[5] That love will not disappear

345 35 4
                                    

"dimana pun Kita berada, sekeras apapun dunia ini memisahkan Kita, Dewi Moon tidak akan membiarkan itu, rasa cinta Kita yang kuat akan menemukan Kita"

___

Jam istirahat telah tiba, Narendra bersama teman-temannya sudah berada di kantin terlebih dahulu di karenakan kelas mereka lebih cepat keluar daripada kelas lainnya. Masih seperti biasa, Tora, Yuka dan Isabel masih terus memperhatikan perubahan sahabat nya itu semenjak ia di temukan di belakang sekolah. Meskipun mistis dan seperti tak mungkin, Isabel dengan bodohnya ingin menawarkan mereka untuk membawa Narendra ke dukun atau sering disebut orang pintar di daerah rumah nya. Tapi bukannya dapat persetujuan, Isabel malah dapat getokan maut milik Yuka.

"Ren.... Kau beneran amnesia atau cuma pura-pura sih, kalau amnesia harusnya Kau itu di rawat di rumah sakit bukannya sekolah". Ucap Isabel yang sudah lelah melihat perubahan Narendra yang sedikit pendiam.

"Iya nih Ren, Aku tuh sebenernya lebih suka lihat Kau ngomel-ngomel, kalau Aku ada salah marah-marah aja jangan diamin Aku Ren gak enak banget sumpah". Yuka dengan wajah sok sedihnya.

Tora tak ikut mengoceh, pria berlesung pipi itu malah memikirkan bagaimana si Aska bisa sekolah di sini padahal pria itu sangat menghindari Narendra dan mengapa tadi di lorong mereka tak ribut seperti biasanya saat berpapasan di gerbang sekolah. Dan tunggu, tatapan Aska berbeda, mereka tidak terlihat seperti musuh tapi tatapan itu seperti ada kerinduan yang hadir di dalam diri mereka. Tora tau betul itu.

"Woik...!! Mikir apaan Kau biduan Pantura?".

Tora tersentak dari lamunannya akibat gebrakan Yuka di atas meja.

"E....enggak ada". Elak Tora sedikit gagap karena masih kaget.

"Ren...".

Merasa terpanggil, Narendra menoleh ke arah Tora.

"Kau ingat Aska?".

Isabel dan Yuka menoleh ke arah Tora secara bersamaan, kedua wanita itu sedikit terkejut mengapa tiba-tiba Tora membicarakan Aska yang mereka jelas sangat tau itu adalah musuh bebuyutan Naren.

Narendra menggeleng dengan wajah yang bertanya-tanya.

Sebelum Tora melanjutkan perkataannya, ada sebuah sepasang tangan yang menarik lengan pria berlesung pipi itu.

"Aska !!".

⭐☁️⭐☁️⭐

Ricky berjalan dengan lunglai ke arah kamarnya, ia berniat ingin bertanya satu hal kepada Lee Jeonghyeon pasal pesan Seowon mengenai kabar Zhang Hao dan Hanbin di luar portal Emyland. Seowon pernah mengatakan jika Hanbin dan Zhang Hao akan menikah di sana bahkan kartu undangan telah tersebar ke seluruh Negeri Emyland. Tapi mengapa kedua pasangan itu belum tiba juga, begitu pikir Ricky.

Belum Ricky membuka handle pintu, Lee Jeonghyeon sudah keluar dengan wajah yang sangat kusam.

"Kenapa ?". Tanya Ricky

"Sesuatu terjadi pada portal Emyland, ada yang menyabotase nya". Lee Jeonghyeon mengusap wajahnya dengan kasar.

"Siapa yang menyabotase nya sayang ?".

"Penyihir putih bernama Haruto". Jawab Lee Jeonghyeon.

Ricky tentu kaget, pasalnya ia pernah mendengar cerita tentang penyihir bernama Haruto itu saat pertama kali masuk ke dunia portal bahkan seingat nya penyihir itulah yang membuat suaminya pernah terkena sihir untuk melupakan dirinya dan keluar dari dunia portal.

STAR & SKY [BinHao] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang