowok itu membuka ruangan adiknya di rawat. Menghampiri Zila yang matanya masih tertutup rapat.

"Hai dek, maaf gue gabisa bawa papa kesini nemuin lo" ucapnya sembari menggenggam tangan Zila.

"Gue nggak tau gimana caranya biar bisa bikin papa pulang, maafin gue" ucapnya lirih.

Tanpa disadari jari-jari gadis itu mulai bergerak. Adit yang semula menundukkan kepalanya kini melihat Zila setelah merasakan pergerakan.

Tangan Adit masih menggenggam jemari adiknya itu. Perlahan mata Zila sedikit demi sedikit terbuka. Gadis itu mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya.

"Dek" panggil Adit. Cowok itu mengucek matanya kemudian melihat Zila sekali lagi memastikan bahwa adiknya itu benar-benar sudah sadar dan bukan halusinasinya lagi.

"Dek lo udah sadar?Ini gue abang lo, lo nggak lupa kan" ucapnya saat melihat mata Zila sudah terbuka sempurna.

Zila sedikit mendengus, baru saja sadar dari koma sudah diberi pertanyaan beruntun oleh abangnya, wajah Adit pun terlihat sangat menyebalkan baginya.

"Gue kenapa" ucap Zila lirih.

"Lo koma dek masa lo nggak tau sih" ucapnya dengan tampang  watadosnya.

"Ck" decak gadis itu malas melihat abangnya.

"Eh tapi lo nggak lupa kan sama gue. Tapi lo hebat loh, baru sadar aja udah bisa ngomong" pertanyaan konyol dari Adit membuat Zila ingin mencakar wajah itu, sayangnya kini ia tidak bisa apa-apa selain bersabar.

"Gue koma bukan amnesia. Dan sekali lagi gue cuma koma bukan bisu" ucapnya pelan namun nadanya sedikit kesal

"Syukur deh" ucap Adit santai.

Mata Zila melihat seluruh ruangan mencari keberadaan sang kekasih.

"Shaka kemana" tanya nya.

"Gatau, dia beberapa hari nggak kesini tapi dia selalu nanyain kabar lo ke gue. Eh gue lupa belum ngabarin pacar lo kalau lo udah sadar, siapa tau dia bakalan kesini" ucap Adit sembari mengambil ponselnya dari saku.

Namun ketukan pintu dan seseorang masuk ke dalam ruangan membuat Adit mengurungkan mengabari Shaka.

"Eh dokter" ucap Adit.

"Pasien sudah sadar daritadi?" tanya dokter itu.

"Kira-kira 10 menitan dok" ucap Adit.

Dokter mengangguk "Baik, saya periksa terlebih dahulu. Mohon di tunggu diluar ya"

Kemudian dokter mulai memeriksa keadaan Zila setelah Adit keluar dari ruangan.

Diluar Adit menghubungi Shaka untuk memberi kabar tentang Zila.

Tak lama dokter keluar, Adit pun bangkit menghampiri sang dokter.

"Gimana dok?" tanya nya.

"Keadaan pasien sudah membaik, 2 jam kedepan pasien bisa dipindahkan ke rawat inap" ucap dokter.

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang