Derap langkah kaki terdengar di koridor rumah sakit khusus yang harusnya selalu terjaga kesunyiannya.
Namun nampaknya para penjaga tidak memeiliki keberanian untuk menghentikan atau sekedar menegur sosok pemuda tampan dengan jas hitam menjadi dalang kebisingan kecil di sana."Tuan muda"
Bodyguard yang menjaga di pintu ruangan tujuan sang pemuda menyapa namun di lewati bahkan tanpa menatapnya dia langsung masuk menuju ruangan dengan membuka pintu itu dengan kasar.
Tubuhnya berhenti saat dia selangkah memasuki ruangan kala mendapati sosok gadis cantik yang sangat dia tunggu untuk sadar tengah duduk di ranjang rumah sakit sembari menatap jendela dengan tatapan kosong.Pemuda itu perlahan mendekat.
Merasakan kehadiran seseorang gadis itu menoleh.
Tatapan keduanya bertemu."Grep!"
Pemuda itu memeluk gadis itu.
"Akhirnya.."
Lirihnya pelan.
"Kamu, sadar Queennya abang"
Lanjutnya nyaris seperti bisikan.
Ya! Pemuda itu adalah Verlan Garandra Alexander dan Gadis itu adalah Velina Queenza Alexander.Tubuh Queen menegang di pelukan sang kakak.
"Si-siapa?"
"Deg!"
Verlan melepas pelukan dia menatap tak percaya pada sang adik yang sekarang tengah menatapnya bingung.
Ucapan adiknya seperti mengambil setengah jiwanya membuatnya terdiam selama beberapa detik.Dia lalu memanggil dokter.
Satu menit kemudian.
Dua orang dokter di ikuti dua orang perawat memasuki tempat itu."What's wrong sir?"
(Ada apa tuan?)"My sister"
(Saudariku)Mereka paham segera memeriksa Queen.
"Sorry sir, with a heavy heart I declare that your sister has amnesia. This possibility is temporary amnesia. In the future, please don't force yourself too hard because it will cause pain"
(Maaf tuan, dengan berat hati saya menyatakan saudari anda mengalami amnesia.
Kemungkinan ini adalah amnesia sementara.
Untuk kedepannya tolong untuk jangan terlalu memaksakan untuk mengingat karena hal itu akan membuatnya kesakitan.)-
"Sir, someone is trying to hack our information"
(Pak, seseorang mencoba meretas informasi kami)"Who?"
(Siapa?)"The two mafias"
(Dua mafia itu)Manik mata Verlan menajam.
Dia menatap pedang di tangannya dimana darah masih mengalir dan menetes dari sana.
Darah pemghianat!."Sepertinya anda sangat merindukan saya paman"
Ucapnya dingin."Prepare members, we are going to war!"
(Siapkan anggota,kita akan berperang!)"Yes sir"
(Baik tuan)Di sisi lain.
Tempat Queen."Abang menanggapi mereka?"
Tanyanya dalam hati.
"Benar nona"
"Lian tunjukan pertempuran mereka"
"Baik nona, dengan senang hati"
Sebuah layar hologram transparan muncul di depannya menunjukan apa yang tengah terjadi.
Senyum tipis muncul di wajahnya."Seperti yang di harapkan dari Blue Diamons"
Bahkan gabungan dua mafia di kalahkan tanpa ada usaha yang berarti.
Dalam artian lain mereka menang telak.-
Dunia masih tenang seperti biasa tetapi di baliknya tengah terjadi keributan besar.
Dunia bawah mengalami ketegangan usai pertempuran tiba-tiba antara tiga mafia yanv ketiganya masuk urutan lima besar terkuat.
Dn berakhir dengan musnahnya dua mafia dalam semalam tanpa sisa.
Serta kemunculan mafia tingkat kedua yang menghilang selama satu tahun.
Hal ini langsung membuat pergeseran posisi di tingkat terkuat.Awalnya.
1.Red moon.
2.Blue diamonds.
3.Sea gold.
4.Red eagle.
5.Dark gost.Menjadi.
1.Blue diamonds.
2.Red moon.
3.Sea gold.
4.Rose Dark.
5.Black dream.Benar...
Blue diamonds benar-benar tidak setengah-sstengah dalam bergerak.
Mereka jelas menyadari jika pergerakan mereka akan menyebabkan kegemparan di dunia bawah jadi kenapa setengah-setengah langsung musnahkan saja semua tanpa ada sisa, di tambah kebencian dan dendam 8 tahun lalu yang belum di bayarkan.
Mereka membersihkan semuanya.
Siapapun yang berhubungan dengan nama itu akan berakhir dengan kematian entah itu wanita maupun anak, baik di negara itu maupun dinegara lain.
Sampai tak ada yang tersisa."Bukankah ini terlalu kejam"
Queen mengeleng harus dia akui metode sang kakak memang kejam, tapi bukankah sudah biasa untuk dunia bawah dengan segala kekejamannya?
"Nona,Wanita itu tertangkap"
"Biarkan"
Wanita yang di maksud sistem adalah Kafka.
Queen tidak terkejut sama sekali dengan hal itu.
Toh Kafka adalah dalang di balik kecelakaannya, dia juga adalah putri kandung dari pemimpin Red eagle mustahil baginya untuk selamat."Ugh"
Queen merintih saat rasa sakit yang tajam muncul di pergelangan kaki kirinya.
Rasa sakit seperti di sanyat lalu di bakar."Kutukan"
Bisiknya pelan.
"Nona saya akan mengatasinya, tolong tahan untuk beberapa saat"
Rasa sakit itu mulai merambat dari pergelangan kaki sampai lutut.
Jika terlihat maka tertera jelas sulur merambat berwarna hitam.
Muncul menghilang muncul menghilang.
Queen menggingit bibirnya menahan ringisan kesakitannya.
Rasa dingin perlahan muncul meredakan rasa sakit itu."Kenapa bisa?"
"Mungkin karena nona sudah tau awal permasalahannya membuat kutukan itu semakin parah bukan hanya menyiksa melalui mimpi tapi secara langsung"
Queen terdiam.
Penjelasan itu sepertinya dapat di terima.
Dia menatapa cincin yang di kenakan di jarinya.
Cincin itu harusnya mampu menahan kutukan itu setidaknya 50% tapi ini tidak berfungsi lagi.
Cincin itu adalah cincin turun temurun dari Athena Alexander pemilik pertamanya, sekaligus orang yang dia lihat dan masuki kehidupannya di masa lalu.
Dan sekarang sepertinya dia harus bergerak cepat untuk mematahkan kutukann ini dengan mendapat kalung turun temurun dari keluarga Gevander.
Dan artinya dia harus menjadi menantu dari keluarga itu karena mereka hanya akan memberikan kalung itu untuk menantu keluarga mereka.-
Kisah misteri.
Akan muncul di beberapa chapter secara acak.
Athena Alexander :Putri sulung Grand duke Alexander.
Lucas Gevander : Pangeran mahkota kekaisaran Gevander.
Rahasia dari sejarah kedua keluarga itu.
Awal mula kutukan keluarga Alexander perihal tidak akan memiliki putri bahkan jika mereka memiliki putri, sang putri akan mengalami kesakitan sampai kematiaannya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Utama
De TodoGimana kalau bangun tidur dah ada di kamar mewah. Itulah yang dirasakan Kirana putri. Dia baru saja tertidur dikoskosan kecilnya dan saat terbangun sudah ada di kamar mewah bernuansa biru muda dan putih. Dia baru saja pulang bekerja di perusahaan no...