Dirgantara High School

418 22 0
                                    


"Hacuh"
"Hacuh"
Verlan menatap horor ke arah adik perempuannya yang bersin-bersin sedari Manshion karena mencium bau bubuk jamur meski hanya sedikit saja.
"Hacuh"

Verlan:"Besok aja sekolahnya ya?"

Quen:"Hacuh,ngga hacuh"

Verlan menghelanafas pasrah dan fokus melajukan mobil nya menuju sekolah.
"Hacuh"
"Hacuh"

Quen pov.

Lian!!

"Itu hukuman anda nona"

Lian come one.

"Tidak nona sampai anda bertemu tokoh utama pria alergi anda akan tetap kambuh,lagi pula anda gagal misi bukan"

Grr misi gila yang satu itu.

Flash Back.

"Nona anda menadapat misi"

Misi apa?

"Misinya anda di minta untuk menjatuhkan diri dari balkon"

Aku dengan senang hati menolak!,misi gila apakah itu,bisa-bisa aku meninggal sebelum cerita di mulai.

"Hi hi hi hi"

Mirip kunti penunggu pojok kamar lo li.

"Ck terserah anda saja nona,karena anda akan mendapat penalti karen menolak misi"

Apa!
Apa penaltinya?

"Rahasia"

"Quen"
Quen menoleh saat mendengar panggilan kakak atau abangnya.
Satu hal Quen memanggil .
Quen:"Ya kak?"
"Kenapa?ko makanannya ngga di makan?"
Quen:"Di makan ko"
Setelah selesai Quen menggelap mulutnya dengan sapu tangan.
Mereka keluar mansion untuk berangkat sekolah.

Baru beberapa meter dari rumah Quen menegang saat mencium aroma buah yang amat di bencinya.
MANGGGA!
"Hacuh"
Dia itu alergi mau bau rasa atau menyentuh dan terkena sangat mudah dan itu terjadi sampai sekarang

Flash end.

"Hacuh"

Mobil mewah itu memasuki halaman besar sekolah elit itu.
DHS Dirgantara High School.
Sebelum keluar.
Verlan:"Mau jadi polos atau badas atau badgirl?"
Quen:"gabungan aja"
Verlan mengambil baberbag hitam yang berisi dua jaket dan dua kacamata.
Quen ber smirk dia langsung paham apa maksud kakaknya.
Mereka mengenakan jaket dan kacamata hitam meski sedikit terganggu dengan Quen yang beberapa kali bersin.

"Ctak"

Saat mereka keluar.
Seolah-olah lampu sorot hanya di arahkan pada mereka berdua.
Verlan dan Quen saat ini berjalan beriringan sambil secara bersamaan melepas kacamata hitam dan menyelipkannya di saku almamater Abu-abu.
Queen memasang wajah datar seperti sang kakak meski sebenarnya dia tengah menahan bersin sih

Quen:"Sebenarnya kita tidak perlu menuju ke ruang kepala sekolah"
Verlan:"Ck kau benar juga adik ku tersayang"

Mereka menghentikan langkah dan.

Quen:"Siapa yang pertama kali"
Verlan:"Mencapai lift"
Quen/Verlan:"Dia yang akan membayar jajanan di kantin"

Mereka secara bersamaan berlari cepat ke arah lift yang sekitar 500 meter dari tempat mereka.

Dan hasilnya.
Verlan nyaris terjatuh jika tidak di pegang oleh Quen.
Quen:"kamu baik baik saja ka?"
Verlan:"Hm"
Verlan mentap dingin perempuan yang memgang alat pel di depannya.
Bukankah semua tempat sekolah sudah di bersihkan setiap bagi buta.
Jika pun ada anak yang di hukum mereka tidak akan memberi hukuman mengepel paling-paling mereka akan memberi hukuman menyiram tanaman,membersihkan taman,meraihkan gudang,membersihkan perpustakaan,atau paling parah membersihkan toilet.
Quen tau apa yang di pikirkan kakak nya hanya terdiam.
Toh ini pertemuan yang sudah di gariskan antara tokoh utama wanita LOLITA SARI dan tokoh antagonis pria atau sang kakak.
Quen:"Siapa kau?"
Lolita nampak kebingungan karena yang dia ingat kalau saat pertemuan ini antagonis hanya sendiri tidak ada orang lain tapi kenapa.
Lolita:"Harus nya aku yang tanya siapa kau?!"
Quen terdiam.
Quen:"Perkenalkan nama saya Velina Quenza Alexander putri tunggal keluarga Alexander"
Lolita terbelalak.
Lolita:"Tidak mungkin!Velina harusnya meninggal!"
Verlan:"Apa yang lo maksud?"
Lolita terdiam kehabisan kata-kata.
Sedangkan Quen menampakan ekpresi datar dengan sedikit kerutan di keningnya begitu juga Verlan.
Lolita berlari pergi meninggalkan mereka.
Mereka sama-sama saling lirik sebelum Queen membuka suara.

Quen:"Lomba nya jadi gagal deh"
Verlan:"Kamu menang Quen"
Quen:"Eeh"
Quen tersenyum manis.
Quen:"Oke! Makasih abang!"
Verlan:"Sama-sama Quen"

Semua orang yang melihat hal itu tepok jidat.

"Quen!"

Quen dan Verlan menoleh ke arah suara.

Quen:"Kak Aaron"

Quen:"Akhirnya,hukuman gue"

Aaron berlajan ke arah mereka berdua.
Aaron:"Segera ke kelas sebentar lagi bel masuk"
Verlan:"Anda berani menghukum kami"
Quen menggeser badannya dua langkah dari sang kakak.
Aaron:"Saya hanya memberi peringatan"
Verlan:"Anda mengancam?"
Quen menatap datar mereka dari pada dia yang terlambat Quen segera pergi dari sana.
Beberapa saat setelah Quen memasuki lift barulah Aaron dan Verlan tersadar.

"Quen!!"

Queen keluar lift di lantai tiga dimana kelas 10 berada.
Dia melangkah dengan anggun menuju ruang kelasnya X IPA 1.
Sudah di bilang bukan kalau dia itu lompat kelas jadi sekarang dia sekelas dengan protagonis dan Antagonis perempuan normalnya itu sekarang dia masih berada di Smp kelas 3 begitu juga dengan Antagonis pria Verlan,Protagonis Pria Aaron dan Antagonis Perempuan yang memang pintar Clarissa serta Protagonis perempuan Kafka eit tunggu Kafka itu di kelas X IPA 3.

"Queen"

Quen melirik ke arah Verlan dan Aaron yang menghampirinya.

Verlan:"Kenapa ninggalin abang?"
Queen:"Kalian lama"
Aaron:"Ayo masuk ada Clarissa di kelas"

Mereka memasuki Kelas.
Suasana kelas yang tadinya brisik langsung diam.

Aaron:"Mereka murid baru"
Verlan:"Verlan Garandra Alexander,Verlan"
Queen:"Velina Quenza Alexander,Velina bisa juga Veli"
Aaron:"Ada yang ingin ber-"
Clarissa:"Velina!!!! my best friend!!"

Queen:"kalau bukan karena sistem,gue ngga mungkin di sini"

Figuran Utama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang