Mama Dan Papa?

371 24 0
                                    


Seorang gadis cantik memakai drees hitam dengan pita hitam mengikat rambut panjangnya.
Dia memegang dua buket bunga campuran mawar hitam dan mawar putih.

Tengah menunduk menatap kosong dua makam di depannya.

Devan Alexander dan Selina Alexander.

"Pa,ma Veli datang"

Tanpa sadar air matanya menetes.

"Veli kangen sama papa,mama"

Langit ikut mendung seolah merasakan kesedihan nya.

"Veli kangen main sama-sama papa,mama,kak Verlan"

Tetesan hujan mulai turun,langit ikut menangis.

"Hiks Veli kangen,Veli kangen papa mama,Veli kangen papa yang sibuk di kantor,Veli kangen masakan mama,Veli kangen kalian"

Gadis itu meletakan buket bunga itu di makam kedua orang tuanya.

"Papa,mama Veli lemah ya?,dulu kalian milih ngerahasiain semuanya dari Veli,kalian milih pergi,Veli selemah itu ya?"

Tubuhnya mulai basqh karena hujan tapi dia belum berniat beranjak dari sana.

"Sekarang Veli udah kuat kenapa papa sama mama ngga pernah sekali aja pamitan sama Veli,kenapa?,apa karena kalian sudah tau Veli bukan putri kalian?,jadi kalian benci sama Veli?"

Angin seolah berbisik di sekelilingnya.

"Tidak"

Gadis itu menatap sekeliling namun nihil tidak ada seorang pu.

"Nona anda bisa masuk angin jika terus hujan-hujanan"

"Diam saya masih ingin di sini"

Ya dia adalah Velina Queenza Alexander.

Sistem frustasi dengan kelakuan nonanya dia  terpikirkan swbuah ide.
Sistem bernama Lian itu mengfoto sang nona dari arah samping dia lalu mengirimkannya ke pada sang protagonis pria.
Menggunakan nomor anonim tentunya.
Sambil menulis alamat.

Dan benar saja tidak lama setelah membaca pesan itu.
Aaron datar dengan payung berwarna hitam dan dua tangkai bunga mawar putih.

Queen:"Papa,Mama kalian yang tenang ya,Veli baik-baik aja Veli bahagia tinggal ber dua sama bang Verlan"

Queen mrnatap ke atas saat menyadari tidak terkena hujan.

Queen:"Kak Lucas?"
Aaron:"Papa sama mama tenang aja di sana,saya akan menjaga Queen dengan nyawa saya sendiri taruhannya"
Queen:"Bagaimana kamu?"
Aaron:"Ada nomor asing yang memberikan foto Queen jadi kakak langsung kesini"
Queen:"Siapa?"
Aaron:"Kakak takut itu peneroro Queen"

Lain di wajah lain di hati.

Queen:"LIANNNNNNNNNN!!!!!!!  Ini ulah lo!!!!!!???"

"Nona pintar sekali"

Queen:"ckk sudah berani melawan perintah!"

"Ini juga demi kebaikan nona"

Queen:"Terserah kau"

Queen menatap kuburan Papa dan mama nya.

Queen:"Veli pamit dulu ya pa,ma doain Veli sama abang ya dari atas"
Aaron:"Saya pamit Pa,ma"

Aaron mengantarkan Queen pulang.
Queen termenung di ayunan taman belakang.

Sebelum sebuah sentuhan di kepalanya membuatnya tersadar.

Queen:"Pa-pa?"

Sosok sang papa tersenyum lembut dengan memakai paju putih.

Queen:"Ma-ma?"

Sang mama muncul megenakan dress putih yang indah.
Wajah mereka juga sangat bersih.

Queen berdiri memeluk mereka.

Queen:"Papa,mama Queen kangen"

"Kak kirana?"

Queen melepas pelukan menatap gadis kecil berusia 7 tahun,Queen yang asli.

Queen:"Hai Veli"

Veli:"Hai kak,makasih ya udah buat abang bahagia"

Queen:"Kakak yang harusnyabmakasih sama kamu"

Veli:"Makasih udah sahabatan sama Clari,makasih udah ada buat kak Lucas"

Queen:"Kakak yang harus nya makasih"

Papa:"Kirana"
Queen:"Hm?"
Papa:"Hati-hati dengan kafka dia bukan mausia biasa"
Queen:"bukan manusia?"
Mama:"Dia memiliki perjanjian dengan iblis,yang sama juga memberikan tanda kutukan padamu"
Papa:"Satu-satunya cara mengalahkannya adalah mematikan inangnya,dan inangnya adalah kafka"
Mama:"Tapi harus dengan cara membakarnya,jangan biarkan dia tiada dengan tubuh yang utuh dia harus menjadi abu"
Papa:"Jika tidak maka kutukan itu akan terus berlanjut ke keturunan yang berikutnya"
Queen:"Aku mengerti"

"HAHH!"

Queen menngerjapkan matanya menatap sekeliling.
Kamarnya?.
Apa tadi mimpi?.

"Anda memang baru bermimpi nona"

Queen:"Mimpi ya,kenapap rasanya sangat nyata"

"Mungkin karena anda merindukan kedua orang tua anda"

Queen:"Atau itu adalah pesan terakhir mereka"

"Itu sangat mungkin nona"

Queen mengangguk.

"Drt drt"

Hp nya bergetar.
Clarissa menelfon.

Figuran Utama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang