"Kamu satu-satunya untukku, HANYA KAMU !!!"
___
Hari terus berlalu. Aska telah terbiasa dengan sekolah barunya, mulai dekat dengan banyak teman selain Chelly dan mulai mengalihkan atensi orang-orang untuk selalu mengarah kepadanya, Aska mulai populer bagai super star di sekolah itu.
Siapa yang tidak takjub dengan kepintaran seorang Aska dan se-berbakat dirinya apalagi pria itu masuk jajaran pria pintar yang tampan.
Kemungkinan pria itu akan menjadi wajah baru yang akan di pasang ke majalah dinding sekolah dengan judul 'Murid berprestasi'.
'Brakkk !!'
"Sudah pernah Aku bilang, Pria itu mengambil semuanya".
Yuka memukul meja dengan kesal sambil menggerutu di depan ketiga sahabat nya.
"Memang nya kapan dia tidak seperti itu". Sambung Isabel yang ikut tersulut emosi.
"Ck menyebalkan". Saut Tora yang berada di sebelah pria manis dengan wajah datar nya.
Hanya pria itu yang tak bergeming, bahkan wajah nya sama sekali tak terukir kebencian.
"Aku yakin, Aska hanya pura-pura sakit untuk balas dendam dengan Narendra dan memanfaatkan situasi dimana Narendra sedang Amnesia". Lanjut Yuka yang semakin meledak-ledak.
Tora dan Isabel setuju dengan apa yang di katakan Yuka, sepertinya Aska benar-benar memanfaatkan ke amnesia-an Narendra untuk berbalas dendam.
Narendra yang tak tau mereka sedang kerasukan apa hanya bisa terdiam sambil memikirkan dirinya yang sampai sekarang penasaran dan merasa aneh. Selama beberapa hari ini Narendra terlalu fokus dengan dunia nya sendiri, ia tak pernah punya waktu untuk memikirkan kepopuleran seseorang yang sedari tadi diributkan oleh ketiga temannya.
"Aku sakit kepala, rasanya ingin pulang"
Sontak ketiga temannya menoleh ke arah sumber suara, disana ada Narendra yang terus memegangi kepalanya yang terasa pening.
"Ren !!!". Yuka terlihat sangat khawatir, wanita itu segera meloncat dan memegangi tubuh Narendra yang hendak terjatuh ke lantai.
"Bawa Ke UKS". Teriak Tora.
___
Setahun telah berlalu, semenjak kejadian dimana Narendra dibawa ke rumah sakit karena penyakit kepala yang di deritanya. Ternyata Ibunya Narendra mengatakan anaknya memang memiliki penyakit kanker di kepala namun kata dokter masih bisa disembuhkan.
Sekarang mereka telah naik ke kelas 12, dimana mereka semua sibuk fokus dengan ujian-ujian yang akan menghampiri mereka. Kalau bertanya masalah tentang Aska, pria itu kini menjadi semakin populer dan semakin akrab dengan hampir semua murid mengenal nya sebagai kakak kelas terfavorit dan digadang-gadang sebagai selebritis sekolah. Banyak murid-murid baru perempuan maupun laki-laki mengincar Aska untuk sekedar dijadikan pacar, tutor belajar dan lain-lain.
Berbeda dengan Narendra yang harus berbaring dengan bosan di ruangan bercat putih dan ada beberapa alat medis disana. Pria itu menghela nafas lelah.
"Aku ingin pulang". Monolognya dengan lelah.
Jika ia ingat-ingat dirinya tak pernah memiliki riwayat penyakit apapun, ia rasa dirinya hanya sering mengalami sakit kepala biasa beberapa bulan ini namun mengapa harus di rawat ke rumah sakit sampai berhari-hari. Tak lama dokter datang dengan seorang wanita paruh baya yang kita ketahui adalah Ibu dari pria yang terbaring itu.
"Sudah saya katakan, Anak anda tak memiliki penyakit apa-apa di kepalanya". Ucap sang dokter.
"Tapi dari kecil anak saya jelas-jelas memiliki penyakit kanker otak dok, bagaimana mungkin bisa dokter katakan anak saya tak memiliki penyakit itu".
Narendra menghela nafas dengan lelah, tak kakak perempuan maupun ibunya sama-sama berisik, telinganya sudah sangat lelah mendengar suara kedua wanita itu.
"Ini, surat hasil pemeriksaan-nya, Anda bisa melihatnya sendiri".
Diambil lah kertas itu dari tangan sak dokter, betapa terkejutnya sang Ibu melihat tak ada riwayat penyakit apapun di diri anaknya, Joe yang kita ketahui nama dari sang Ibu tak tau harus bahagia ataupun sedih karena ia juga kebingungan mengapa penyakit itu hilang dengan sendirinya padahal ia tau kanker otak itu adalah penyakit yang tak bisa hilang tanpa operasi, apakah benar sembuh dengan sendirinya?.
Joe melirik anaknya yang ikut menatap nya dengan tatapan yang sulit dimengerti.
"Hari ini anak anda sudah bisa pulang".
___
"Bulan purnama Negeri Emyland akan segera hadir, sudah sangat lama sekali Kita tak mendengar kabar kedua pasangan itu di portal manusia".
Seowon meluruskan kedua kakinya diatas paha milik suaminya, Jiwoong.
"Jeonghyeon mengatakan jika Hanbin dan Zhang Hao menghilang dan sampai sekarang belum bisa menemukan titik temu nya, Aku juga sangat khawatir kepada mereka berdua".
Seowon dan Jiwoong saling menghela nafas, mereka sudah berbulan-bulan mencari keberadaan Hanbin dan Zhang Hao namun hasilnya nihil, kedua pasangan itu tak pernah ditemukan di negeri manapun. Seandainya saja mereka tau jika Hanbin dan Zhang Hao tengah terjebak di portal yang sampai sekarang tak tau apa namanya.
☁️⭐☁️⭐☁️
Bunyi derap langkah kaki menggema di sepanjang koridor, suara sepatu yang terus menyentuh permukaan lantai sampai membawa langkah itu ke arah sebuah ruangan yang cukup gelap.
"Dia sudah kembali". Ucap nya saat berada di ambang pintu.
"Aku akan menyusul ke sana".
Setelah perkataan itu, ia kembali pergi meninggalkan ruangan gelap dan tunggu, ada sedikit cahaya yang keluar dari celah pintu. Langkah pria itu terhenti, ia menoleh kebelakang.
"Hanbin". Guma pria itu dengan tangan yang terkepal lalu ia pergi.
וו×
TO BE CONTINUED...!!
hello reader-nim, sorry banget ya lama update nya so author lagi hilang semangat bikin cerita, jadi kita pelan-pelan aja ya
Untuk saat ini part nya segini aja dulu, kalau nanti malam senggang Author update lagi
See u Next Chapter
Jgn lupa vote, comment and follow
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR & SKY [BinHao] END
Fanfiction•>> Sequel dari OVER THE MOON Zhang Hao dan Hanbin yang tengah berada di luar portal dunia Emyland harus rela terpisah dan memasuki dunia yang mereka pun tak tau. Ketika Zhang Hao terbangun dari mimpi buruk nya, orang-orang sekitar memanggil diriny...