Cinta Seperti Fatimah & Khadijah

6 1 0
                                    

Enam tahun berlalu...
Namun rasa ini, tetap sama seperti dulu.
Berharap takdir mempertemukan cinta,
Pada orang yang sama.
Orang yang selalu kusebut namanya,
Dalam setiap bait doa.

Dulu aku sempat berfikir,
Untuk menjadi wanita berani seperti ibunda Khadijah.
Tetapi aku sadar, persiapanku belum cukup untuk mendampingimu.
Bekalku masih sangat kurang.

Kupilih jalan dengan mencintaimu dalam diam.
Tentulah cinta dalam diamku.
Tak sesempurna seperti halnya puteri tercinta Rasulullah, Fatimah Az-Zahra.

Dipertengahan jalan,
Keyakinanku akan makna mencintai dalam diam kian memudar.
Tersulut rasa kekhawatiran,
Bisa saja kamu mencintai yang lain.
Atau, kau telah mencoba untuk membangun bahtera cinta
Dengan orang yang kau pilih.

Tetapi, aku percaya akan kebesaran makna dari sebuah kalimat yang berbunyi
"Tulang rusuk takkan pernah tertukar"

Mengikhlaskanmu...
Mungkin akan menjadi hal yang sangat sulit untuk kulakukan.
Tak ada pilihan lain,
Selain mengikhlaskanmu pada sang pemilik cinta.

Hingga saat nanti, ketika aku sudah siap.
Aku berjanji akan menjadi wanita berani layaknya ibunda Khadijah.
Namun, jika semuanya sudah terlambat
Dan penantian panjangku tak terbalaskan.
Tak mengapa, bukankah takdir Allah jauh lebih indah?

Biarkanlah...
Untuk saat ini, akan tetap kudekap rinduku.
Akan tetap kujaga cintaku,
Sampai nanti, hingga saatnya bahagia.

Serpihan Kata [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang