Back to Indonesia

537 36 0
                                    


"Wahh"
"Tampan sekali"
"Perempuannya cantik banget!!"
"Mereka pacaran?!"
"Kayanya kakak ade deh!"
"Masih ada kesempatan!!"
"Kyaaa!"

Kakak beradik yang memakai setelan atau oufit serba hitam itu hanya menunjukan wajah datar.
Mereka berjalan di ikuti bodyguard di belakangnya.
Mereka menaiki mobil bugatti ferrari yang sudah di siapkan bawahannya.
Lalu setelahnya mobil Ferrari hitam itu melaju cepat menuju tujuan mereka.

Quen:"Bang"
Verlan:"Hm"
Quen:"Bang"
Verlan:"Hm"
Quen:"Bang"
Verlan:"Ya?"
Quen :"Abang"

Verlan yang tengah menyetir menoleh ke arah adiknya.
Yang teng menatap datar ke arah jalan.
Memang jika masalah menyetir mereka selalu sendiri.

Verlan:"Yes Quen?"
Quen:"Abang mau colplay jadi anak Sma?"
Verlan:"Quen mau ngulang Sma?"
Quen:"Yes"
Verlan:"Kalo Quen jadi anak Sma abang ikutan aja"
Quen:"Huaa sayang abang"

Verlan menatap ke arah depan kemudian menatap adiknya lagi saat merasakan ada yang berbeda.

Verlan:"Cara bicaramu itu?"
Quen:"Udah cocok jadi pemeran siswi pindahan polos belum?"
Verlan:"Saya kira anda kembali seperti dulu"
Quen:"After what happened? There's no way that would happen"
(Setelah apa yang terjadi? Tidak mungkin itu terjadi)
Verlan:"Benar juga Mustahil ya"
Quen:"terug naar het begin, is het geschikt?"
(kembali ke awal, apakah sudah sesuai?)
Verlan:"完美的"
Quen:"Tôi vừa phát hiện ra anh trai của tôi có thể nói tiếng Trung Quốc"
(Saya baru tahu saudara laki-laki saya bisa berbahasa Cina)
Verlan:"Όχι τόσο έξυπνος όσο εσύ"
(Tidak sepintar kamu)
Quen:"Я мовознавець"
(Saya seorang ahli bahasa)
Verlan:"Ya ya ya ya"

"Ckitt"

Verlan berhenti mendadak.

"Dug"

Quen:"It hurts! Brother, what's wrong?"
Verlan:"Sorry Sister"

Quen dan Verlan menatap datar ke arah depan mobil mereka.
Di mana seorang pemuda tengah di keroyok oleh sekumpulan orang berbaju hitam.
Quen mendatarkan wajah saat melihat tak jauh dari tempat itu seorang wanita tengah bersiap-siap untuk muncul menjadi pahlawan.

Quen:"Bang bantu orang itu bukankah dia temanmu"
Verlan:"Hm,sudah beres"
Quen:"Hm"

Mereka menatap datar orang-orang berbaju hitam yang bertarung dengan bodyguard mereka sampai membuat semua orang itu terkapar sekarat.

Quen:"Cepat seperti biasa"
Verlan:"Tentu jika tidak nyawa mereka sudah tidak berada di tubuh mereka bahkan mungkin tubuh mereka sudah berada di perut Lion"
Quen:"Psyko"
Verlan:"Lihatlah di rimu sendiri adik kecil abang yang manis"
Quen:"Hih geli saya"
Verlan:"Tidak seru"
Quen:"Pengen aku hihh"
Verlan:"Dasar Quennya drama"
Quen:"Abang ku yang tertampan adalah King drama"
Verlan:"Ya ya ya"

Quen keluar dari mobil di ikuti Verlan.
Ekpresi datar gadis cantik itu berubah menjadi ekpresi khawatir yang sangat-sangat alami.

Quen:"Hei kamu baik-baik saja?"

Pemuda yang sudah setengah sadar itu menatap ke arah Quen.
Dia melebarkan matanya.

"Quen."

Quen memiringkan wajah sambil tersenyum manis.

Quen:"Apakah kita pernah bertemu?"

Pemuda itu tersenyum.

Aaron:"Ini aku Aaron"
Quen:"Aaron?...Kak Aaron?"
Aaron:"Iya"

"Grep"

Quen:"Huaa Quen kangen!!"
Aaron:"Aku juga kangen sama kamu"

Verlan memutar bola matanya malas dia dengan cepat memisahkan dua sejoli yang tengah berpelukan dan memisahkannya dia juga menarik Quen secara lembut menyembunyikan di belakang tubuhnya.

Figuran Utama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang